UEFA Terjunkan 'Mata-mata' Pantau Aksi Rasis di Piala Eropa 2016
A
A
A
PARIS - Piala Eropa 2016 diharapkan jadi ajang pemersatu negara-negara di Benua Biru. Untuk itu, sistem keamanan paling ketat bakal dikerahkan untuk mencegah hal yang berpotensi membuat perpecahan, salah satunya aksi rasisme.
Seperti dilaporkan wistv.com, UEFA sebagai pemilik hajatan bekerja sama dengan Jaringan FARE atau Football Against Racism in Europe (organisasi sepak bola anti-rasisme di Eropa). Keduanya bakal mengerahkan mata-mata di stadion selama Piala Eropa 2016 berlangsung, 10 Juni hingga 10 Juli mendatang.
Akan ada dua pengamat dalam tiap pertandingan. Mereka adalah orang terlatih dan fasih berbahasa 24 negara peserta Piala Eropa.
FARE mengatakan, mata-mata nanti punya kemampuan khusus. "Mereka punya pemahaman mendalam soal penggemar, latar belakang isu-isu sosial-politik, dan hafal praktik diskriminasi secara umum dalam sepak bola,"
Nantinya informasi yang didapat mata-mata dari 10 stadion di Piala Eropa, bakal diserahkan ke UEFA untuk ditindaklanjuti. Hal itu sebagai bentuk proses displin yang dilakukan otoritas sepak bola Uni-Eropa.
FARE mengatakan, sepanjang musim 2015/2016 ada 118 kasus rasisme dari 804 pertandingan. Jumlah sebanyak itu didapat dari 217 pertandingan di Liga Champions, 475 di Liga Europa, dan 112 kualifikasi Kejuaraan Eropa.
Seperti dilaporkan wistv.com, UEFA sebagai pemilik hajatan bekerja sama dengan Jaringan FARE atau Football Against Racism in Europe (organisasi sepak bola anti-rasisme di Eropa). Keduanya bakal mengerahkan mata-mata di stadion selama Piala Eropa 2016 berlangsung, 10 Juni hingga 10 Juli mendatang.
Akan ada dua pengamat dalam tiap pertandingan. Mereka adalah orang terlatih dan fasih berbahasa 24 negara peserta Piala Eropa.
FARE mengatakan, mata-mata nanti punya kemampuan khusus. "Mereka punya pemahaman mendalam soal penggemar, latar belakang isu-isu sosial-politik, dan hafal praktik diskriminasi secara umum dalam sepak bola,"
Nantinya informasi yang didapat mata-mata dari 10 stadion di Piala Eropa, bakal diserahkan ke UEFA untuk ditindaklanjuti. Hal itu sebagai bentuk proses displin yang dilakukan otoritas sepak bola Uni-Eropa.
FARE mengatakan, sepanjang musim 2015/2016 ada 118 kasus rasisme dari 804 pertandingan. Jumlah sebanyak itu didapat dari 217 pertandingan di Liga Champions, 475 di Liga Europa, dan 112 kualifikasi Kejuaraan Eropa.
(aww)