Pelatih PSM Pasrah Terus Diganggu Isu Pemecatan
Pelatih PSM Pasrah Terus Diganggu Isu Pemecatan
A
A
A
MAKASSAR - Kemenangan PSM Makassar 2-1 atas Persela Lamongan pada pekan kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, membuat Pelatih Luciano Leandro bisa sedikit bernapas lega. Namun, hasil itu belum membuat posisi Luci, demikian Luciano Leandro akrab disapa, aman lantaran kemampuannya masih akan dilihat pada tiga laga awal.
Luci mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya pada manajemen tim soal masa depannya sebagai pelatih Juku Eja. Saat ini, dia hanya ingin bekerja keras dan serius membangun tim meski dalam tekanan besar.
Diakuinya, isu pemecatan mengganggu kenyamanan kerjanya. Isu pemecatan Luci sudah mencuat kala tim Juku Eja gagal di Trofeo Persija (9/4/2016) lalu. Kemudian berlanjut saat PSM kalah di kandang sendiri oleh Persipura Jayapura pada turnamen segitiga, dan ditakluk Semen Padang pada laga perdana ISC, 29 Aprli lalu.
Namun, kemenangan atas Persela membuat Luci sedikit punya harapan untuk bertahan, meski kemenangan ini dinilai masih belum bisa memuaskan publik sepak bola Makassar termasuk manajemen. "Yang terpenting saya sudah berikan kemampuan saya, termasuk hasil terakhir tim," kata Luci.
Luciano mengatakan, jika memang dirinya mau didepak dari tim, setidaknya manajemen berbicara dengannya apa yang mesti dilakukan. "Kalau saya, serahkan saja ke manajemen. Kami semua di dalam tim sudah bekerja keras," katanya.
Kemenangan atas Persela sejatinya penting buat tim Juku Eja, sebab membuat PSM bertengger di posisi keenam klasemen sementara dengan mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan. Berbeda dengan tim lain, seperti Persipura Jayapura, Persib Bandung, PS TNI, Bhayangkara Surabaya United, dan Bali United yang hanya memperoleh dua poin di dua pertandingan mereka.
Meski demikian, Direktur Klub PSM Sumirlan mengatakan, pihaknya masih belum mengambil keputusan soal pergantian pelatih kepala. Hanya saja, manajemen kembali ke komitmen awal memberikan kesempatan kepada Luci tiga laga. Laga ketiga PSM adalah melawan Perseru Serui di Stadion Marora, Papua, Senin (16/5/2016). "Kami kasih kesempatan sesuai komitmen awal, tiga pertandingan, setelah itu dievaluasi" tegasnya.
Luci mengatakan dirinya menyerahkan sepenuhnya pada manajemen tim soal masa depannya sebagai pelatih Juku Eja. Saat ini, dia hanya ingin bekerja keras dan serius membangun tim meski dalam tekanan besar.
Diakuinya, isu pemecatan mengganggu kenyamanan kerjanya. Isu pemecatan Luci sudah mencuat kala tim Juku Eja gagal di Trofeo Persija (9/4/2016) lalu. Kemudian berlanjut saat PSM kalah di kandang sendiri oleh Persipura Jayapura pada turnamen segitiga, dan ditakluk Semen Padang pada laga perdana ISC, 29 Aprli lalu.
Namun, kemenangan atas Persela membuat Luci sedikit punya harapan untuk bertahan, meski kemenangan ini dinilai masih belum bisa memuaskan publik sepak bola Makassar termasuk manajemen. "Yang terpenting saya sudah berikan kemampuan saya, termasuk hasil terakhir tim," kata Luci.
Luciano mengatakan, jika memang dirinya mau didepak dari tim, setidaknya manajemen berbicara dengannya apa yang mesti dilakukan. "Kalau saya, serahkan saja ke manajemen. Kami semua di dalam tim sudah bekerja keras," katanya.
Kemenangan atas Persela sejatinya penting buat tim Juku Eja, sebab membuat PSM bertengger di posisi keenam klasemen sementara dengan mengumpulkan tiga poin dari dua pertandingan. Berbeda dengan tim lain, seperti Persipura Jayapura, Persib Bandung, PS TNI, Bhayangkara Surabaya United, dan Bali United yang hanya memperoleh dua poin di dua pertandingan mereka.
Meski demikian, Direktur Klub PSM Sumirlan mengatakan, pihaknya masih belum mengambil keputusan soal pergantian pelatih kepala. Hanya saja, manajemen kembali ke komitmen awal memberikan kesempatan kepada Luci tiga laga. Laga ketiga PSM adalah melawan Perseru Serui di Stadion Marora, Papua, Senin (16/5/2016). "Kami kasih kesempatan sesuai komitmen awal, tiga pertandingan, setelah itu dievaluasi" tegasnya.
()
Explore More