Evan Dimas Sakit Dipaksakan Main Bukti BSU Ketergantungan
A
A
A
SIDOARJO - Skuat Bhayangkara Surabaya United (BSU) benar-benar ketergantungan dengan Evan Dimas Darmono. Itu terlihat dalam dua laga BSU di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Pelatih Ibnu Grahan seakan mengabaikan kondisi Evan Dimas yang sebenarnya kurang fit. Pemain berusia 21 tahun tersebut 'dipaksa' bermain menghadapi Sriwijaya FC ketika baru empat hari di Indonesia sepulang dari Spanyol.
Evan kembali menjadi andalan ketika BSU menghadapi Pusamania Borneo FC akhir pekan lalu. Padahal, ketika menghadapi Pusamania, kondisi Evan Dimas tidak fit karena sakit gigi.
"Ketika menghadapi Pusamania sebenarnya kondisi Evan tidak fit. Dia merasa sakit karena gigi bungsunya baru tumbuh,"ujar Pelatih Fisik BSU Fatkur Rohman Kafrawi.
Namun faktanya pelatih tak memberikan waktu istirahat, malah menginjeksi Evan Dimas dengan obat penghilang nyeri. Evan pun tidak merasakan sakit ketika bermain dan bahkan menjadi penentu poin bagi timnya setelah mencetak gol ke gawang Pusamania.
Fatkur Rohman juga membenarkan bahwa sampai sekarang Evan Dimas masih dalam pemulihan stamina sepulang dari Spanyol. Beruntung kompetisi ISC sementara istirahat dua pekan, sehingga Evan Dimas bisa memulihkan kondisi fisiknya dan beradaptasi dengan kompetisi.
"Evan Dimas kondisi fisiknya bagus dan semoga dia bisa terus bugar. Tinggal adaptasi saja setelah dia pulang dari Spanyol," kata Fatkur.
Dia sangat memaklumi Pelatih Ibnu Grahan sangat ingin Evan Dimas bermain karena kemampuannya dibutuhkan BSU. Evan sekaligus bisa dibilang 'penyelamat' nasib Ibnu Grahan yang terhindar dari kekalahan tiga kali berturut-turut.
Setelah kalah dari Arema Cronus dan PS TNI, akhirnya BSU bisa meraup angka saat menahan imbang Pusamania Borneo FC 1-1 di Stadion Segiri, Jumat (27/5).
Pelatih Ibnu Grahan seakan mengabaikan kondisi Evan Dimas yang sebenarnya kurang fit. Pemain berusia 21 tahun tersebut 'dipaksa' bermain menghadapi Sriwijaya FC ketika baru empat hari di Indonesia sepulang dari Spanyol.
Evan kembali menjadi andalan ketika BSU menghadapi Pusamania Borneo FC akhir pekan lalu. Padahal, ketika menghadapi Pusamania, kondisi Evan Dimas tidak fit karena sakit gigi.
"Ketika menghadapi Pusamania sebenarnya kondisi Evan tidak fit. Dia merasa sakit karena gigi bungsunya baru tumbuh,"ujar Pelatih Fisik BSU Fatkur Rohman Kafrawi.
Namun faktanya pelatih tak memberikan waktu istirahat, malah menginjeksi Evan Dimas dengan obat penghilang nyeri. Evan pun tidak merasakan sakit ketika bermain dan bahkan menjadi penentu poin bagi timnya setelah mencetak gol ke gawang Pusamania.
Fatkur Rohman juga membenarkan bahwa sampai sekarang Evan Dimas masih dalam pemulihan stamina sepulang dari Spanyol. Beruntung kompetisi ISC sementara istirahat dua pekan, sehingga Evan Dimas bisa memulihkan kondisi fisiknya dan beradaptasi dengan kompetisi.
"Evan Dimas kondisi fisiknya bagus dan semoga dia bisa terus bugar. Tinggal adaptasi saja setelah dia pulang dari Spanyol," kata Fatkur.
Dia sangat memaklumi Pelatih Ibnu Grahan sangat ingin Evan Dimas bermain karena kemampuannya dibutuhkan BSU. Evan sekaligus bisa dibilang 'penyelamat' nasib Ibnu Grahan yang terhindar dari kekalahan tiga kali berturut-turut.
Setelah kalah dari Arema Cronus dan PS TNI, akhirnya BSU bisa meraup angka saat menahan imbang Pusamania Borneo FC 1-1 di Stadion Segiri, Jumat (27/5).
(aww)