Bertemu Lawan Enteng, Tontowi/Liliyana Tetap Kalem
A
A
A
JAKARTA - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tidak menemui kendala berarti di babak pertama Indonesia Open 2016. Menghadapi Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2016) Tontowi/Liliyana menang telak 21-10 dan 21-6
Hasil ini mengantarkan mereka ke babak kedua. Di fase tersebut, Tontowi/Liliyana bakal menghadapi pasangan asal Denmark, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt. Meski diunggulkan, Tontowi/Liliyana enggan memandang remeh sang lawan.
"Kami harus fokus sejak awal. Siapapun lawannya kami harus waspada. Makin hari pasti lawan pun makin berat. Tetapi tadi kami diberi kesempatan untuk bisa mencoba karakter lapangan dan shuttlecock," ucap Liliyana.
"Kami mau fokus step by step. Pada Indonesia Open lalu kan kami juga kalah di semifinal dan di final. Pastinya kami mau juara di sini. Tetapi kami harus bisa mengontrol ambisi sehingga tidak menjadi bumerang. Kami mencoba untuk tidak terbebani dengan target," tambahnya.
Soal dukungan masyarakat Indonesia, Liliyana mengaku terkesan. Ia berharap dukungan itu bisa memotivasinya untuk meraih hasil terbaik.
"Antusias penonton sangat luar biasa, main di Indonesia paling heboh. Dari babak awal sudah sangat ramai, kami sangat bersyukur dapat dukungan seperti ini," ujar Liliyana.
"Setiap pemain pasti inginnya juara. Tetapi kami tidak mau hal ini menjadi beban untuk kami. Apalagi dengan dukungan penuh dari publik Istora yang luar biasa, kadang kami juga malah terlalu menggebu-gebu. Kami harus bisa mengantisipasi hal ini, kami harus bisa lebih tenang," pungkasnya.
Hasil ini mengantarkan mereka ke babak kedua. Di fase tersebut, Tontowi/Liliyana bakal menghadapi pasangan asal Denmark, Kim Astrup/Line Kjaersfeldt. Meski diunggulkan, Tontowi/Liliyana enggan memandang remeh sang lawan.
"Kami harus fokus sejak awal. Siapapun lawannya kami harus waspada. Makin hari pasti lawan pun makin berat. Tetapi tadi kami diberi kesempatan untuk bisa mencoba karakter lapangan dan shuttlecock," ucap Liliyana.
"Kami mau fokus step by step. Pada Indonesia Open lalu kan kami juga kalah di semifinal dan di final. Pastinya kami mau juara di sini. Tetapi kami harus bisa mengontrol ambisi sehingga tidak menjadi bumerang. Kami mencoba untuk tidak terbebani dengan target," tambahnya.
Soal dukungan masyarakat Indonesia, Liliyana mengaku terkesan. Ia berharap dukungan itu bisa memotivasinya untuk meraih hasil terbaik.
"Antusias penonton sangat luar biasa, main di Indonesia paling heboh. Dari babak awal sudah sangat ramai, kami sangat bersyukur dapat dukungan seperti ini," ujar Liliyana.
"Setiap pemain pasti inginnya juara. Tetapi kami tidak mau hal ini menjadi beban untuk kami. Apalagi dengan dukungan penuh dari publik Istora yang luar biasa, kadang kami juga malah terlalu menggebu-gebu. Kami harus bisa mengantisipasi hal ini, kami harus bisa lebih tenang," pungkasnya.
(bep)