Prancis Antisipasi Serangan Senjata Kimia di Piala Eropa 2016
A
A
A
PARIS - Pemerintah Prancis serius dalam mempersiapkan diri menggelar Piala Eropa 2016. Bukan hanya sekadar membangun sarana dan prasarana, rasa aman pun jadi pusat perhatian dan hal tersebut dibuktikan dengan membentuk satuan keamanan untuk mencegah serangan senjata kimia.
Prancis dalam beberapa bulan ini menjadi pusat perhatian setelah menjadi saran teroris. Sebelumnya, diberitakan kalau perhelatan pesta akbar Eropa empat tahunan juga menjadi incaran teroris yang merupakan sel ISIS. Beruntung terduga aksi teror bisa diringkus sebelum beraksi.
Untuk memantapkan persiapan, aparat kepolisian dan regu penyelamat terus berlatih. Beberapa simulasi serangan telah dibuat di stadion dan zona pendukung. Semuanya giat berlatih untuk bertugas mulai Juni mendatang.
Latihan dan simulasi itu termasuk mengantisipasi serangan gas syaraf, serangan senjata, bom bunuh diri dan penyanderaan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve seperti dikutip The Week, Rabu (13/4/2016), mengatakan kalau latihan ini dimaksudkan untuk memastikan Piala Eropa nanti berlangsung dalam keamanan maksimum.
Sampai saat ini Prancis belum mencabut keadaan darurat sejak serangan teroris pada November lalu. Ketika itu, setidaknya 130 orang terbunuh. Dan beberapa saat kemudian aksi teror juga mengguncang Belgia dan menyebabkan 32 orang tewas.
Prancis dalam beberapa bulan ini menjadi pusat perhatian setelah menjadi saran teroris. Sebelumnya, diberitakan kalau perhelatan pesta akbar Eropa empat tahunan juga menjadi incaran teroris yang merupakan sel ISIS. Beruntung terduga aksi teror bisa diringkus sebelum beraksi.
Untuk memantapkan persiapan, aparat kepolisian dan regu penyelamat terus berlatih. Beberapa simulasi serangan telah dibuat di stadion dan zona pendukung. Semuanya giat berlatih untuk bertugas mulai Juni mendatang.
Latihan dan simulasi itu termasuk mengantisipasi serangan gas syaraf, serangan senjata, bom bunuh diri dan penyanderaan.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve seperti dikutip The Week, Rabu (13/4/2016), mengatakan kalau latihan ini dimaksudkan untuk memastikan Piala Eropa nanti berlangsung dalam keamanan maksimum.
Sampai saat ini Prancis belum mencabut keadaan darurat sejak serangan teroris pada November lalu. Ketika itu, setidaknya 130 orang terbunuh. Dan beberapa saat kemudian aksi teror juga mengguncang Belgia dan menyebabkan 32 orang tewas.
(bbk)