Pelopor Penggunaan Sayap Aerodinamis Deg-degan Takut Dihapus
A
A
A
MILAN - Tim Ducati mulai dihantui ketakutan jika Komisi Grand Prix menghapus penggunaan sayap aerodinamis atau biasa dikenal dengan sebutan winglet di kelas utama MotoGP. Sebagai pelopor, tim Pabrikan Italia itu tak ingin evolusi yang telah diperkenalkan sejak musim lalu 'dimatikan'.
Keresahan yang ditunjukkan tim Ducati cukup beralasan. Sebab Komisi Grand Prix telah resmi melarang penggunaan sayap aerodinamis di kelas Moto2 dan Moto3.
Perjalanan Ducati menggunakan teknologi winglet dimulai pada tahun lalu di Qatar. Kompatriot mereka seperti Yamaha dan Honda mencoba untuk menjajal penggunaan sayap pada bagian motor mereka. Namun joki dari tim Pabrikan Jepang ini mulai mengeluh.
Salah satunya datang dari Valentino Rossi. The Doctor mencicipi eksperimen yang dilakukan tim Yamaha selama sesi latihan ketiga di Sirkuit Losail, Qatar. Tapi ia dengan cepat kembali ke motor lama, dengan alasan karena ia kehilangan stabilitas pada YZR M1 2016 miliknya.
"Pada umumnya saya tidak suka penggunaan sayap, karena terlihat jelek. Apalagi saat saya berada dalam kecepatan tinggi saya malah banyak menciptakan turbulensi dan motor kehilangan stabilitasnya. Tapi, bagaimanapun, saya akan mencoba lain waktu, untuk memahami," tutur Rossi.
Keluhan sejumlah pembalap menimbulkan spekulasi bahwa penggunaan sayap aerodinamis bakal dilarang pada balapan berikutnya. Namun Ducati melalui Direktur Olahraga Paolo Ciabatti mengatakan tidak akan terjadi.
"Tidak, saya tidak berpikir begitu. Tahun lalu ketika kami bereksperimen dengan menggunakan sayap aerodinamis di Qatar, semua orang tertawa. Tapi di tengah perjalanan, banyak tim yang mulai mengikuti evolusi kami. Sekarang hampir semua tim menggunakannya. Jadi saya pikir Ducati adalah produsen pertama untuk memahami penggunaan winglet untuk mengurangi getaran pada roda dan sebagainya," tegas Ciabatti seperti dikutip Crash, Rabu (23/3/2016).
Ciabbati menambahkan: "Mungkin ada beberapa pembalap yang mengeluh. Tapi pada akhirnya semua produsen akan menggunakan sayap aerodinamis ini. Saya pikir itu hanya sebuah evolusi dalam olahraga balap ini dan Ducati merupakan pelopor penggunaan winglet."
Keresahan yang ditunjukkan tim Ducati cukup beralasan. Sebab Komisi Grand Prix telah resmi melarang penggunaan sayap aerodinamis di kelas Moto2 dan Moto3.
Perjalanan Ducati menggunakan teknologi winglet dimulai pada tahun lalu di Qatar. Kompatriot mereka seperti Yamaha dan Honda mencoba untuk menjajal penggunaan sayap pada bagian motor mereka. Namun joki dari tim Pabrikan Jepang ini mulai mengeluh.
Salah satunya datang dari Valentino Rossi. The Doctor mencicipi eksperimen yang dilakukan tim Yamaha selama sesi latihan ketiga di Sirkuit Losail, Qatar. Tapi ia dengan cepat kembali ke motor lama, dengan alasan karena ia kehilangan stabilitas pada YZR M1 2016 miliknya.
"Pada umumnya saya tidak suka penggunaan sayap, karena terlihat jelek. Apalagi saat saya berada dalam kecepatan tinggi saya malah banyak menciptakan turbulensi dan motor kehilangan stabilitasnya. Tapi, bagaimanapun, saya akan mencoba lain waktu, untuk memahami," tutur Rossi.
Keluhan sejumlah pembalap menimbulkan spekulasi bahwa penggunaan sayap aerodinamis bakal dilarang pada balapan berikutnya. Namun Ducati melalui Direktur Olahraga Paolo Ciabatti mengatakan tidak akan terjadi.
"Tidak, saya tidak berpikir begitu. Tahun lalu ketika kami bereksperimen dengan menggunakan sayap aerodinamis di Qatar, semua orang tertawa. Tapi di tengah perjalanan, banyak tim yang mulai mengikuti evolusi kami. Sekarang hampir semua tim menggunakannya. Jadi saya pikir Ducati adalah produsen pertama untuk memahami penggunaan winglet untuk mengurangi getaran pada roda dan sebagainya," tegas Ciabatti seperti dikutip Crash, Rabu (23/3/2016).
Ciabbati menambahkan: "Mungkin ada beberapa pembalap yang mengeluh. Tapi pada akhirnya semua produsen akan menggunakan sayap aerodinamis ini. Saya pikir itu hanya sebuah evolusi dalam olahraga balap ini dan Ducati merupakan pelopor penggunaan winglet."
(sha)