Dovizioso Enggak Ikhlas Status Runner Up Direbut Rossi
A
A
A
SANTIAGO DEL ESTERO - Andrea Dovizioso nyaris merebut status runner up pada seri kedua MotoGP di Sirkuit Termas de Rio Hondo Argentina, Minggu (3/4/2016) lalu. Hingga putaran terakhir, Dovizioso terus berada di belakang Marc Marquez yang finis sebagai juara. Namun sayang, peluangnya hancur berantakan karena ia ditabrak rekannya sendiri, Andrea Iannone.
Saat itu Iannone ingin menyusul Dovizioso dari sisi kanan. Namun pembalap 26 tahun tersebut tak bisa mengontrol laju motornya. Iannone jatuh dan melibatkan Dovizioso ke dalam kecelakaannya. (Baca juga: Tabrakan Duo Ducati Warnai Kemenangan Marquez di GP Argentina)
"Saya kecewa karena berakhir seperti ini, padahal kami tampil dengan luar biasa. Kami mencatatkan waktu yang bagus dalam kualifikasi dan saat lomba, saya beberapa kali menandingi kecepatan Valentino Rossi. Menurut saya, strategi kami saat itu berjalan dengan sangat baik," kata Dovizioso yang dikutip dari laman resmi MotoGP.
Kecelakaan tersebut tidak menghentikan ambisi Dovizioso menuntaskan jalannya balapan. Ia bangkit lagi, namun terpaksa menyelesaikan lomba dari posisi paling buncit.
"Semua orang bisa melihat apa yang terjadi. Saya kehilangan peluang untuk merebut podium kedua. Dilihat dari sisi positif, Ducati merupakan tim tercepat di Argentina. Jika saya bisa menyelesaikan lomba, sekarang saya sudah berada satu poin di belakang Marquez," ucapnya.
Jika kecelakaan itu tidak terjadi, Dovizoso bakal bertengger di peringkat dua klasemen pembalap. Ia akan mengantongi 40 poin, selisih satu angka dari Marquez yang duduk di puncak klasemen.
Sayangnya, hal itu tak bisa diwijudkan. Dovizioso kini harus puas menempati posisi lima dengan kepemilikan 23 poin.
Saat itu Iannone ingin menyusul Dovizioso dari sisi kanan. Namun pembalap 26 tahun tersebut tak bisa mengontrol laju motornya. Iannone jatuh dan melibatkan Dovizioso ke dalam kecelakaannya. (Baca juga: Tabrakan Duo Ducati Warnai Kemenangan Marquez di GP Argentina)
"Saya kecewa karena berakhir seperti ini, padahal kami tampil dengan luar biasa. Kami mencatatkan waktu yang bagus dalam kualifikasi dan saat lomba, saya beberapa kali menandingi kecepatan Valentino Rossi. Menurut saya, strategi kami saat itu berjalan dengan sangat baik," kata Dovizioso yang dikutip dari laman resmi MotoGP.
Kecelakaan tersebut tidak menghentikan ambisi Dovizioso menuntaskan jalannya balapan. Ia bangkit lagi, namun terpaksa menyelesaikan lomba dari posisi paling buncit.
"Semua orang bisa melihat apa yang terjadi. Saya kehilangan peluang untuk merebut podium kedua. Dilihat dari sisi positif, Ducati merupakan tim tercepat di Argentina. Jika saya bisa menyelesaikan lomba, sekarang saya sudah berada satu poin di belakang Marquez," ucapnya.
Jika kecelakaan itu tidak terjadi, Dovizoso bakal bertengger di peringkat dua klasemen pembalap. Ia akan mengantongi 40 poin, selisih satu angka dari Marquez yang duduk di puncak klasemen.
Sayangnya, hal itu tak bisa diwijudkan. Dovizioso kini harus puas menempati posisi lima dengan kepemilikan 23 poin.
(bep)