Intel Ukraina Gagalkan Rencana Teror di Piala Eropa 2016

PARIS - Serangan aksi teror yang menyasar Piala Eropa 2016 berhasil digagalkan. Pihak intelijen Ukraina yang berhasil mengungkapkan rencana serangan mematikan tersebut.

Pegungkapan serangan teror ini hanya sehari setelah Presiden Prancis Francois Hollande mengakui adanya ancaman teror selama Piala Eropa 2016 digelar. Otak serangan diketahui warga Prancis yang bulan lalu berhasil ditangkap.

Kepala Intelijen Ukraina Vasyl Grytsak seperti dikutip Reuters, Senin (6/6/2016), mengatakan orang Prancis yang tidak disebutkan identitasnya itu merencanakan sejumlah serangan mematikan ke beberapa tempat ibadah. "Dia akan menyerang masjid, sinagog, kantor pajak, kantor polisi dan sejumlah lokasi lainnya," jelas Grytsak.

Grytsak melanjutkan, setidaknya ada 15 rencana serangan. "Dia sudah membekali diri dengan lima senapan Kalashnikov, lebih dari 5 ribu peluru, dua granat anti-tank, 125 kg TNT, 100 detonator, 20 topeng dan lainnya."

Penangkapan itu sendiri dilakukan pada 21 Mei lalu ketika tersangka mencoba ingin masuk ke Polandia atau tepatnya di kota Yagodyn dekat Ukraina.