Butet Salahkan Owi Lantaran Enggak Bisa Buat Lawan Mati Langkah
A
A
A
SINGAPURA - Tiket final kejuaraan Singapore Terbuka 2016 belum berhasil berada di tangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan unggulan pertama ini dikalahkan oleh Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea), dalam dua game langsung dengan skor 14-21, 16-21.
Pasangan ganda campuran Indonesia diketahui tidak dalam performa terbaiknya. Kesalahan beruntun sering dilakukan Tontowi/Liliyana yang awal game pertama sempat memimpin perolehan angka.
Seusai pertandingan, Liliyana menyebut jika kekalahan ini dikarenakan lantaran Tontowi sering terlihat panik. Ditambah, pukulannya sering sekali mengarah ke Kim.
"Awalnya kami bisa mengontrol permainan, tetapi di tengah-tengah game, Owi agak panik, jadi pergerakannya selalu terbaca oleh Kim. Tontowi tidak bisa membuat lawan lari-lari, malah justru memberi bola ke arah Kim terus, sehingga mudah dikembalikan oleh Kim. Setelah lawan dapat momennya, kami seperti tidak bisa berkembang, ketebak terus," beber Liliyana, mengenai pertandingan seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (16/4/2016).
Di game kedua, Tontowii/Liliyana yang tertinggal 9-12, sempat menyamakan kedudukan menjadi 13-13. Semangat mereka pun kembali terpancar. Namun Ko/Kim tak mau membiarkan Tontowi/Liliyana mengembangkan permainan, mereka kembali membuat juara Malaysia Terbuka 2016 lalu berada di bawah tekanan hingga akhirnya menyerah.
"Kami sempat mengubah strategi di game kedua karena kondisi angin di lapangan berubah. Saat bisa menyamakan kedudukan, malah buat banyak error yang fatal, jadi lawan dapat poinnnya gampang, bukan dengan susah payah," tutur Liliyana.
Pasangan ganda campuran Indonesia diketahui tidak dalam performa terbaiknya. Kesalahan beruntun sering dilakukan Tontowi/Liliyana yang awal game pertama sempat memimpin perolehan angka.
Seusai pertandingan, Liliyana menyebut jika kekalahan ini dikarenakan lantaran Tontowi sering terlihat panik. Ditambah, pukulannya sering sekali mengarah ke Kim.
"Awalnya kami bisa mengontrol permainan, tetapi di tengah-tengah game, Owi agak panik, jadi pergerakannya selalu terbaca oleh Kim. Tontowi tidak bisa membuat lawan lari-lari, malah justru memberi bola ke arah Kim terus, sehingga mudah dikembalikan oleh Kim. Setelah lawan dapat momennya, kami seperti tidak bisa berkembang, ketebak terus," beber Liliyana, mengenai pertandingan seperti dikutip Badmintonindonesia, Sabtu (16/4/2016).
Di game kedua, Tontowii/Liliyana yang tertinggal 9-12, sempat menyamakan kedudukan menjadi 13-13. Semangat mereka pun kembali terpancar. Namun Ko/Kim tak mau membiarkan Tontowi/Liliyana mengembangkan permainan, mereka kembali membuat juara Malaysia Terbuka 2016 lalu berada di bawah tekanan hingga akhirnya menyerah.
"Kami sempat mengubah strategi di game kedua karena kondisi angin di lapangan berubah. Saat bisa menyamakan kedudukan, malah buat banyak error yang fatal, jadi lawan dapat poinnnya gampang, bukan dengan susah payah," tutur Liliyana.
(sha)