Miris, Uji Coba Klub Divisi Utama Cuma Sekadarnya
A
A
A
YOGYAKARTA - Anggaran terbatas membuat Persiapan klub Divisi Utama PSIM Yogyakarta tidak maksimal. Tim berjuluk Laskar Mataram itu hanya mampu meladeni tim lokal dalam uji coba jelang kick-off Indonesian Soccer Championship (ISC) B 2016.
PSIM terbelit permasalahan dana untuk menggelar uji tanding dengan tim selevel. Padahal, sejumlah tim sudah mengajukan ajakan latih tanding dan mengantri supaya bisa melakukan uji coba dengan PSIM Yogyakarta, seperti PSGC Ciamis, PSBK Blitar Kota, Persibas Banyumas, dan Persip Pekalongan.
"Mereka sudah berkomunikasi dengan kami untuk latih tanding, tapi kami tak bisa berbuat banyak karena anggaran yang terbatas," ujar Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru, Senin (18/4/2016).
Problem PSIM semakin pelik dengan situasi saat ini dimana home base tim masih belum jelas karena Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang selama ini menjadi kandang PSIM tengah direnovasi. Jika PSIM menerima tawaran laga kandang, berarti harus mencari lokasi lain yang tentunya akan memakan banyak biaya.
Sementara untuk memakai Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul juga mendapatkan penolakan termasuk dari pemiliknya, Persiba Bantul. Sedangkan rencana untuk memakai Stadion Gelora Handayani Gunungkidul juga belum mendapatkan kepastian.
"Kami justru merancang uji coba away saja, karena laga home jelas susah. Sebenarnya sama-sama sulit karena anggaran terbatas. (Laga uji coba away) masih dibahas," keluh pria yang juga Ketua Umum PSIM Yogyakarta ini.
Hingga saat ini, tim asuhan Erwan Hendarwanto tersebut baru menggelar dua kali uji coba selama proses pembentukan tim. Yang kesemuanya melawan tim lokal asal Bantul seperti PS Muntuk. Meski menang dengan skor 2-0, tim PSIM dinilai masih sering menemui persoalan di lini depan. Meski demikian, sang pelatih akan terus memperbaiki hal tersebut dengan melakukan banyak uji coba.
PSIM terbelit permasalahan dana untuk menggelar uji tanding dengan tim selevel. Padahal, sejumlah tim sudah mengajukan ajakan latih tanding dan mengantri supaya bisa melakukan uji coba dengan PSIM Yogyakarta, seperti PSGC Ciamis, PSBK Blitar Kota, Persibas Banyumas, dan Persip Pekalongan.
"Mereka sudah berkomunikasi dengan kami untuk latih tanding, tapi kami tak bisa berbuat banyak karena anggaran yang terbatas," ujar Manajer PSIM Agung Damar Kusumandaru, Senin (18/4/2016).
Problem PSIM semakin pelik dengan situasi saat ini dimana home base tim masih belum jelas karena Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang selama ini menjadi kandang PSIM tengah direnovasi. Jika PSIM menerima tawaran laga kandang, berarti harus mencari lokasi lain yang tentunya akan memakan banyak biaya.
Sementara untuk memakai Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul juga mendapatkan penolakan termasuk dari pemiliknya, Persiba Bantul. Sedangkan rencana untuk memakai Stadion Gelora Handayani Gunungkidul juga belum mendapatkan kepastian.
"Kami justru merancang uji coba away saja, karena laga home jelas susah. Sebenarnya sama-sama sulit karena anggaran terbatas. (Laga uji coba away) masih dibahas," keluh pria yang juga Ketua Umum PSIM Yogyakarta ini.
Hingga saat ini, tim asuhan Erwan Hendarwanto tersebut baru menggelar dua kali uji coba selama proses pembentukan tim. Yang kesemuanya melawan tim lokal asal Bantul seperti PS Muntuk. Meski menang dengan skor 2-0, tim PSIM dinilai masih sering menemui persoalan di lini depan. Meski demikian, sang pelatih akan terus memperbaiki hal tersebut dengan melakukan banyak uji coba.
(sha)