Peras Keringat Singkirkan Pebulu Tangkis Korea, Ini Kata Tommy Sugiarto

Rabu, 30 Maret 2016 - 19:52 WIB
Peras Keringat Singkirkan Pebulu Tangkis Korea, Ini Kata Tommy Sugiarto
Peras Keringat Singkirkan Pebulu Tangkis Korea, Ini Kata Tommy Sugiarto
A A A
NEW DELHI - Tommy Sugiarto melaju ke babak kedua atau 16 besar India Terbuka 2016. Namun, tak mudah bagi Tommy menyingkirkan lawannya, Lee Dong Keun, asal Korea Selatan. Butuh 1 jam 18 menit untuk menutup kemenangan 21-18, 18-21 dan 21-18.

Rekor pertemuan sejatinya milik Tommy. Sebelum kemenangan di di Siri Fort Sports Complex, New Delhi, Rabu (30/3/2016), pria kelahiran Jakarta, 31 Mei 1988, itu pernah mengalahkan Lee Dong Keun tiga kali, dan hanya kalah sekali. (Baca juga: Tommy-Sony Melenggang, Linda-Febe Harus Pulang).

Kemenangan pertama Tommy atas Lee Dong Keun terjadi di VICTOR Korea Terbuka, 25 Januari 2011. Tommy menang 21-13, 21-17. Lalu, di Li Ning Singapura Terbuka 2013, 19 Juni 2013, Tommy kembali unggul 22-20, 21-16.

Namun, di ajang Yonex Prancis Terbuka 2015, Tommy harus mengakui keuletan Lee Dong Keun yang menang tiga game 16-21, 21-14, dan 19-21. Tommy kemudian membalasnya di Victor Far East Malaysia Masters dengan kemenangan 21-2, 21-17.

Tommy selalu menang dalam dua game, namun di India Terbuka 2016, putra legenda bulutangkis Indonesa Icuk Sugiarto, itu harus menyelesaikan permain dengan tiga game.

“Situasi dan kondisi berbeda dengan di Malaysia. Saat di Malaysia shuttlecock-nya cukup lambat, sementara di sini lebih cepat. Faktor angin juga yang cukup menyulitkan. Tapi, saya mencoba mengatasi itu semua,” kata Tommy seperti dilansir laman resmi PBSI (badmintonindonesia.org).

Pada game pertama, kemenanganTommy berakhir dengan skor ketat 21-18. Di game kedua, sempat kejar mengejar angka. Saat kedudukan 7-7, Tommy sempat tertinggal 8-11, 11-16, dan menyerah 18-21.

Namun, di game penentu, Tommy berhasil mengatasi tekanan setelah sempat tertinggal 3-9 dan 7-13. Perlahan namun pasti Tommy sukses mengumpulkan poin dan menyamakan kedudukan 16-16 sebelum berbalik unggul dan menutupnya dengan kemenangan 21-18.

“Pada game kedua, setelah posisi 7-7 saya sempat blank dan tertinggal cukup jauh. Sempat terpikir untuk mengejar, tapi sangat sulit. Jadi, lebih baik saya siapkan diri main di game ketiga. Tapi, di game itu saya tetap bermain sebaik mungkin,” imbuh Tommy.

“Di game ketiga saya tertinggal. Tapi, berusaha untuk tenang dan fokus satu demi satu kumpulkan poin, dan berhasil,” ungkap Tommy. “Pada babak pertama tidak mudah beradaptasi. Apalagi, lawan-lawan mempunyai kualitas yang setara. Siapapun lawannya saya harus siap dan lebih fokus di lapangan. Mengatur strategi juga dari awal,” tutupnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7406 seconds (0.1#10.140)