Sean Gelael Bisa Pindah Tim Musim Depan
A
A
A
BOGOR - Pembalap Indonesia Sean Gelael mengalami banyak kemajuan bersama tim Pertamina Campos Racing pada ajang GP2 musim ini. Namun, ayah Sean, Ricardo Gelael mengakui belum cukup puas karena timnya dinilai belum konsisten. Oleh karena itu, dia siap mencarikan tim lain jika progres timnya sekarang tidak mengalami kemajuan di empat seri terakhir.
Pembalap berusia 19 tahun ini, sebenarnya berhasil menunjukkan peningkatan performa cukup baik di tujuh balapan. Bahkan, dia bisa meraih satu kali podium di posisi kedua pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria dan meraih poin tambahan usai finis ketujuh di Sirkuit Baku City. Capaian itu membuatnya sudah mengumpulkan total 24 poin.
Namun, Ricardo mengatakan mobil Sean masih belum kompetif sehingga sulit bersaing dengan pembalap papan atas seperti Sergey Siroktin dari tim ART Grand Prix ataupun Antonio Giovinazzi dari Prema Racing. Bahkan, timnya sendiri mengaku bahwa hingga saat ini mereka belum menemukan setingan mobil yang pas supaya dua pembalapnya bisa lebih kompetitif.
Saat ini, baik Sean maupun rekan setimnya Mitch Evans masih menunggu hal itu bisa terjadi. Harapannya agar setelah libur musim panas dan kembali memulai balapan di Sirkuit de Spa-Franchorchamps, Belgia settingan terbaik sudah bisa didapatkan.
Ricardo yang ditemui disela-sela acara Taxi Ride with Sean Gelael, Mitch Evans, dan Antonio Giovinazzi di Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, menyebut Sean masih bakal bertahan di GP2. Tapi, dia masih ingin melihat progres yang dibuat Sean di empat seri terakhir musim ini bersama Campos Racing.
Setelah evaluasi, dia dan manajemen Sean baru akan memutuskan apakah Sean masih bakal bertahan di Campos Racing atau mencari alternatif tim lain yang dianggap lebih kompetitif untuk musim depan.
"Sean itu tipe pembalap yang agresif. Dia berani untuk mengovertake lawan-lawan yang ada di depannya. Beberapa pembalap lain juga mengakui Sean adalah salah satu pembalap yang sulit untuk diovertake, hanya saja saat ini timnya kurang mendukung,"kata Ricardo. "Masih ada empat balapan, jika progres tidak memiliki peningkatan, mungkin kita mempertimbangkan cari tim lain," ungkapnya.
Sementara itu, Sean merasa tampil sudah sangat baik jika melihat ekspektasi awalnya mengawali musim di GP2. Namun, dia merasa belum cukup puas karena mobil timnya masih belum konsisten. Jadi, Sean sangat berharap berharap bisa mendapatkan setingan mobil terbaiknya di empat seri terakhir.
"Sayangnya, di dua balapan terakhir sempat drop karena masalah ban. Mudah-udahan di tiga pekan liburan paruh musim ini bisa refresh dan dapat hasil bagus lagi selanjutnya," kata Sean saat acara Taxi Ride dan Talk Show di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, kemarin.
Menurut Sean, jeda tiga minggu ini juga akan dimanfaatkan tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam untuk memaksimalkan persiapan jelang GP2 Belgia. Dia mengakui timnya masih punya sejumlah kekurangan, terutama dalam set-up mesin mobil, serta ban yang belum maksimal. "Tapi saya yakin jeda tiga minggu ini bisa kita manfaatkan untuk bisa memaksimalkan persiapan," lanjutnya.
Pembalap berusia 19 tahun ini, sebenarnya berhasil menunjukkan peningkatan performa cukup baik di tujuh balapan. Bahkan, dia bisa meraih satu kali podium di posisi kedua pada balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria dan meraih poin tambahan usai finis ketujuh di Sirkuit Baku City. Capaian itu membuatnya sudah mengumpulkan total 24 poin.
Namun, Ricardo mengatakan mobil Sean masih belum kompetif sehingga sulit bersaing dengan pembalap papan atas seperti Sergey Siroktin dari tim ART Grand Prix ataupun Antonio Giovinazzi dari Prema Racing. Bahkan, timnya sendiri mengaku bahwa hingga saat ini mereka belum menemukan setingan mobil yang pas supaya dua pembalapnya bisa lebih kompetitif.
Saat ini, baik Sean maupun rekan setimnya Mitch Evans masih menunggu hal itu bisa terjadi. Harapannya agar setelah libur musim panas dan kembali memulai balapan di Sirkuit de Spa-Franchorchamps, Belgia settingan terbaik sudah bisa didapatkan.
Ricardo yang ditemui disela-sela acara Taxi Ride with Sean Gelael, Mitch Evans, dan Antonio Giovinazzi di Sirkuit Sentul Internasional, Bogor, menyebut Sean masih bakal bertahan di GP2. Tapi, dia masih ingin melihat progres yang dibuat Sean di empat seri terakhir musim ini bersama Campos Racing.
Setelah evaluasi, dia dan manajemen Sean baru akan memutuskan apakah Sean masih bakal bertahan di Campos Racing atau mencari alternatif tim lain yang dianggap lebih kompetitif untuk musim depan.
"Sean itu tipe pembalap yang agresif. Dia berani untuk mengovertake lawan-lawan yang ada di depannya. Beberapa pembalap lain juga mengakui Sean adalah salah satu pembalap yang sulit untuk diovertake, hanya saja saat ini timnya kurang mendukung,"kata Ricardo. "Masih ada empat balapan, jika progres tidak memiliki peningkatan, mungkin kita mempertimbangkan cari tim lain," ungkapnya.
Sementara itu, Sean merasa tampil sudah sangat baik jika melihat ekspektasi awalnya mengawali musim di GP2. Namun, dia merasa belum cukup puas karena mobil timnya masih belum konsisten. Jadi, Sean sangat berharap berharap bisa mendapatkan setingan mobil terbaiknya di empat seri terakhir.
"Sayangnya, di dua balapan terakhir sempat drop karena masalah ban. Mudah-udahan di tiga pekan liburan paruh musim ini bisa refresh dan dapat hasil bagus lagi selanjutnya," kata Sean saat acara Taxi Ride dan Talk Show di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, kemarin.
Menurut Sean, jeda tiga minggu ini juga akan dimanfaatkan tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam untuk memaksimalkan persiapan jelang GP2 Belgia. Dia mengakui timnya masih punya sejumlah kekurangan, terutama dalam set-up mesin mobil, serta ban yang belum maksimal. "Tapi saya yakin jeda tiga minggu ini bisa kita manfaatkan untuk bisa memaksimalkan persiapan," lanjutnya.
(bbk)