Dihantui Periode Negatif, Pelatih Arema Tak Bisa Tidur Nyenyak
A
A
A
MALANG - Arema Cronus dihantui periode negatif di ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Untuk pertama kali Singo Edan gagal menang di dua laga beruntun. Setelah ditahan Barito Putera di Kanjuruhan, laga terakhir harus berakhir dengan kekalahan 1-2 di markas PS TNI, Stadion Pakansari.
Derita belum berakhir di situ. Arema juga harus kehilangan Srdjan Lopicic sekira dua bulan karena cedera siku. Melihat situasi tersebut, Arema sepertinya tengah memasuki periode negatif karena sebelumnya tidak pernah separah itu.
Singo Edan pernah tersengat kekalahan dari Mitra Kukar, namun kemudian bisa bereaksi dan kembali menang di laga berikutnya. Namun melihat laga kontra Barito Putera kemudian PS TNI, secara kasat mata ada yang berbeda dari permainan Arema Cronus. (Baca juga: Kejutan PS TNI, Sikat Arema Cronus di Pakansari).
Kondisi ini membuat Pelatih Milomir Seslija tidak bisa tidur nyenyak. Dirinya harus membangkitkan tim untuk bangkit di laga berikutnya di Stadion Kanjuruhan. Kebetulan lawan adalah Bali United yang juga sedang menjalani episode kurang bagus di kompetisi.
"Arema kurang bagus karena terlalu banyak pemain yang cedera. Ketika kami masih meninggalkan pemain karena cedera, ada lagi pemain yang menyusul (Lopicic). Saya hanya ingin tim untuk waspada dan tetap termotivasi mendapatkan kemenangan di laga berikutnya," urai Milomir Seslija.
Dia menyebut kondisi timnya sebagai sebuah kutukan karena tidak henti diterpa badai cedera. Kini lapangan tengah kembali menipis setelah cederanya Lopicic, sedangkan Ahmad Bustomi, Juan Revi dan Hendro Siswanto masih berjuang memulihkan kondisinya.
Ada yang menyebut pemain sangat rentan cedera karena seringnya mengikuti turnamen selama 2015 dan awal 2016. Bahkan jumlah pertandingan selama turnamen jauh lebih besar dan padat dibandingkan kompetisi resmi. Namun Milo kesulitan menganalisis penyebab badai cedera.
Konsekuensi dari periode negatif ini, tim kesayangan Aremania terpeleset ke peringkat kedua klasemen sementara ISC, terpaut tiga angka dari Madura United di posisi puncak. Mau tak mau Singo Edan harus kembali ke jalur kemenangan karena tim di bawahnya, Bhayangkara Surabaya United, juga siap menyalip.
Derita belum berakhir di situ. Arema juga harus kehilangan Srdjan Lopicic sekira dua bulan karena cedera siku. Melihat situasi tersebut, Arema sepertinya tengah memasuki periode negatif karena sebelumnya tidak pernah separah itu.
Singo Edan pernah tersengat kekalahan dari Mitra Kukar, namun kemudian bisa bereaksi dan kembali menang di laga berikutnya. Namun melihat laga kontra Barito Putera kemudian PS TNI, secara kasat mata ada yang berbeda dari permainan Arema Cronus. (Baca juga: Kejutan PS TNI, Sikat Arema Cronus di Pakansari).
Kondisi ini membuat Pelatih Milomir Seslija tidak bisa tidur nyenyak. Dirinya harus membangkitkan tim untuk bangkit di laga berikutnya di Stadion Kanjuruhan. Kebetulan lawan adalah Bali United yang juga sedang menjalani episode kurang bagus di kompetisi.
"Arema kurang bagus karena terlalu banyak pemain yang cedera. Ketika kami masih meninggalkan pemain karena cedera, ada lagi pemain yang menyusul (Lopicic). Saya hanya ingin tim untuk waspada dan tetap termotivasi mendapatkan kemenangan di laga berikutnya," urai Milomir Seslija.
Dia menyebut kondisi timnya sebagai sebuah kutukan karena tidak henti diterpa badai cedera. Kini lapangan tengah kembali menipis setelah cederanya Lopicic, sedangkan Ahmad Bustomi, Juan Revi dan Hendro Siswanto masih berjuang memulihkan kondisinya.
Ada yang menyebut pemain sangat rentan cedera karena seringnya mengikuti turnamen selama 2015 dan awal 2016. Bahkan jumlah pertandingan selama turnamen jauh lebih besar dan padat dibandingkan kompetisi resmi. Namun Milo kesulitan menganalisis penyebab badai cedera.
Konsekuensi dari periode negatif ini, tim kesayangan Aremania terpeleset ke peringkat kedua klasemen sementara ISC, terpaut tiga angka dari Madura United di posisi puncak. Mau tak mau Singo Edan harus kembali ke jalur kemenangan karena tim di bawahnya, Bhayangkara Surabaya United, juga siap menyalip.
(sha)