'Balotelli Gagal dan Dibuang Liverpool Gara-gara Steven Gerrard'
A
A
A
NICE - El-Hadji Diouf kembali bikin pernyataan sensasional, kali dia berusaha membela striker baru Nice, yang baru saja dibuang oleh Liverpool secara gratis pada musim panas 2016, Mario Balotelli. Akan tetapi, Diouf yang juga pernah berkostum The Reds, juga melontarkan kecaman kepada bekas kapten Si Merah sekaligus legenda klub, Steven Gerrard.
Ya, Diouf baru saja berbicara kepada surat kabar ternama Prancis, L’Equipe. Yang mana pesepak bola 35 tahun itu kembali mengungkit kisah lama dari Mario Balotelli. Seturut nama terakhir yang disebut, mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 Nice atas Olympique Marseille, Senin (12/9) dini hari WIB. Kini Nice nangkring di urutan kedua klasemen sementara Ligue 1 musim 2016/17.
Balotelli sendiri dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut yang sempat divideokan oleh jurnalis Prancis saat pemberian gelar itu di ruang ganti. Diouf yang memang jadi musuh Liverpudlian karena kariernya tidak berkembang saat jadi penggawa Liverpool periode 2002-2005. Seakan memiliki kesempatan buat menghantam bekas klubnya itu.
Seperti diketahui, Liverpool membuang Balotelli ke Nice secara gratis pada penutupan bursa transfer pemain musim panas 2016. Penyebabnya tentu saja performa striker berkulit legam itu yang tak kunjung bersinar sejak didatangkan dari AC Milan seharga 16 juta Poundsterling pada Agustus 2014.
Padahal, ekspektasi Liverpudlian atas tukang gedor asal Palermo, Italia itu ialah untuk menggantikan kepergian Luis Suarez ke Barcelona. Tapi dari 16 kali tampil membela Liverpool, Balo cuma sanggup mencetak sebiji gol di arena Liga Primer Inggris (EPL). Dari total 28 penampilan di berbagai ajang, Super Mario hanya menyumbang 4 gol.
Torehan itu jelas kontradiktif dengan raihan 28 gol dari total 86 laga bersama Inter Milan, lalu catatan 30 gol dari total 80 laga di Manchester City, hingga sumbangan 30 gol dari total 54 pertandingan AC Milan.
Nah, Diouf sendiri rupanya telah memberi nasihat kepada Balotelli sebelum hijrah ke Liverpool. Nasihat Diouf yang cuma menyumbang tiga gol dari 55 penampilan bersama The Reds ialah, agar Balo hati-hati dengan kapten klub saat itu, Steven Gerrard.
“Saya sudah mengatakan kepadanya (Balotelli) untuk tidak pindah ke Liverpool. Karena klub itu tidak cocok buatnya, hal-hal bisa tidak berjalan dengan baik dengan adanya Gerrard, yang tak pernah bisa menerima talenta sepertinya dan kemudian berkata banyak hal negatif tentang dia,” beber Diouf.
“Gerrard adalah seorang pria pencemburu yang tidak menyukai pria berkarakter sepertinya (Balotelli). Mario adalah sosok pribadi yang baik yang mana Anda juga harus mendengarkan pendapatnya,” imbuh pesepak bola asal Senegal itu.
Diouf juga mengatakan kalau dirinya selalu menasihati Balotelli seraya mengklaim jika kepindahannya ke Liverpool merupakan ‘kesalahan terbesar yang pernah dibuat dalam hidupnya.’
“Dia (Balotelli) bukan seorang pria yang akan menyebabkan masalah di ruang ganti. Masih banyak hal yang ada soal dirinya. Orang-orang hanya menceritakan kisah tentang dia, namun mereka sering kali berbicara omong kosong tentangnya. Dia masih muda ketika tiba di Inggris (23 tahun bersama Man. City), Anda tak boleh melupakan faktor itu,” tutur Diouf.
“Ketika dia memiliki masalah di City, saat dia tidak dimainkan, kita bicara tentang dia. Saya mengatakan kepadanya bahwa performanya akan kembali. Tentu saja itu momen sulit buatnya, karena dia orang yang sangat sensitif. Orang-orang mungkin tidak memahaminya,” tutup Diouf, 35 tahun, yang sebelumnya juga pernah berkomentar bahwa Steven Gerrard seorang rasis, yang mana sang legenda Liverpool itu ‘tidak pernah menyukai orang berkulit hitam’.
Ya, Diouf baru saja berbicara kepada surat kabar ternama Prancis, L’Equipe. Yang mana pesepak bola 35 tahun itu kembali mengungkit kisah lama dari Mario Balotelli. Seturut nama terakhir yang disebut, mencetak dua gol dalam kemenangan 3-2 Nice atas Olympique Marseille, Senin (12/9) dini hari WIB. Kini Nice nangkring di urutan kedua klasemen sementara Ligue 1 musim 2016/17.
Balotelli sendiri dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut yang sempat divideokan oleh jurnalis Prancis saat pemberian gelar itu di ruang ganti. Diouf yang memang jadi musuh Liverpudlian karena kariernya tidak berkembang saat jadi penggawa Liverpool periode 2002-2005. Seakan memiliki kesempatan buat menghantam bekas klubnya itu.
Seperti diketahui, Liverpool membuang Balotelli ke Nice secara gratis pada penutupan bursa transfer pemain musim panas 2016. Penyebabnya tentu saja performa striker berkulit legam itu yang tak kunjung bersinar sejak didatangkan dari AC Milan seharga 16 juta Poundsterling pada Agustus 2014.
Padahal, ekspektasi Liverpudlian atas tukang gedor asal Palermo, Italia itu ialah untuk menggantikan kepergian Luis Suarez ke Barcelona. Tapi dari 16 kali tampil membela Liverpool, Balo cuma sanggup mencetak sebiji gol di arena Liga Primer Inggris (EPL). Dari total 28 penampilan di berbagai ajang, Super Mario hanya menyumbang 4 gol.
Torehan itu jelas kontradiktif dengan raihan 28 gol dari total 86 laga bersama Inter Milan, lalu catatan 30 gol dari total 80 laga di Manchester City, hingga sumbangan 30 gol dari total 54 pertandingan AC Milan.
Nah, Diouf sendiri rupanya telah memberi nasihat kepada Balotelli sebelum hijrah ke Liverpool. Nasihat Diouf yang cuma menyumbang tiga gol dari 55 penampilan bersama The Reds ialah, agar Balo hati-hati dengan kapten klub saat itu, Steven Gerrard.
“Saya sudah mengatakan kepadanya (Balotelli) untuk tidak pindah ke Liverpool. Karena klub itu tidak cocok buatnya, hal-hal bisa tidak berjalan dengan baik dengan adanya Gerrard, yang tak pernah bisa menerima talenta sepertinya dan kemudian berkata banyak hal negatif tentang dia,” beber Diouf.
“Gerrard adalah seorang pria pencemburu yang tidak menyukai pria berkarakter sepertinya (Balotelli). Mario adalah sosok pribadi yang baik yang mana Anda juga harus mendengarkan pendapatnya,” imbuh pesepak bola asal Senegal itu.
Diouf juga mengatakan kalau dirinya selalu menasihati Balotelli seraya mengklaim jika kepindahannya ke Liverpool merupakan ‘kesalahan terbesar yang pernah dibuat dalam hidupnya.’
“Dia (Balotelli) bukan seorang pria yang akan menyebabkan masalah di ruang ganti. Masih banyak hal yang ada soal dirinya. Orang-orang hanya menceritakan kisah tentang dia, namun mereka sering kali berbicara omong kosong tentangnya. Dia masih muda ketika tiba di Inggris (23 tahun bersama Man. City), Anda tak boleh melupakan faktor itu,” tutur Diouf.
“Ketika dia memiliki masalah di City, saat dia tidak dimainkan, kita bicara tentang dia. Saya mengatakan kepadanya bahwa performanya akan kembali. Tentu saja itu momen sulit buatnya, karena dia orang yang sangat sensitif. Orang-orang mungkin tidak memahaminya,” tutup Diouf, 35 tahun, yang sebelumnya juga pernah berkomentar bahwa Steven Gerrard seorang rasis, yang mana sang legenda Liverpool itu ‘tidak pernah menyukai orang berkulit hitam’.
(sbn)