Sukses MU Juara Paruh Musim: Kekuatan Uang dan Kerja Optimal Skuat
A
A
A
MADURA - Madura United (MU) FC menjadi kekuatan baru di kancah sepak bola nasional. Menjadi juara paruh musim Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 menjadikan MU sebagai perusak persaingan di antara tim-tim mapan. Tim yang diboyong dan dibangun pada awal 2016 itu kini sudah berada di atas tim-tim seperti Arema Cronus, Persipura Jayapura, Sriwijaya FC dan tim besar lainnya.
MU menjalankan skenario dengan sangat mulus di putaran pertama ISC 2016. Sementara ini nyaris tidak ada hambatan berarti yang dihadapi tim asuhan Gomes De Oliviera. Itu tak lepas dari komposisi yang dibangun sejak awal musim lalu.
Tim berjuluk Sape Kerap muncul sebagai kekuatan baru namun aset mereka terlihat seperti tim lama. Seukuran tim baru, memang cukup mengejutkan bisa memakai jasa seperti Fabiano Beltrame, Bayu Gatra, hingga sekarang kedatangan Patrich Wanggai.
Selain nama tenar tersebut, Sape Kerap juga sukses memilih pemain dengan nyali bertempur yang di atas rata-rata. Paling tidak, jika melihat karakter permainan tim loreng, mereka tak segan untuk berbenturan atau melakukan pendekatan fisik.
Didukung modal dana yang cukup besar, sementara ini MU dengan relatif mudah menarik cinta masyarakat Madura walau sebelumnya diprediksi sulit mendapatkan suporter. Target juara paruh musim pun tidak sebatas omong kosong karena akhirnya benar-benar terbukti.
CEO Madura United Achsanul Qosasi mengakui sejauh ini perjalanan tim sesuai dengan harapan manajemen. Di banyak aspek, mulai rekrutmen pemain, karakter tim, metode kepelatihan, hingga attitude pemain, menurutnya semua berjalan bagus.
"Sampai akhir putaran pertama, apa yang dicapai tim sudah sesuai dengan skenario manajemen. Baik dari pemain, pelatih dan elemen tim lainnya bekerja dengan optimal. Ini jelas membanggakan dan tugas terberat adalah mempertahankan dan meningkatkan kinerja," ungkap Achsanul.
Dia tak henti mengingatkan agar timnya tidak besar kepala atau jemawa ketika sedang berada di atas seperti sekarang ini. Disebutnya pada putaran kedua ISC nanti persaingan akan lebih ketat, karena hampir semua tim melalukan perubahan komposisi pemain.
"Tentunya ada perubahan bobot persaingan di putaran kedua nanti. Semua tim berbenah dan kami tidak boleh mengabaikan itu. Madura United juga ikut bergerak dengan menambah pemain walau tidak melepas satu pun pemain di tengah musim ini," terang sang bos.
MU sejauh ini sudah menambah dua pemain yakni Patrich Wanggai dan Guy Junior. Namun tak cukup dua nama itu, Sape Kerap masih berupaya mendatangkan pemain berposisi centre back sebagai back-up duet Fabiano Beltrame dan Munhar.
Demi persiapan putaran kedua, MU mulai Senin (29/8/2016) ini menggelar pemusatan latihan di Kota Batu. Pemusatan tersebut akan digelar hingga 1 September mendatang dan diharapkan bisa meningkatkan kondisi serta mental pemain sebagai bekal untuk putaran dua.
MU menjalankan skenario dengan sangat mulus di putaran pertama ISC 2016. Sementara ini nyaris tidak ada hambatan berarti yang dihadapi tim asuhan Gomes De Oliviera. Itu tak lepas dari komposisi yang dibangun sejak awal musim lalu.
Tim berjuluk Sape Kerap muncul sebagai kekuatan baru namun aset mereka terlihat seperti tim lama. Seukuran tim baru, memang cukup mengejutkan bisa memakai jasa seperti Fabiano Beltrame, Bayu Gatra, hingga sekarang kedatangan Patrich Wanggai.
Selain nama tenar tersebut, Sape Kerap juga sukses memilih pemain dengan nyali bertempur yang di atas rata-rata. Paling tidak, jika melihat karakter permainan tim loreng, mereka tak segan untuk berbenturan atau melakukan pendekatan fisik.
Didukung modal dana yang cukup besar, sementara ini MU dengan relatif mudah menarik cinta masyarakat Madura walau sebelumnya diprediksi sulit mendapatkan suporter. Target juara paruh musim pun tidak sebatas omong kosong karena akhirnya benar-benar terbukti.
CEO Madura United Achsanul Qosasi mengakui sejauh ini perjalanan tim sesuai dengan harapan manajemen. Di banyak aspek, mulai rekrutmen pemain, karakter tim, metode kepelatihan, hingga attitude pemain, menurutnya semua berjalan bagus.
"Sampai akhir putaran pertama, apa yang dicapai tim sudah sesuai dengan skenario manajemen. Baik dari pemain, pelatih dan elemen tim lainnya bekerja dengan optimal. Ini jelas membanggakan dan tugas terberat adalah mempertahankan dan meningkatkan kinerja," ungkap Achsanul.
Dia tak henti mengingatkan agar timnya tidak besar kepala atau jemawa ketika sedang berada di atas seperti sekarang ini. Disebutnya pada putaran kedua ISC nanti persaingan akan lebih ketat, karena hampir semua tim melalukan perubahan komposisi pemain.
"Tentunya ada perubahan bobot persaingan di putaran kedua nanti. Semua tim berbenah dan kami tidak boleh mengabaikan itu. Madura United juga ikut bergerak dengan menambah pemain walau tidak melepas satu pun pemain di tengah musim ini," terang sang bos.
MU sejauh ini sudah menambah dua pemain yakni Patrich Wanggai dan Guy Junior. Namun tak cukup dua nama itu, Sape Kerap masih berupaya mendatangkan pemain berposisi centre back sebagai back-up duet Fabiano Beltrame dan Munhar.
Demi persiapan putaran kedua, MU mulai Senin (29/8/2016) ini menggelar pemusatan latihan di Kota Batu. Pemusatan tersebut akan digelar hingga 1 September mendatang dan diharapkan bisa meningkatkan kondisi serta mental pemain sebagai bekal untuk putaran dua.
(sha)