Gemar Ganti Pelatih, PBFC Kini Incar Nama Asing
A
A
A
SAMARINDA - Pusamania Borneo FC (PBFC) tercatat sebagai tim yang gemar gonta-ganti pelatih. Sejak menjuarai Divisi Utama pada 2014 lalu, PBFC sudah melakukan lima pergantian pelatih.
Skuat Pesut Etam sempat menunjuk Arcan Iurie pada Desember 2014. Namun kerja sama kedua pihak terhenti karena ketidakjelasan kompetisi Indonesia Super League (ISL).
PBFC lalu mempekerjakan Iwan Setiawan di ajang Piala Presiden 2015. Setelah itu, Iwan mengundurkan diri dan jabatannya jatuh ke tangan Kas Hartadi. Mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut dipercaya mengarsiteki PBFC di ajang Piala Jenderal Sudirman.
Usai gagal dalam turnamen tersebut, Kas Hartadi mengikuti jejak Iwan yakni melepaskan jabatannya sebagai pelatih tim. PBFC lalu menunjuk Tonny Ho, namun kebersamaan mereka hanya terjalin selama beberapa pekan. Tonny meninggalkan PBFC dengan alasan mau menikah. Tapi Nabil Husein selaku presiden klub justru menggantinya dengan Basri Badussalam.
Di tangan Basri, PBFC juara Piala Gubernur Kalimantan Timur. Namun sayang, ia gagal membawa timnya berprestasi pada ajang Piala Bhayangkara 2016. Basri tak lagi dipercaya sebagai pelatih, dan kini Nabil Husein mencari sosok baru yang diprioritaskan berasal dari luar negeri.
"Dia pelatih yang sarat pengalaman asal Montenegero. Waktu masih main, dia pernah perkuat timnas Yugoslavia U-21. Klubnya sekarang ada di posisi papan atas di liga sana, kemungkinan besar ya kita pakai dia nanti di Indonesia Soccer Championship (ISC). Siapa dia? saya kasih clue-nya dulu ya, inisialnya DD," ungkap Nabil yang dikutip dari situs klub.
Pengusaha muda tersebut juga tertutup soal materi pemain yang sedang dipersiapkannya. Yang jelas, ia mengincar pemain-pemain ternama untuk hadapi ISC 2016.
"Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Samarinda, karena tekad kami masih sama, spirit tim ini masih tak berubah dan insya Allah tim kebanggaan warga Samarinda ini bakal memiliki prestasi lagi dari sepak bola," tegasnya.
Skuat Pesut Etam sempat menunjuk Arcan Iurie pada Desember 2014. Namun kerja sama kedua pihak terhenti karena ketidakjelasan kompetisi Indonesia Super League (ISL).
PBFC lalu mempekerjakan Iwan Setiawan di ajang Piala Presiden 2015. Setelah itu, Iwan mengundurkan diri dan jabatannya jatuh ke tangan Kas Hartadi. Mantan pelatih Sriwijaya FC tersebut dipercaya mengarsiteki PBFC di ajang Piala Jenderal Sudirman.
Usai gagal dalam turnamen tersebut, Kas Hartadi mengikuti jejak Iwan yakni melepaskan jabatannya sebagai pelatih tim. PBFC lalu menunjuk Tonny Ho, namun kebersamaan mereka hanya terjalin selama beberapa pekan. Tonny meninggalkan PBFC dengan alasan mau menikah. Tapi Nabil Husein selaku presiden klub justru menggantinya dengan Basri Badussalam.
Di tangan Basri, PBFC juara Piala Gubernur Kalimantan Timur. Namun sayang, ia gagal membawa timnya berprestasi pada ajang Piala Bhayangkara 2016. Basri tak lagi dipercaya sebagai pelatih, dan kini Nabil Husein mencari sosok baru yang diprioritaskan berasal dari luar negeri.
"Dia pelatih yang sarat pengalaman asal Montenegero. Waktu masih main, dia pernah perkuat timnas Yugoslavia U-21. Klubnya sekarang ada di posisi papan atas di liga sana, kemungkinan besar ya kita pakai dia nanti di Indonesia Soccer Championship (ISC). Siapa dia? saya kasih clue-nya dulu ya, inisialnya DD," ungkap Nabil yang dikutip dari situs klub.
Pengusaha muda tersebut juga tertutup soal materi pemain yang sedang dipersiapkannya. Yang jelas, ia mengincar pemain-pemain ternama untuk hadapi ISC 2016.
"Kami mohon doa dan dukungan masyarakat Samarinda, karena tekad kami masih sama, spirit tim ini masih tak berubah dan insya Allah tim kebanggaan warga Samarinda ini bakal memiliki prestasi lagi dari sepak bola," tegasnya.
(bep)