Liestiadi Mundur, Persegres Buru Pelatih Lokal
A
A
A
GRESIK - Pelatih Persegres Gresik United Liestiadi akhirnya meletakkan jabatannya setelah mendapat tekanan besar dari supporter Ultrasmania. Liestiadi menjadi pelatih Persegres dalam dua kompetisi dan keduanya tak sampai dituntaskan, yakni QNB League 2015 dan ISC 2016.
Hasil berbeda dicatatnya di dua kompetisi itu. Pada QNB Leagus 2015 Liestiadi selalu memenangi tiga laga awal sebelum akhirnya kompetisi dihentikan. Sedangkan di ISC 2016, dari 17 laga hanya menang tiga kali dan imbang enam kali, sisanya berakhir menjadi pecundang.
Manajemen Persegres pun bergerak cepat dengan menginventarisir pelatih-pelatih lokal yang memungkinkan dikontrak. Sejumlah nama menjadi pertimbangan, antara lain Subangkit, Aji Santoso, Sanusi Rahman, Hanafing, hingga Iwan Setiawan.
Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan manajemen akan bergerak cepat dengan menggelar rapat untuk membahas pelatih anyar. Sekaligus pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Liestiadi yang telah bekerja keras membangun tim Laskar Jaka Samudra.
"Kami akan secepatnya memutuskan siapa pelatih yang akan meneruskan tugas Liestiadi. Wacana kami adalah memakai pelatih lokal saja, yang terpenting bisa memperbaiki pencapaian Persegres di putaran dua mendatang," jelas Bagoes Cahyo Yuwono.
Untuk sementara sesi latihan sebagai persiapan putaran dua dikendalikan dua asisten pelatih yakni Sasi Kirono dan M Hadi, yang dibantu pelatih fisik Yogie Nugraha. Manajemen menargetkan pekan ini sudah ada keputusan soal pelatih anyar.
"Pastinya kami tidak akan menunggu lama (memutuskan pelatih anyar), karena putaran dua akan segera bergulir. Semoga nantinya pelatih baru akan langsung bisa memberikan perubahan positif. Kami manajemen Persegres juga mengucapkan terima kasih kepada Liestiadi," tambahnya.
Sementara, Liestiadi sendiri juga melayangkan ucapan terima kasih kepada manajemen Persegres karena selama ini diberi kepercayaan. Dia juga meminta maaf kepada manajemen serta publik dan supporter Gresik karena tak mampu membawa tim ke posisi lebih baik.
"Saya meminta maaf karena tidak bisa membawa tim ke posisi bergengsi hingga akhir putaran pertama. Terima kasih saya sudah diberi kesempatan dan kepercayaan, saya berharap Persegres akan bangkit dan bisa mengakhiri kompetisi di posisi setinggi mungkin," tutur Liestadi.
Hasil berbeda dicatatnya di dua kompetisi itu. Pada QNB Leagus 2015 Liestiadi selalu memenangi tiga laga awal sebelum akhirnya kompetisi dihentikan. Sedangkan di ISC 2016, dari 17 laga hanya menang tiga kali dan imbang enam kali, sisanya berakhir menjadi pecundang.
Manajemen Persegres pun bergerak cepat dengan menginventarisir pelatih-pelatih lokal yang memungkinkan dikontrak. Sejumlah nama menjadi pertimbangan, antara lain Subangkit, Aji Santoso, Sanusi Rahman, Hanafing, hingga Iwan Setiawan.
Manager Persegres Bagoes Cahyo Yuwono mengatakan manajemen akan bergerak cepat dengan menggelar rapat untuk membahas pelatih anyar. Sekaligus pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Liestiadi yang telah bekerja keras membangun tim Laskar Jaka Samudra.
"Kami akan secepatnya memutuskan siapa pelatih yang akan meneruskan tugas Liestiadi. Wacana kami adalah memakai pelatih lokal saja, yang terpenting bisa memperbaiki pencapaian Persegres di putaran dua mendatang," jelas Bagoes Cahyo Yuwono.
Untuk sementara sesi latihan sebagai persiapan putaran dua dikendalikan dua asisten pelatih yakni Sasi Kirono dan M Hadi, yang dibantu pelatih fisik Yogie Nugraha. Manajemen menargetkan pekan ini sudah ada keputusan soal pelatih anyar.
"Pastinya kami tidak akan menunggu lama (memutuskan pelatih anyar), karena putaran dua akan segera bergulir. Semoga nantinya pelatih baru akan langsung bisa memberikan perubahan positif. Kami manajemen Persegres juga mengucapkan terima kasih kepada Liestiadi," tambahnya.
Sementara, Liestiadi sendiri juga melayangkan ucapan terima kasih kepada manajemen Persegres karena selama ini diberi kepercayaan. Dia juga meminta maaf kepada manajemen serta publik dan supporter Gresik karena tak mampu membawa tim ke posisi lebih baik.
"Saya meminta maaf karena tidak bisa membawa tim ke posisi bergengsi hingga akhir putaran pertama. Terima kasih saya sudah diberi kesempatan dan kepercayaan, saya berharap Persegres akan bangkit dan bisa mengakhiri kompetisi di posisi setinggi mungkin," tutur Liestadi.
(bbk)