Sean Gelael Berharap Mobilnya Lebih Kompetitif di Sirkuit Monza
A
A
A
MONZA - Pembalap muda Indonesia, Sean Gelael terus menyoroti berbagai masalah pada mobilnya. Menurut Sean, tim Pertamina Campos Racing belum bisa menjadikan mobilnya lebih kompetitif di ajang GP2 musim ini.
Hingga seri kedelapan, Campos Racing hanya sekali menempatkan pembalapnya di posisi 10 besar dalam sesi kualifikasi. Hal tersebut didapat pada GP Monaco, 27-28 Mei 2016 lalu. Selebihnya, Sean dan Mitch Evans (Australia) selalu meraih hasil minor. Bahkan Evans yang sudah tiga musim bergelut di ajang GP2 tak bisa bersaing dengan lebih baik.
"Ya, tentu kami ingin tampil lebih konsisten. Kami bersama tim harus harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan itu. Sebenarnya kami berharap setelah jeda liburan musim panas ada perubahan yang signifikan. Akan tetapi, ternyata kami belum juga bisa menyelesaikan masalahnya," kata Sean dalam rilis yang diterima media.
"Mobil kami masih kurang kompetitif. Ada masalah pada ban sehingga kami tidak bisa maksimal. Apa pun yang kami ganti, masalahnya tetap ada. Sejauh ini belum ada solusi yang tepat. Mudah-mudahan di Monza kami bisa mendapat mukjizat dan bisa mendapatkan mobil yang kompetitif," sambungnya.
Seperti diungkapkan Sean, balapan berikutnya bakal digelar di Sirkuit Monza, Italia, 3-4 September 2016. Jelang turun ke lintasan, Evans berharap mobilnya dapat dibenahi dengan baik.
"Cuma kami masih punya persoalan yang belum terselesaikan dan ini pekerjaan rumah buat semua anggota tim," ucapnya.
Karakter Sirkuit Monza hampir sama dengan Sirkuit Spa (Belgia) yang merupakan trek cepat. Trek balap ini memiliki panjang lintasan 5.793 meter dengan 11 tikungan. Di sirkuit inilah para pembalap bisa memacu kendaraan mereka sekencang-kencangnya. Karena Monza merupakan sirkuit yang paling minim hambatan.
Hingga seri kedelapan, Campos Racing hanya sekali menempatkan pembalapnya di posisi 10 besar dalam sesi kualifikasi. Hal tersebut didapat pada GP Monaco, 27-28 Mei 2016 lalu. Selebihnya, Sean dan Mitch Evans (Australia) selalu meraih hasil minor. Bahkan Evans yang sudah tiga musim bergelut di ajang GP2 tak bisa bersaing dengan lebih baik.
"Ya, tentu kami ingin tampil lebih konsisten. Kami bersama tim harus harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan itu. Sebenarnya kami berharap setelah jeda liburan musim panas ada perubahan yang signifikan. Akan tetapi, ternyata kami belum juga bisa menyelesaikan masalahnya," kata Sean dalam rilis yang diterima media.
"Mobil kami masih kurang kompetitif. Ada masalah pada ban sehingga kami tidak bisa maksimal. Apa pun yang kami ganti, masalahnya tetap ada. Sejauh ini belum ada solusi yang tepat. Mudah-mudahan di Monza kami bisa mendapat mukjizat dan bisa mendapatkan mobil yang kompetitif," sambungnya.
Seperti diungkapkan Sean, balapan berikutnya bakal digelar di Sirkuit Monza, Italia, 3-4 September 2016. Jelang turun ke lintasan, Evans berharap mobilnya dapat dibenahi dengan baik.
"Cuma kami masih punya persoalan yang belum terselesaikan dan ini pekerjaan rumah buat semua anggota tim," ucapnya.
Karakter Sirkuit Monza hampir sama dengan Sirkuit Spa (Belgia) yang merupakan trek cepat. Trek balap ini memiliki panjang lintasan 5.793 meter dengan 11 tikungan. Di sirkuit inilah para pembalap bisa memacu kendaraan mereka sekencang-kencangnya. Karena Monza merupakan sirkuit yang paling minim hambatan.
(bep)