Menangi GP San Marino, Kans Juara Dunia Pedrosa Hidup Lagi
A
A
A
MISANO - Luar biasa. Walau telah diprediksi akan berlangsung dalam cuaca kering. Balapan Seri 13 MotoGP 2016 di Sirkuit Misano, Minggu (11/9) malam WIB tetap menyajikan pertarungan dramatis antar pembalap.
Namun kejutan kembali terjadi. Setelah sukses Jack Miller di GP Belanda, lalu Andrea Iannone di GP Austria, diikuti Cal Crutchlow (GP Republik Ceko) hingga kemenangan Maverick Vinales akhir pekan lalu di GP Inggris.
Kali ini di GP Misano, Dani Pedrosa yang sedari awal tidak diprediksi, malah melenggang finis terdepan dalam lomba di Sirkuit Misano, Minggu (11/9) malam WIB. Pemilihan ban (ban depan soft dan belakang medium) diyakini jadi kunci sukses Pedrosa memenangkan gelar seri pertamanya musim ini.
Tak hanya itu, dia sukses mengasapi jagoan tuan rumah Valentino Rossi (Yamaha Movistar) yang rela finis di urutan kedua dengan tertingal 2,837 detik. Lalu Jorge Lorenzo finis ketiga dan Marc Marquez jadi pembalap keempat yang menyentuh garis finis.
Akan tetapi, selain torehan fantastis di GP Misano. Pedrosa mempertajam rekor baru lainnya. Karena untuk pertama kalinya dalam semusim, MotoGP mencatat 8 pembalap pemenang berbeda dalam 8 seri terakhir.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak Grand Prix Italia hingga GP Inggris 2016, alias pada tujuh seri terakhir MotoGP dimenangkan oleh tujuh pembalap berbeda. Kemenangan perdana Cal Crutchlow pada kelas bergengsi di aspal Sirkuit Brno, melanjutkan tren munculnya pemenang balapan berbeda dari enam seri belakangan.
Sepekan sebelumnya Andrea Iannone mencatat kemenangan pertamanya di kelas utama di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Sebelum mereka berdua secara berurutan, Marc Marquez kembali berkuasa di GP Jerman, Sirkuit Sachsenring. Kemudian Jack Miller memenangkan podium nomor satu perdana pada kelas bergengsi di Sirkuit Assen.
Dua pemenang sebelum Miller, dicatat Valentino Rossi di GP Catalunya dan Jorge Lorenzo di GP Italia, Sirkuit Mugello. Nah setelah MotoGP Brno, yakni di MotoGP Inggris ada Maverick Vinales (Suzuki). Kemenangan Dani Pedrosa di GP San Marino melengkapi catatan rekor baru MotoGP 2016 kini adalah 8 pembalap pemenang berbeda dari 8 balapan terakhir.
Secara matematis, dengan lima seri tersisa musim ini masih ada 125 poin maksimal. Pedrosa (kini 145 poin) boleh dibilang jadi pembalap yang kans meraih gelar juara dunia paling kecil ketimbang Marc Marquez di posisi pertama (223 poin), lalu Valentino Rossi (180 poin) dan Lorenzo (162 poin).
“Saya sangat senang, secara pribadi, karena ini adalah balapan yang sangat sulit, sebagaimana setiap orang juga mengetahuinya. Pada akhir pekan, feeling saya cukup bagus, kecuali pada kualifikasi kemarin,” tutur Pedrosa tepat pasca balapan seperti dilansir situs resmi MotoGP.
“Hari ini, saya fokus kepada ritme dan hanya mencoba untuk menuntaskan balapan dengan gaya saya. Untungnya, catatan waktu saya amat konsisten. Saya memiliki sejumlah poin kekuatan pada beberapa titik di lintasan, saya pun menggunakan itu. Kemenangan ini saya persembahkan untuk fans saya, keluarga saya, sahabat saya dan khususnya untuk tim saya,” tandas pembalap 30 tahun itu.
Namun kejutan kembali terjadi. Setelah sukses Jack Miller di GP Belanda, lalu Andrea Iannone di GP Austria, diikuti Cal Crutchlow (GP Republik Ceko) hingga kemenangan Maverick Vinales akhir pekan lalu di GP Inggris.
Kali ini di GP Misano, Dani Pedrosa yang sedari awal tidak diprediksi, malah melenggang finis terdepan dalam lomba di Sirkuit Misano, Minggu (11/9) malam WIB. Pemilihan ban (ban depan soft dan belakang medium) diyakini jadi kunci sukses Pedrosa memenangkan gelar seri pertamanya musim ini.
Tak hanya itu, dia sukses mengasapi jagoan tuan rumah Valentino Rossi (Yamaha Movistar) yang rela finis di urutan kedua dengan tertingal 2,837 detik. Lalu Jorge Lorenzo finis ketiga dan Marc Marquez jadi pembalap keempat yang menyentuh garis finis.
Akan tetapi, selain torehan fantastis di GP Misano. Pedrosa mempertajam rekor baru lainnya. Karena untuk pertama kalinya dalam semusim, MotoGP mencatat 8 pembalap pemenang berbeda dalam 8 seri terakhir.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak Grand Prix Italia hingga GP Inggris 2016, alias pada tujuh seri terakhir MotoGP dimenangkan oleh tujuh pembalap berbeda. Kemenangan perdana Cal Crutchlow pada kelas bergengsi di aspal Sirkuit Brno, melanjutkan tren munculnya pemenang balapan berbeda dari enam seri belakangan.
Sepekan sebelumnya Andrea Iannone mencatat kemenangan pertamanya di kelas utama di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Sebelum mereka berdua secara berurutan, Marc Marquez kembali berkuasa di GP Jerman, Sirkuit Sachsenring. Kemudian Jack Miller memenangkan podium nomor satu perdana pada kelas bergengsi di Sirkuit Assen.
Dua pemenang sebelum Miller, dicatat Valentino Rossi di GP Catalunya dan Jorge Lorenzo di GP Italia, Sirkuit Mugello. Nah setelah MotoGP Brno, yakni di MotoGP Inggris ada Maverick Vinales (Suzuki). Kemenangan Dani Pedrosa di GP San Marino melengkapi catatan rekor baru MotoGP 2016 kini adalah 8 pembalap pemenang berbeda dari 8 balapan terakhir.
Secara matematis, dengan lima seri tersisa musim ini masih ada 125 poin maksimal. Pedrosa (kini 145 poin) boleh dibilang jadi pembalap yang kans meraih gelar juara dunia paling kecil ketimbang Marc Marquez di posisi pertama (223 poin), lalu Valentino Rossi (180 poin) dan Lorenzo (162 poin).
“Saya sangat senang, secara pribadi, karena ini adalah balapan yang sangat sulit, sebagaimana setiap orang juga mengetahuinya. Pada akhir pekan, feeling saya cukup bagus, kecuali pada kualifikasi kemarin,” tutur Pedrosa tepat pasca balapan seperti dilansir situs resmi MotoGP.
“Hari ini, saya fokus kepada ritme dan hanya mencoba untuk menuntaskan balapan dengan gaya saya. Untungnya, catatan waktu saya amat konsisten. Saya memiliki sejumlah poin kekuatan pada beberapa titik di lintasan, saya pun menggunakan itu. Kemenangan ini saya persembahkan untuk fans saya, keluarga saya, sahabat saya dan khususnya untuk tim saya,” tandas pembalap 30 tahun itu.
(sbn)