Pilot Air France Mogok, Suporter Telantar

Minggu, 12 Juni 2016 - 15:00 WIB
Pilot Air France Mogok, Suporter Telantar
Pilot Air France Mogok, Suporter Telantar
A A A
PARIS - Maskapai penerbangan nasional Prancis Air France meminta kepada penumpang, termasuk suporter sepak bola yang akan menyakikan laga Piala Eropa 2016, untuk untuk memeriksa status penerbangan mereka sebelum pergi ke tempat tujuan. Pasalnya, sejumlah pilot maskapai tersebut melakukan aksi mogok kerja sejak Sabtu (11/6/2016) hingga tiga hari ke depan.

Sekitar seperempat dari total jumlah pilot yang dimiliki Air France melakukan aksi mogok kerja. Namun, perusahaan mengatakan lebih dari 80% penerbangan masih berjalan sesuai jadwal. Dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir BBC, Air France mengatakan 7% dari penerbangan jarak jauh, 9% dari penerbangan domestik, dan 27% dari penerbangan jarak menengah dibatalkan pada hari Sabtu.

Perusahaan menyatakan akan memprioritaskan penerbangan ke kota-kota yang menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016, tapi empat dari tujuh penerbangan Paris-Marseille dibatalkan pada hari Sabtu. Secara umum, tujuh juta orang diperkirakan akan mengunjungi 10 kota Prancis di mana pertandingan Piala Eropa 2016 sedang berlangsung.

Perusahaan penerbangan itu mengatakan sebagian besar penerbangan hari Minggu akan terpengaruh, dan informasi penerbangan hari-hari berikutnya akan segera diterbitkan. Hal itu memungkinkan penumpang untuk menunda perjalanan hingga seminggu tanpa biaya tambahan.

Serikat pilot SPAF (Syndicat des Pilotes d'Air France) melakukan aksi karena ada rencana pemotongan gaji dan perubahan kondisi kerja. Dampak dari pemogokan itu sudah terasa saat sejumlah penerbangan dari Paris ke Marseille dibatalkan pada Sabtu,fans dari tim Inggris dan Rusia yang bertanding di Stade Velodrome, Marseille tak bisa terangkut. Kepala eksekutif Air France Frederic Gagey mengatakan bahwa pemogokan tersebut membuat perusahaan kehilangan 5 juta euro (Rp75 miliar) per hari.

Aksi ini merupakan salah satu dari sekian banyak serikat butuh yang ambil bagian dalam aksi. Tuntutan buruh lainnya adalah agar pemerintah membatalkan undang-undang ketenagakerjaan baru yang memberi jalan kemudahan pengusaha merekrut dan memecat pekerja.

Pekerja pengumpul sampah juga mogok kerja yang membuat sampah akan menumpuk di Paris, hingga Rabu (15/6/2016). Sementara layanan kereta api baru bisa berjalan setelah mogok sembilan hari. Sedangkan stasiun pengisian bahan bakar sempat kosong akibat pengunjuk rasa memblokade kilang minyak.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7074 seconds (0.1#10.140)