Problem Penyelesaian Akhir, Djadjang Terus Asah Taring Maung Bandung

Problem Penyelesaian Akhir, Djadjang Terus Asah Taring Maung Bandung
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman masih punya pekerjaan rumah jelang putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Maung Bandung mengalami masalah penyelesaian akhir. Lini depan dinilai kurang tajam lantaran banyak peluang tercipta gagal berbuah gol.
Statistik di laga terakhr melawan Barito Putera menjadi bukti otentik. Meski menang 2-0 dalam laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (13/8/2016), Maung Bandung tak mampu memaksimalkan sejumlah peluang emas.
Catatan laman resmi klub (persib.co.id), sedikitnya ada 14 peluang yang tercipta. Namun, hanya lima yang tepat ke sasaran, termasuk dua peluang yang berujung gol Zulham Zamrun pada menit ke-22 dan Atep Rizal menit ke-57. Sisanya, delapan tembakan melebar dan satu membentur pemain belakang Barito.
"Masih belum sebanding antara peluang yang tercipta dengan konversi peluang itu menjadi gol. Persib masih kurang dalam penyelesaian akhir," Djadjang menjelaskan.
Tak hanya peluang gol dari open play yang dimasalahkan Djadjang. Kesempatan dari bola-bola mati juga belum dimanfaatkan dengan maksimal, termasuk melalui titik putih. Pada laga melawan Barito, Samsul Arif gagal mengonversi penalti menjadi gol.
Dalam 15 laga ISC A 2016, produktivitas gol Persib memang masih minim dengan mencetak 16 gol dan kebobolan juga 16 gol. Pemuncak klasemen Madura United dan Sriwijaya FC sementara terbanyak mrncetak gol ke gawang lawang dengan 25 gol. "Penalti itu juga harus diperbaiki, karena kegagalan gol berimbas kepada pertahanan," imbuh Djadjang.
Statistik di laga terakhr melawan Barito Putera menjadi bukti otentik. Meski menang 2-0 dalam laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (13/8/2016), Maung Bandung tak mampu memaksimalkan sejumlah peluang emas.
Catatan laman resmi klub (persib.co.id), sedikitnya ada 14 peluang yang tercipta. Namun, hanya lima yang tepat ke sasaran, termasuk dua peluang yang berujung gol Zulham Zamrun pada menit ke-22 dan Atep Rizal menit ke-57. Sisanya, delapan tembakan melebar dan satu membentur pemain belakang Barito.
"Masih belum sebanding antara peluang yang tercipta dengan konversi peluang itu menjadi gol. Persib masih kurang dalam penyelesaian akhir," Djadjang menjelaskan.
Tak hanya peluang gol dari open play yang dimasalahkan Djadjang. Kesempatan dari bola-bola mati juga belum dimanfaatkan dengan maksimal, termasuk melalui titik putih. Pada laga melawan Barito, Samsul Arif gagal mengonversi penalti menjadi gol.
Dalam 15 laga ISC A 2016, produktivitas gol Persib memang masih minim dengan mencetak 16 gol dan kebobolan juga 16 gol. Pemuncak klasemen Madura United dan Sriwijaya FC sementara terbanyak mrncetak gol ke gawang lawang dengan 25 gol. "Penalti itu juga harus diperbaiki, karena kegagalan gol berimbas kepada pertahanan," imbuh Djadjang.
()