Evans Gemilang, Sean Kurang Beruntung
A
A
A
MONACO - Pembalap Pertamina Campos Racing lagi-lagi mendulang poin usai balapan Sprint GP2 di Sirkuit Monte Carlo, Sabtu (28/5/2016). Hasil impresif itu kembali didapatkan oleh Mitch Evans yang sukses menempati posisi keempat setelah sebelumnya mempersembahkan poin pada balapan Feature Race, Jumat (27/5).
Pembalap asal Selandia Baru ini, harus pasrah belum bisa mendapatkan podium pada seri kali ini. Pasalnya, Evans masih berada di belakang pembalap ART Grand Prix Nobuharu Matsushita yang menjadi juara di race ini. Serta, pembalap Carlin Marvin Kirchhofer dan pembalap Russian Times Raffaele Marciello yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, dua pembalap Indonesia Muhammad Sean Gelael (Tim Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patrick Armand (Tim Trident Racing) kurang beruntung pada balapan kali ini. Keduanya tidak bisa menyelesaikan balapan. Philo terlebih dulu usai mobilnya terjebak di pembatas lintasan akibat bersenggolan dengan Jordan King. Hasil ini pun membuatnya merasa kecewa. “Tentu saya sangat kecewa. Saya kehilangan ruang sehingga mobil saya terjebak pembatas sirkuit,” kata Philo yang memulai balapan dari posisi ke-17.
Sementara Sean terhenti pada putaran ketujuh setelah mobilnya slip di tikungan dan menabrak pembatas sirkuit. Padahal, Sean sempat percaya diri bisa mendapatkan hasil bagus di balapan kali ini. Apalagi, mobilnya terus melaju mantap menguntit beberapa pembalap di depannya. Sayangnya pada lap ketujuh, mobil Sean melintir selepas berbelok di tikungan pertama. Ban kanan Sean kehilangan grip dan tak bisa mengendalikan mobil yang meluncur menghantam pembatas sirkuit. “Ya itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berupaya maksimal. Mobil cukup bagus, tapi sayang harus berakhir seperti ini,” kata Sean, pebalap berusia 19 tahun.
Bagi Sean dan Philo, hasil balapan kedua di sirkuit Monako ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk musim penuh pertama mereka di GP2. Bagi Sean ini menjadi kegagalan pertamanya menyelesaikan balapan. Sebelumnya pada balapan di Barcelona, Sean dua kali finis di posisi ke-13.
Sementara pada balapan feature di Monako Sean juga finis di urutan ke-13. Adapun Philo lebih kurang beruntung. Di Barcelona, Philo gagal menyelesaikan balapan karena dua kali mobilnya bermasalah. Sementara pada balapan feature di Monaco hari Jumat, dia finis ke-17.
Dua pebalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama mereka. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman. Sementara untuk Evans, hasil sprint race memperbaiki hasil balapan sebelumya yang finis di posisi kelima.
“Yang terpenting saya mulai konsisten mendulang poin. Tentu saya ingin lebih baik dari ini,” kata Evans yang ditargetkan finis di tiga besar pada akhir balapan GP2.
Pembalap asal Selandia Baru ini, harus pasrah belum bisa mendapatkan podium pada seri kali ini. Pasalnya, Evans masih berada di belakang pembalap ART Grand Prix Nobuharu Matsushita yang menjadi juara di race ini. Serta, pembalap Carlin Marvin Kirchhofer dan pembalap Russian Times Raffaele Marciello yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga.
Sementara itu, dua pembalap Indonesia Muhammad Sean Gelael (Tim Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patrick Armand (Tim Trident Racing) kurang beruntung pada balapan kali ini. Keduanya tidak bisa menyelesaikan balapan. Philo terlebih dulu usai mobilnya terjebak di pembatas lintasan akibat bersenggolan dengan Jordan King. Hasil ini pun membuatnya merasa kecewa. “Tentu saya sangat kecewa. Saya kehilangan ruang sehingga mobil saya terjebak pembatas sirkuit,” kata Philo yang memulai balapan dari posisi ke-17.
Sementara Sean terhenti pada putaran ketujuh setelah mobilnya slip di tikungan dan menabrak pembatas sirkuit. Padahal, Sean sempat percaya diri bisa mendapatkan hasil bagus di balapan kali ini. Apalagi, mobilnya terus melaju mantap menguntit beberapa pembalap di depannya. Sayangnya pada lap ketujuh, mobil Sean melintir selepas berbelok di tikungan pertama. Ban kanan Sean kehilangan grip dan tak bisa mengendalikan mobil yang meluncur menghantam pembatas sirkuit. “Ya itulah balapan. Kali ini saya tidak beruntung. Saya sudah berupaya maksimal. Mobil cukup bagus, tapi sayang harus berakhir seperti ini,” kata Sean, pebalap berusia 19 tahun.
Bagi Sean dan Philo, hasil balapan kedua di sirkuit Monako ini menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk musim penuh pertama mereka di GP2. Bagi Sean ini menjadi kegagalan pertamanya menyelesaikan balapan. Sebelumnya pada balapan di Barcelona, Sean dua kali finis di posisi ke-13.
Sementara pada balapan feature di Monako Sean juga finis di urutan ke-13. Adapun Philo lebih kurang beruntung. Di Barcelona, Philo gagal menyelesaikan balapan karena dua kali mobilnya bermasalah. Sementara pada balapan feature di Monaco hari Jumat, dia finis ke-17.
Dua pebalap Indonesia ini memang tidak memasang target tinggi pada musim penuh pertama mereka. Keduanya hanya menargetkan finis di posisi 15 besar di setiap balapan sambil belajar dan menimba pengalaman. Sementara untuk Evans, hasil sprint race memperbaiki hasil balapan sebelumya yang finis di posisi kelima.
“Yang terpenting saya mulai konsisten mendulang poin. Tentu saya ingin lebih baik dari ini,” kata Evans yang ditargetkan finis di tiga besar pada akhir balapan GP2.
(sha)