Panpel Piala Eropa Manjakan Kaum Tuna Netra
A
A
A
PARIS - Perhelatan Piala Eropa 2016 mendatang bukan hanya milik kaum normal. Panitia Pelaksana akan memberikan kemudahan dengan kaum tuna netra untuk bisa menikmati pertandingan sejak babak penyisihan grup hingga partai puncak.
Fasilitas yang diberikan panpel ini tak lepas dari bantuan yang diberikan Federasi Prancis untuk kaum tuna netra dan gangguan penglihatan (FAF). "FAF menyatukan 44 asosiasi berbeda dari lintas negara dan bertujuan untuk menemani kaum tuna netra bisa menikmati pertandingan dari stadion, sama seperti orang lain," ucap Presiden FAF Vincent Michel dilansir laman resmi UEFA.
UEFA selama ini sudah menggalang beberapa kerjasama dengan beberapa organisasi. Dan program visual ini merupakan implementasi dari kerjasama dengan Pusat Akses Sepak Bola Eropa (CAFE) dan Federasi Olah Raga Disable Prancis (FFH). Program ini melibatkan 40 sukarelawan.
Semua yang terlibat dalam program ini, UEFA memberikan pelatihan selama tiga bulan di bawah arahan CAFE. Nantinya 10 orang akan dipilih 10 orang untuk mengantarkan siaran pandangan mata.
Dalam pekerjaan nantinya, gambaran yang diberikan adalah jalannya pertandingan, suasana pertandingan dan deskripsi wajah pemain. Laporan hanya fokus pada pertandingan dan tidak melebar ke soal statistik dan analisa taktik.
Bagaimana kaum tuna netra mendapatkan fasilitas tersebut? "Frekwensi radio akan dibuat sebulan sebelum Piala Eropa. Semua orang nantinya bisa mengakses dari telepon genggam," jelas anggota FFH, Charly Simo.
Fasilitas yang diberikan panpel ini tak lepas dari bantuan yang diberikan Federasi Prancis untuk kaum tuna netra dan gangguan penglihatan (FAF). "FAF menyatukan 44 asosiasi berbeda dari lintas negara dan bertujuan untuk menemani kaum tuna netra bisa menikmati pertandingan dari stadion, sama seperti orang lain," ucap Presiden FAF Vincent Michel dilansir laman resmi UEFA.
UEFA selama ini sudah menggalang beberapa kerjasama dengan beberapa organisasi. Dan program visual ini merupakan implementasi dari kerjasama dengan Pusat Akses Sepak Bola Eropa (CAFE) dan Federasi Olah Raga Disable Prancis (FFH). Program ini melibatkan 40 sukarelawan.
Semua yang terlibat dalam program ini, UEFA memberikan pelatihan selama tiga bulan di bawah arahan CAFE. Nantinya 10 orang akan dipilih 10 orang untuk mengantarkan siaran pandangan mata.
Dalam pekerjaan nantinya, gambaran yang diberikan adalah jalannya pertandingan, suasana pertandingan dan deskripsi wajah pemain. Laporan hanya fokus pada pertandingan dan tidak melebar ke soal statistik dan analisa taktik.
Bagaimana kaum tuna netra mendapatkan fasilitas tersebut? "Frekwensi radio akan dibuat sebulan sebelum Piala Eropa. Semua orang nantinya bisa mengakses dari telepon genggam," jelas anggota FFH, Charly Simo.
(bbk)