Kecewakan Fans, Persela Menuai Malu Tampil Kurang Bermutu
A
A
A
LAMONGAN - Ekspektasi suporter LA Mania melihat timnya langsung on fire di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 langsung sirna di laga perdana. Bermain di kandang sendiri Stadion Surajaya, Persela Lamongan ditaklukkan Persegres Gresik United 0-1.
Sepakan keras Yusuf Effendi menit ke-31 menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga Sabtu (30/4/2016). Persela yang sebenarnya sedikit lebih dominan dalam permainan, tidak bermain dalam performa yang diidamkan suporternya. (Baca juga: Kuasai Derby Pantura, Persegres Petik Tiga Poin Pertama di ISC A 2016).
Persela hanya unggul penguasaan bola, tetapi tidak benar-benar membahayakan dan tak memiliki potensi untuk memenangkan pertandingan. Sebaliknya, Persegres cukup solid dalam mempertahankan keunggulan dan jeli membaca permainan Persela.
Dari performa babak pertama, Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, terlihat masih canggung walau mengendalikan permainan. Berbagai upaya untuk menembus lini belakang Persegres selalu mentah dan tidak berujung pada keputusan yang tepat.
Persegres yang bermain bertahan, sukses memanfaatkan keterbatasan kreativitas tuan rumah. Pertahanan yang dikomando Sasa Zecevic terlihat cukup tenang dan sigap dalam mengantisipasi pergerakan membahayakan Laskar Joko Tingkir.
Di paruh kedua tidak banyak perubahan. Persela yang bernafsu mengejar ketertinggalan tetap menghujani tim tamu dengan kombinasi serangan sayap dan tengah. Namun lini depan tim asal Kota Soto tidak cukup efektif membongkar pertahanan Persegres.
Persela layak menyesali terbuangnya banyak kesempatan di babak kedua. Striker Herman Dzumafo dibuat tak berkutik di kaki bek-bek Persegres dan upayanya tidak pernah menjadi ancaman serius. Bahkan Persegres nyaris menggandakan keunggulan jika saja tendangan Inkyun Oh tak mencium mistar.
Pelatih Persela Stefan Hansson tak menampik timnya kurang impresif di laga perdana tersebut. Kendati sudah menunjukkan dominasi permainan, mutu performa pemain masih di bawah harapannya.
"Sebenarnya kami tidak buruk dan bisa mendominasi permainan. Tapi jelas ada yang kurang bagus di pertandingan sehingga kami harus kalah. Kami kesulitan memanfaatkan kesempatan dan situasi menjadi sulit ketika tertinggal," cetus Stefan Hansson.
Sepakan keras Yusuf Effendi menit ke-31 menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga Sabtu (30/4/2016). Persela yang sebenarnya sedikit lebih dominan dalam permainan, tidak bermain dalam performa yang diidamkan suporternya. (Baca juga: Kuasai Derby Pantura, Persegres Petik Tiga Poin Pertama di ISC A 2016).
Persela hanya unggul penguasaan bola, tetapi tidak benar-benar membahayakan dan tak memiliki potensi untuk memenangkan pertandingan. Sebaliknya, Persegres cukup solid dalam mempertahankan keunggulan dan jeli membaca permainan Persela.
Dari performa babak pertama, Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, terlihat masih canggung walau mengendalikan permainan. Berbagai upaya untuk menembus lini belakang Persegres selalu mentah dan tidak berujung pada keputusan yang tepat.
Persegres yang bermain bertahan, sukses memanfaatkan keterbatasan kreativitas tuan rumah. Pertahanan yang dikomando Sasa Zecevic terlihat cukup tenang dan sigap dalam mengantisipasi pergerakan membahayakan Laskar Joko Tingkir.
Di paruh kedua tidak banyak perubahan. Persela yang bernafsu mengejar ketertinggalan tetap menghujani tim tamu dengan kombinasi serangan sayap dan tengah. Namun lini depan tim asal Kota Soto tidak cukup efektif membongkar pertahanan Persegres.
Persela layak menyesali terbuangnya banyak kesempatan di babak kedua. Striker Herman Dzumafo dibuat tak berkutik di kaki bek-bek Persegres dan upayanya tidak pernah menjadi ancaman serius. Bahkan Persegres nyaris menggandakan keunggulan jika saja tendangan Inkyun Oh tak mencium mistar.
Pelatih Persela Stefan Hansson tak menampik timnya kurang impresif di laga perdana tersebut. Kendati sudah menunjukkan dominasi permainan, mutu performa pemain masih di bawah harapannya.
"Sebenarnya kami tidak buruk dan bisa mendominasi permainan. Tapi jelas ada yang kurang bagus di pertandingan sehingga kami harus kalah. Kami kesulitan memanfaatkan kesempatan dan situasi menjadi sulit ketika tertinggal," cetus Stefan Hansson.
(sha)