Bupati Sleman Minta Suporter PSS Rapatkan Barisan

Rabu, 25 Mei 2016 - 17:53 WIB
Bupati Sleman Minta Suporter PSS Rapatkan Barisan
Bupati Sleman Minta Suporter PSS Rapatkan Barisan
A A A
SLEMAN - Di tengah-tengah bergulirnya Indonesian Soccer Championship (ISC) B saat ini, Bupati Sleman Sri Purnomo meminta kepada suporter Sleman untuk cooling down atau menahan diri. Bupati pun meminta para pendukung PSS untuk merapatkan barisan guna menghindari dari segala macam bentrokan dengan kelompok suporter lain.

"Kalau enggak cooling down, (persoalan) enggak rampung-rampung. (Mencontoh) ketika (suporter) Persiba (Bantul) kemarin ke Sleman (bertanding melawan PSS) berjalan dengan baik. Prinsipnya ketika kejadian (Minggu dini hari) itu kami prihatin dan menyesal sampai terjadi seperti itu. Kami berharap teman-teman bisa cooling down apalagi kompetisi (ISC B) baru mulai," ujar Sri di sela-sela audiensi dengan salah satu kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) di kantor Bupati Sleman, Rabu (25/5/2016) siang.

Hingga saat ini pihaknya pun telah melakukan koordinasi terus menerus dengan Kapolres Sleman guna memantau perkembangan terakhir terkait dengan peristiwa gesekan antarsuporter yang mengakibatkan Stanislaus Gandhang Deswara, salah satu suporter Sleman meninggal dunia. Bahkan pihaknya meminta supaya peristiwa itu ditelusuri supaya tidak kecolongan dan terjadi lagi.

"Terakhir dalam pertemuan dengan jajaran Polda (DIY) yang juga dihadiri Kapolda di Pendapa Rumah Dinas (Bupati), beliau beri pengarahan kepada kami semua turut berupaya menjaga situasi kondusif dan yang berbuat jahat harus ditangkap itu prinsip kami yang didukung Kapolres dan Kapolda," jelasnya.

Dirinya juga meminta supaya suporter Sleman berhati-hati terutama ketika membela kesebelasannya di laga tandang dan melewati titik-titik rawan, mengimbau untuk selalu berkoordinasi satu sama lain dan tidak berkumpul di pinggir jalan. Diakui tidak mudah memang untuk mengkoordinasi massa dalam jumlah besar. Dari sekian banyak orang, bukan tidak mungkin ada satu dua orang yang bisa bertindak di luar kewajaran sehingga bisa mengakibatkan terjadinya gesekan.

Sementara itu sejumlah perwakilan BCS yang enggan disebut namanya, meminta kepada Bupati Sleman sebagai pengayom warga Sleman untuk memberikan keterangan tertulis dan mendesak pihak kepolisian supaya mengusut kasus yang telah menelan satu korban jiwa itu hingga tuntas. Dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Mereka sendiri berharap peristiwa demikian tidak menyebabkan preseden buruk di wilayah Sleman.

"Kami yakin semua nggak ingin terjadi, ada langkah-langkah kepolisian (yang dilakukan) dengan kesungguhan hati dan maksimal untuk angkat kasus tersebut. Itu juga dirasakan kami keluarga (besar) BCS yang khawatir efek akan panjang jika tidak diusut tuntas. Kami tidak ingin terjadi dan (berharap) itu yang terakhir," kata perwakilan BCS.

Perihal berkumpulnya massa yang diduga suporter Sleman di wilayah Morangan Sleman DIY pada Minggu (22/5/2016), mereka mengklaim bahwa sebelum kejadian sudah ada gesekan di akar rumput yang kemudian menyulut peristiwa ini terjadi. Meski demikian, pihaknya tetap mendesak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus ini dan menangkap segera pelakunya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5392 seconds (0.1#10.140)