Suzuki Ingin Cepat Lupakan Vinales
A
A
A
SHIZUOKA - Kebersamaan Suzuki dengan Maverick Vinales akan segera berakhir. Pada musim depan, pembalap 21 tahun itu bakal bergabung dengan Valentino Rossi untuk memperkuat tim Movistar Yamaha.
Meski berat, Suzuki harus merelakan bintang mudanya pergi. Mereka yakin karier Vinales akan bersinar terang bersama Yamaha.
"Tidak diragukan lagi, Maverick punya bakat besar dan dia selalu tampil cepat. Pada kelas 125cc, Moto3 sampai Moto2, dia selalu menang setiap tahunnya. Dia punya keberanian dan itu telah diperlihatkannya di Sirkuit Sachsenring (Jerman) di mana pembalap lain banyak yang mengalami kecelakaan," kata Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio yang dikutip dari Crash.
"Kami punya pilihan untuk mempertahankan Maverick. Tapi dia ingin mengubah masa depannya jadi kami tak mau memaksa dia untuk tetap bertahan. Kami bangga sebab ini jadi pilihan yang sulit buatnya," lanjut Brivio.
Vinales bergabung ke Suzuki pada musim balap 2015 lalu. Saat itu ia menyudahi kompetisi dengan menempati peringkat 12 klasemen. Publik meyakini karier Vinales bakal meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
Movistar Yamaha akhirnya mencium bakat sang pembalap. Karena itu mereka menunjuk Vinales untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Jorge Lorenzo pada musim 2017.
"Maverick sudah memutuskan pergi dan kami tidak ingin mengekangnya. Proyek kami dimulai dengan duet Maverick dan Aleix (Espargaro). Selanjutnya Aleix akan duet bersama Andrea (Iannone). Kami ingin pembalap yang memiliki komitmen dan motivasi besar. Kami pikir inilah yang jadi alasan terpenting," sebut Brivio.
"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Maverick. Kami benar-benar menyukainya. Tapi bila dia ingin mengubah kariernya, maka kami harus membiarkan dia pergi. Itulah peran kami sebagai tim" pungkasnya.
Meski berat, Suzuki harus merelakan bintang mudanya pergi. Mereka yakin karier Vinales akan bersinar terang bersama Yamaha.
"Tidak diragukan lagi, Maverick punya bakat besar dan dia selalu tampil cepat. Pada kelas 125cc, Moto3 sampai Moto2, dia selalu menang setiap tahunnya. Dia punya keberanian dan itu telah diperlihatkannya di Sirkuit Sachsenring (Jerman) di mana pembalap lain banyak yang mengalami kecelakaan," kata Manajer Tim Suzuki, Davide Brivio yang dikutip dari Crash.
"Kami punya pilihan untuk mempertahankan Maverick. Tapi dia ingin mengubah masa depannya jadi kami tak mau memaksa dia untuk tetap bertahan. Kami bangga sebab ini jadi pilihan yang sulit buatnya," lanjut Brivio.
Vinales bergabung ke Suzuki pada musim balap 2015 lalu. Saat itu ia menyudahi kompetisi dengan menempati peringkat 12 klasemen. Publik meyakini karier Vinales bakal meningkat di tahun-tahun yang akan datang.
Movistar Yamaha akhirnya mencium bakat sang pembalap. Karena itu mereka menunjuk Vinales untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Jorge Lorenzo pada musim 2017.
"Maverick sudah memutuskan pergi dan kami tidak ingin mengekangnya. Proyek kami dimulai dengan duet Maverick dan Aleix (Espargaro). Selanjutnya Aleix akan duet bersama Andrea (Iannone). Kami ingin pembalap yang memiliki komitmen dan motivasi besar. Kami pikir inilah yang jadi alasan terpenting," sebut Brivio.
"Kami memiliki hubungan yang baik dengan Maverick. Kami benar-benar menyukainya. Tapi bila dia ingin mengubah kariernya, maka kami harus membiarkan dia pergi. Itulah peran kami sebagai tim" pungkasnya.
(bep)