SUGBK Milik Bersama, Tony Sucipto: Ayo Birukan Senayan
A
A
A
JAKARTA - Atmosfer panas jelang final Piala Bhayangkara 2016 yang mempertemukan Persib Bandung versus Arema Cornus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (3/4/2016) malam, sudah terasa panas. Ini mengingat suporter Maung Bandung yang bisa dikatakan kurang akrab dengan The Jakmania.
Rivalitas suporter Persib dan Persija Jakarta memang bukan rahasia lagi. Mereka tercatat beberapa kali terlibat bentrok dan peristiwa yang paling hangat terjadi sewaktu Maung Bandung menggelar laga final Piala Presiden 2015 lalu.
Kendati demikian, itu tak bisa dijadikan sebagai penghalang buat Bobotoh untuk datang ke Jakarta. Hal itu sebagaimana disampaikan Tony Sucipto. Pemain bernomor punggung 16 itu berharap agar penggemar fanatik Persib kembali membirukan SUGBK.
Ditambahkan Tony, dengan dukungan dari bobotoh tentunya dapat memotivasi tim untuk tampil maksimal. Apalagi SUGBK bukan hanya milik satu tim tapi bersama, termasuk tim yang ikut menggelar laga final.
"Kita final di Senayan ya birukan lagi Senayan. Kita mengharapkan di Jakarta atmosfernya sama seperti di Bandung. Jadi Senayan (SUGBK) bukan milik satu tim tapi milik bersama termasuk tim yang ikut menggelar final," ucap Tony seperti dikutip situs resmi Persib, Sabtu (2/4/2016).
Sekadar informasi, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Walikota Bandung Ridwan Kamil langsung berkoordinasi dengan petinggi The Jakmania. Niat dan tujuan pria yang akrab disapa Kang Emil tak lain minta izin alias kulonuwun sebab bermain di markas Persija, rival abadi Persib.
"Ya tadi Kang Emil telepon, intinya sih dia kulonuwun buat laga besok. Dia juga minta saling memantau media sosial masing-masing agar terhindar dari potensi yang tidak diinginkan. Dia bakal memantau medsos The Jak, sebaliknya kami juga memantau medsos Bobotoh (fans Persib)," ucap Ketua The Jakmania Richard Ahmad saat dikonfirmasi Sindonews.
Richard menambahkan, The Jak sudah belajar dari kejadian sebelumnya yakni lebih perhatikan masalah hate speech di jejaring sosial. Seperti diketahui bersama, Sekjen Jakmania Febriyanto diciduk kepolisian dengan dugaan menyebar provokasi di twitter jelang final Piala Presiden yang mempertemukan Persib vs Sriwijaya FC di SUGBK Oktober tahun lalu.
"Ya kami sudah belajar dari masalah sebelumnya. Sekarang kan terus dipantau Cyber Crime kepolisian, untuk itu kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak sejak tiga hari lalu. Bahkan kami juga sudah ikut rakor dengan pihak polisi," tambahnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil-The Jakmania Saling Bantu Amankan Final Persib vs Arema
Ke Jakarta, Aremania Dikawal Ketat 1 Pleton Brimob dan Sabhara
Bobotoh Persib Kebagian 39.090 Tiket Final, Ini Harganya
Persib Tak Gentar Main di Jakarta
Rivalitas suporter Persib dan Persija Jakarta memang bukan rahasia lagi. Mereka tercatat beberapa kali terlibat bentrok dan peristiwa yang paling hangat terjadi sewaktu Maung Bandung menggelar laga final Piala Presiden 2015 lalu.
Kendati demikian, itu tak bisa dijadikan sebagai penghalang buat Bobotoh untuk datang ke Jakarta. Hal itu sebagaimana disampaikan Tony Sucipto. Pemain bernomor punggung 16 itu berharap agar penggemar fanatik Persib kembali membirukan SUGBK.
Ditambahkan Tony, dengan dukungan dari bobotoh tentunya dapat memotivasi tim untuk tampil maksimal. Apalagi SUGBK bukan hanya milik satu tim tapi bersama, termasuk tim yang ikut menggelar laga final.
"Kita final di Senayan ya birukan lagi Senayan. Kita mengharapkan di Jakarta atmosfernya sama seperti di Bandung. Jadi Senayan (SUGBK) bukan milik satu tim tapi milik bersama termasuk tim yang ikut menggelar final," ucap Tony seperti dikutip situs resmi Persib, Sabtu (2/4/2016).
Sekadar informasi, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, Walikota Bandung Ridwan Kamil langsung berkoordinasi dengan petinggi The Jakmania. Niat dan tujuan pria yang akrab disapa Kang Emil tak lain minta izin alias kulonuwun sebab bermain di markas Persija, rival abadi Persib.
"Ya tadi Kang Emil telepon, intinya sih dia kulonuwun buat laga besok. Dia juga minta saling memantau media sosial masing-masing agar terhindar dari potensi yang tidak diinginkan. Dia bakal memantau medsos The Jak, sebaliknya kami juga memantau medsos Bobotoh (fans Persib)," ucap Ketua The Jakmania Richard Ahmad saat dikonfirmasi Sindonews.
Richard menambahkan, The Jak sudah belajar dari kejadian sebelumnya yakni lebih perhatikan masalah hate speech di jejaring sosial. Seperti diketahui bersama, Sekjen Jakmania Febriyanto diciduk kepolisian dengan dugaan menyebar provokasi di twitter jelang final Piala Presiden yang mempertemukan Persib vs Sriwijaya FC di SUGBK Oktober tahun lalu.
"Ya kami sudah belajar dari masalah sebelumnya. Sekarang kan terus dipantau Cyber Crime kepolisian, untuk itu kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak sejak tiga hari lalu. Bahkan kami juga sudah ikut rakor dengan pihak polisi," tambahnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil-The Jakmania Saling Bantu Amankan Final Persib vs Arema
Ke Jakarta, Aremania Dikawal Ketat 1 Pleton Brimob dan Sabhara
Bobotoh Persib Kebagian 39.090 Tiket Final, Ini Harganya
Persib Tak Gentar Main di Jakarta
(bbk)