Persegres Terpaksa Bangun Kekuatan dari Nol, Mengapa?
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United kesulitan mengumpulkan kembali pemain-pemain lama yang bersinar di QNB League 2015. Pasalnya, mereka telanjur terikat komitmen dengan klub lain dan enggan kembali ke Kota Pudak.
Pelatih Persegres Liestiadi harus bersiap untuk membangun tim dari awal lagi. Estimasi sementara, hanya 20 persen pemain lawan yang tetap bertahan di Laskar Jaka Samudra. Itu pun pemain-pemain lokal Gresik yang hingga kini masih bertahan.
"Tampaknya sulit mengumpulkan mayoritas pemain yang pernah bermain di QNB League 2015. Mereka banyak yang sudah bergabung dengan tim lain. Mungkin hanya 20 persen saja yang bertahan, tapi manajemen terus mengupayakan memanggil kembali pemain yang potensial," ujar Liestiadi.
Memulai proyek dari nol menurutnya sudah menjadi konsekuensi logis yang dihadapi sebagai pelatih, karena tidak jelasnya kompetisi di Indonesia. Turnamen demi turnamen membuat tim dengan cepat melakukan pergantian pemain sesuai kemampuan finansial.
Selain itu, pemain lama Persegres juga sudah habis masa kontraknya pada awal 2016, sehingga banyak yang melompat ke tim lain. Bahkan ketika bermain di Piala Gubernur Kaltim (PGK) tidak banyak pemain lama Laskar Jaka Samudra yang terlihat di lapangan.
"Yang pasti manajemen tetap meminta saya untuk mengoptimalkan talenta-talenta muda. Saya optimistis masih bisa menemukan pemain dengan kemampuan bagus walau selama ini kurang diketahui publik sepak bola Indonesia," lanjut Listiadi.
Pelatih ini sempat membawa pemain baru yang kemudian mencuat berkat penampilan di Persegres, sebut saja Riko Simanjuntak, Yusuf Efendi, Fitra Ridwan, Agus Nova, hingga Rendy Siregar. Namun kini pemain-pemain tersebut belum diketahui kesediaannya kembali ke Gresik.
Memulai aktivitas tim pada pertengahan Maret ini, Persegres merasa masih ada waktu untuk membangun tim sekaligus menyusun program pramusim. Toh, jadwal Indonesia Soccer Championship atau ISL yang sedang diwacanakan juga belum jelas jadwal kick off-nya.
Pada Jumat (18/3) direncanakan Persegres memulai latihan perdana sepulang dari Piala Gubernur Kaltim dan bakal langsung dipimpin Liestiadi. Sedangkan pemain dari luar Gresik sudah mulai datang pada Kamis (17/3) malam.
Pelatih Persegres Liestiadi harus bersiap untuk membangun tim dari awal lagi. Estimasi sementara, hanya 20 persen pemain lawan yang tetap bertahan di Laskar Jaka Samudra. Itu pun pemain-pemain lokal Gresik yang hingga kini masih bertahan.
"Tampaknya sulit mengumpulkan mayoritas pemain yang pernah bermain di QNB League 2015. Mereka banyak yang sudah bergabung dengan tim lain. Mungkin hanya 20 persen saja yang bertahan, tapi manajemen terus mengupayakan memanggil kembali pemain yang potensial," ujar Liestiadi.
Memulai proyek dari nol menurutnya sudah menjadi konsekuensi logis yang dihadapi sebagai pelatih, karena tidak jelasnya kompetisi di Indonesia. Turnamen demi turnamen membuat tim dengan cepat melakukan pergantian pemain sesuai kemampuan finansial.
Selain itu, pemain lama Persegres juga sudah habis masa kontraknya pada awal 2016, sehingga banyak yang melompat ke tim lain. Bahkan ketika bermain di Piala Gubernur Kaltim (PGK) tidak banyak pemain lama Laskar Jaka Samudra yang terlihat di lapangan.
"Yang pasti manajemen tetap meminta saya untuk mengoptimalkan talenta-talenta muda. Saya optimistis masih bisa menemukan pemain dengan kemampuan bagus walau selama ini kurang diketahui publik sepak bola Indonesia," lanjut Listiadi.
Pelatih ini sempat membawa pemain baru yang kemudian mencuat berkat penampilan di Persegres, sebut saja Riko Simanjuntak, Yusuf Efendi, Fitra Ridwan, Agus Nova, hingga Rendy Siregar. Namun kini pemain-pemain tersebut belum diketahui kesediaannya kembali ke Gresik.
Memulai aktivitas tim pada pertengahan Maret ini, Persegres merasa masih ada waktu untuk membangun tim sekaligus menyusun program pramusim. Toh, jadwal Indonesia Soccer Championship atau ISL yang sedang diwacanakan juga belum jelas jadwal kick off-nya.
Pada Jumat (18/3) direncanakan Persegres memulai latihan perdana sepulang dari Piala Gubernur Kaltim dan bakal langsung dipimpin Liestiadi. Sedangkan pemain dari luar Gresik sudah mulai datang pada Kamis (17/3) malam.
(aww)