Faktor Keamanan Jadi Fokus Tuan Rumah Prancis

PARIS - Masalah keamanan akan menjadi titik fokus pihak penyelenggara Piala Eropa 2016 selama event empat tahunan tersebut berlangsung pada 10 Juni-10 Juli, di Prancis. Hal ini mengingat insiden penyerangan yang terjadi pada 13 Novermber 2015, dimana terdapat tiga korban tewas di luar Stadion Stade de France, ketika Les Blues tengah menggelar laga persahabatan melawan Jerman, yang dimenangkan tuan rumah dengan skor 2-0.

Jelang 100 hari menuju Piala Eropa 2016, Martin Kallen selaku direktur turnamen mengatakan bahwa penyelenggara dan pihak keamanan di Prancis telah bekerja sama untuk mendiskusikan skenario yang tepat untuk mengantisipasi ancaman selama pertandingan berlangsung. Menurutnya, pertandingan bisa saja dipindahkan ke stadion kosong atau tanpa penonton. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuh korban jiwa seperti yang terjadi pada tahun lalu.

"Jika ada masalah keamanan, kita harus memainkan pertandingan tanpa fans. Pertimbangan lainnya adalah bisa saja pertandingan akan ditunda atau dimainkan nanti. Tapi hari ini tidak ada tanda-tanda apapun mengenai ancaman ekstrem atau masalah yang mengkhawatirkan," ujar Kallen seperti dikutip BBC Sport, Kamis (3/3/2016).

Sementara itu Presiden Piala Eropa 2016 Jacques Lambert menambahkan, keselamatan selama pementasan pertandingan menjadi prioritas di atas segalanya. "Keselamatan pemain serta penonton jadi prioritas utama pihak penyelenggara atau di atas segalanya," ungkap Lambert.

Timnas Prancis bakal mengawali laga pembuka melawan Rumania di Stadion Stade de France pada 10 Juni mendatang. Sedang trofi Henry Delaunay (Piala Eropa 2016) mulai diarak keliling kota Prancis pada 1 April hingga 9 Juni mendatang. (Baca juga: Trofi Piala Eropa 2016 Diarak Keliling Kota Prancis)