Eko Kancil Mundur, PSIM Pening Cari Solusi Strategi

YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta tidak diperkuat pemain senior Eko 'Kancil' Budi Santoso di Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016, yang digelar 30 April. Eko Kancil mundur dengan alasan keluarga, padahal gelandang bertahan ini merupakan pemain kunci dan sangat dibutuhkan tim.

Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto membenarkan kabar mundurnya Eko Kancil. Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak ketika mantan pemain Persis Solo tersebut memutuskan mundur. Erwan hanya berharap mundurnya Eko Kancil tidak menjadi kendala dalam meramu tim.

"Benar Kancil mundur dari tim, (dia juga) sudah izin ke tim pelatih. Mudah-mudahan tidak berdampak besar dari sisi teknis," ujar Erwan.

Erwan mengaku mesti berpikir keras dan mencari solusi yang tepat, dengan tidak terdapatnya sosok pemain berpengalaman di pos gelandang. Dengan sisa waktu yang ada, pelatih berlisensi B Nasional ini akan memaksimalkan kemampuan 25 pemain yang ada saat ini, dan tidak akan mencari pemain baru.

"Saya pikir Dimas Priambodo, Juni Riyadi atau Pratama Gilang bisa menggantikan peran Eko 'Kancil'. Masing-masing punya style dan kesempatan yang sama. Nanti dipilih yang paling siap,” jelasnya.

Tugas utama Erwan saat ini adalah meningkatkan skill, teknik, semangat para pemainnya. Karena sepeninggal Eko Kancil, saat ini pemain senior yang tersisa hanya Oni Kurniawan (kiper) yang diharapkan bisa membimbing pemain-pemain muda.

Meski demikian, Erwan menegaskan pihaknya akan lebih mempertajam kolektivitas tim sehingga bisa bekerja sama dengan baik. Dan tidak akan bergantung dari peran pemain tertentu.

Sementara itu Eko 'Kancil' Budi Santoso mengungkapkan, dirinya sulit ketika mengambil keputusan mundur dari tim. Apalagi keberadaan PSIM sudah menjadi bagian dari hidupnya selama beberapa musim terakhir. Diakui, alasan keluarga menjadi pertimbangan dirinya.