Persegres Temui Jalan Terjal Keluar dari Keterpurukan
A
A
A
GRESIK - Tekat Persegres Gresik United memperbaiki peringkat sekaligus keluar dari papan bawah klasemen Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 masih sebatas harapan. Paling tidak, hingga selesainya putaran pertama ISC A, Persegres berpotensi tak beranjak jauh dari posisi saat ini.
Anak asuh Liestiadi belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dan menjalani tujuh laga tanpa kemenangan, yakni tiga kali seri dan empat kekalahan. Kemenangan terakhir Laskar Jaka Samudra adalah ketika bertemu Persib Bandung di Gresik pada akhir Juni silam.
Kebobolan enam gol dalam tiga laga atau rata-rata dua gol di tiap pertandingan, jelas bukan angka menggembirakan bagi Persegres. Kendati produktivitas sebenarnya normal, lima gol dari tiga laga, tapi angka kemasukan menjadi problem paling besar.
Apalagi melihat dua laga sisa di putaran pertama yang akan dihadapi, tampaknya masih sulit bagi Persegres mewujudkan harapan. Akhir pekan nanti Persegres bakal berkunjung ke markas Persipura Jayapura, dilanjut dengan laga kandang menjamu Semen Padang. Dua lawan yang tengah menjalani progres positif.
Semen Padang dan Persipura juga menjadi penantang tim-tim papan atas walau sempat kurang stabil di awal musim. Sangat jelas Persegres tak hanya membutuhkan performa istimewa, tetapi juga keberuntungan dengan perbedaan kualitas yang ada.
Pelatih Liestiadi mengakui masih ada kelemahan di timnya yang harus dibenahi sebelum bertemu Persipura dan Semen Padang. Pertahanan menjadi salah satu titik konsentrasi dari evaluasi yang dilakukannya, selain juga menajamkan naluri mencetak gol.
"Dua pertandingan sisa putaran pertama sudah pasti sangat berat, karena lawannya adalah tim berpengalaman. Saya akan melakukan perbaikan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan tambahan poin. Terutama pertahanan yang masih labil," ungkap Liestiadi.
Jika diprediksi dalam dua laga nanti kembali berakhir imbang, maka itu tidak akan banyak menolong posisi tim kuning di klasemen. Dengan koleksi 14 poin sekarang ini, peluang untuk mengakhiri putaran pertama sebagai tim papan tengah pun masih terlampau sulit.
Anak asuh Liestiadi belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dan menjalani tujuh laga tanpa kemenangan, yakni tiga kali seri dan empat kekalahan. Kemenangan terakhir Laskar Jaka Samudra adalah ketika bertemu Persib Bandung di Gresik pada akhir Juni silam.
Kebobolan enam gol dalam tiga laga atau rata-rata dua gol di tiap pertandingan, jelas bukan angka menggembirakan bagi Persegres. Kendati produktivitas sebenarnya normal, lima gol dari tiga laga, tapi angka kemasukan menjadi problem paling besar.
Apalagi melihat dua laga sisa di putaran pertama yang akan dihadapi, tampaknya masih sulit bagi Persegres mewujudkan harapan. Akhir pekan nanti Persegres bakal berkunjung ke markas Persipura Jayapura, dilanjut dengan laga kandang menjamu Semen Padang. Dua lawan yang tengah menjalani progres positif.
Semen Padang dan Persipura juga menjadi penantang tim-tim papan atas walau sempat kurang stabil di awal musim. Sangat jelas Persegres tak hanya membutuhkan performa istimewa, tetapi juga keberuntungan dengan perbedaan kualitas yang ada.
Pelatih Liestiadi mengakui masih ada kelemahan di timnya yang harus dibenahi sebelum bertemu Persipura dan Semen Padang. Pertahanan menjadi salah satu titik konsentrasi dari evaluasi yang dilakukannya, selain juga menajamkan naluri mencetak gol.
"Dua pertandingan sisa putaran pertama sudah pasti sangat berat, karena lawannya adalah tim berpengalaman. Saya akan melakukan perbaikan semaksimal mungkin agar bisa mendapatkan tambahan poin. Terutama pertahanan yang masih labil," ungkap Liestiadi.
Jika diprediksi dalam dua laga nanti kembali berakhir imbang, maka itu tidak akan banyak menolong posisi tim kuning di klasemen. Dengan koleksi 14 poin sekarang ini, peluang untuk mengakhiri putaran pertama sebagai tim papan tengah pun masih terlampau sulit.
(sha)