Selama Dibutuhin, Butet Mencoba Raih Emas Olimpiade
A
A
A
Liliyana Natsir bersama pasangan mainnya, Tontowi Ahmad (Owi), sudah mengoleksi segudang prestasi yang membanggakan selama berada di Pelatnas sejak 2002 lalu. Termasuk menggondol trofi All England tiga kali secara beruntun pada 2012, 2013, dan 2014. Namun, ada satu ambisi yang membuatnya masih penasaran. Apa? Berikut hasil wawancara KORAN SINDO dengan Butet.
Anda kan sudah menjadi juara All England tiga kali dan mungkin sudah cukup puas dengan prestasi itu. Tapi bagaimana cara menjaga agar motivasi untuk menjadi juara tetap bertahan?
Motivasi pasti tetap ada, meski sudah tiga kali juara All England. Pasti setiap pemain tidak akan puas untuk menjadi juara. Walaupun target pribadi saya adalah Olimpiade. Tapi, ini kan ajang untuk proses menuju ke sana, menambah poin dan kepercayaan diri karena itu sangat penting. Jadi kalo kita bisa menjadi juara lagi, otomatis kepercayaan diri akan semakin bertambah.
Bagaimana lihat persaingan ganda campuran sekarang?
Persaingan sekarang sangat ketat jadi kita akan terus evaluasi, individu saya, individu Owi, yang terpenting intern kita di evaluasi. Kadang-kadang, kita kurang kompak, seperti berdebat di lapangan. Seharunya, kita evaluasi. Jadi biar sama-sama kompak menuju Rio. Karena saya butuh Owi, Owi butuh saya. Kita sama, bukan berarti saya merasa lebih senior, saya yang paling bagus, padahal tidak. Kalo saya merasa sama-sama punya tanggung jawab dan punya andil buat jadi juara.
Anda sudah lama berpasangan dengan Owi? Apakah tidak jenuh?
Ya, sudah lama banget sejak 2010. Saya berpasangan sama owi berarti sudah 6 tahun. Tapi, saya tidak jenuh, cuma komunikasi harus diperbaiki khususnya di pertandingan. Kalo di pertandingan mungkin sudah baik. Mungkin karena dia tegang dan saya kepengen banget, jadinya ga ketemu. Intinya, kita harus bisa memperbaiki dan mengatasi masalah itu.
Tapi, selama bersama Owi apakah masih ada kekurangannya?
Saya bicara dengan Owi dan pelatih. Jadi bagaimana cara mengatasi kekurangan kita seperti apa, bagaimana yang kita lakukan di lapangan seperti apa, kan pelatih yang tahu. Saya sudah bicarakan semua baik mental dan semua khususnya untuk ke Olimpiade. Jadi, jangan sampai mental kita hilang. Kita harus terbuka untuk kritik demi meraih sukses di Olimpiade.
Setelah melepas karir sebagai pemain, apa yang ingin dilakukan Butet?
Ke depannya saya belum tahu seperti apa. Saya berpikir tidak muda lagi dan sudah 14 tahun di pelatnas. Tapi selama masih dibutuhin, saya terus mencoba. Pokoknya target emas dulu di Olimpiade biar selepas itu enak pikirannya. Tapi kontrak saya 2017 sama victor jadi saya masih fokus aja dulu.
Kenapa sekarang tidak ikut dalam skuad tim Piala Uber Indonesia?
Saya sudah tidak percaya diri main dobel putri. Dan saya percaya ganda puitri sekarang sudah bagus-bagus yang penting percaya diri saja. Kalau saya lebih enjoy di mix yang tak banyak reli.
Anda kan sudah menjadi juara All England tiga kali dan mungkin sudah cukup puas dengan prestasi itu. Tapi bagaimana cara menjaga agar motivasi untuk menjadi juara tetap bertahan?
Motivasi pasti tetap ada, meski sudah tiga kali juara All England. Pasti setiap pemain tidak akan puas untuk menjadi juara. Walaupun target pribadi saya adalah Olimpiade. Tapi, ini kan ajang untuk proses menuju ke sana, menambah poin dan kepercayaan diri karena itu sangat penting. Jadi kalo kita bisa menjadi juara lagi, otomatis kepercayaan diri akan semakin bertambah.
Bagaimana lihat persaingan ganda campuran sekarang?
Persaingan sekarang sangat ketat jadi kita akan terus evaluasi, individu saya, individu Owi, yang terpenting intern kita di evaluasi. Kadang-kadang, kita kurang kompak, seperti berdebat di lapangan. Seharunya, kita evaluasi. Jadi biar sama-sama kompak menuju Rio. Karena saya butuh Owi, Owi butuh saya. Kita sama, bukan berarti saya merasa lebih senior, saya yang paling bagus, padahal tidak. Kalo saya merasa sama-sama punya tanggung jawab dan punya andil buat jadi juara.
Anda sudah lama berpasangan dengan Owi? Apakah tidak jenuh?
Ya, sudah lama banget sejak 2010. Saya berpasangan sama owi berarti sudah 6 tahun. Tapi, saya tidak jenuh, cuma komunikasi harus diperbaiki khususnya di pertandingan. Kalo di pertandingan mungkin sudah baik. Mungkin karena dia tegang dan saya kepengen banget, jadinya ga ketemu. Intinya, kita harus bisa memperbaiki dan mengatasi masalah itu.
Tapi, selama bersama Owi apakah masih ada kekurangannya?
Saya bicara dengan Owi dan pelatih. Jadi bagaimana cara mengatasi kekurangan kita seperti apa, bagaimana yang kita lakukan di lapangan seperti apa, kan pelatih yang tahu. Saya sudah bicarakan semua baik mental dan semua khususnya untuk ke Olimpiade. Jadi, jangan sampai mental kita hilang. Kita harus terbuka untuk kritik demi meraih sukses di Olimpiade.
Setelah melepas karir sebagai pemain, apa yang ingin dilakukan Butet?
Ke depannya saya belum tahu seperti apa. Saya berpikir tidak muda lagi dan sudah 14 tahun di pelatnas. Tapi selama masih dibutuhin, saya terus mencoba. Pokoknya target emas dulu di Olimpiade biar selepas itu enak pikirannya. Tapi kontrak saya 2017 sama victor jadi saya masih fokus aja dulu.
Kenapa sekarang tidak ikut dalam skuad tim Piala Uber Indonesia?
Saya sudah tidak percaya diri main dobel putri. Dan saya percaya ganda puitri sekarang sudah bagus-bagus yang penting percaya diri saja. Kalau saya lebih enjoy di mix yang tak banyak reli.
(aww)