Walau Raup 10 Menang Beruntun, Pemain Man City Malah Khawatir
A
A
A
MANCHESTER - Bacary Sagna, mengakui kalau rapor gemilang Manchester City pada awal musim 2016/17 di bawah arahan Josep Guardiola, malah membuat para pemain The Citizens khawatir. Mengapa?
Ya, Bacary Sagna mengungkap kepada situs Manchester Evening News (MEN) pada Senin (26/9). Fullback Timnas Prancis di Piala Eropa 2016 tersebut senang-senang saja akan raihan sempurna Manchester City sejauh ini.
Akan tetapi, rapor 100 persen menang dari 10 laga awal The Citizens musim 2016/17 malah justru membuatnya khawatir. Karena dia seperti sedang menjalani pengalaman pahit musim lalu (2015/16) alias Deja Vu.
Pasalnya, musim lalu Man City malah kolaps pada pengujung jalan usai sempat mencetak rekor terbaik klub. Tim Manchester Biru meraup 11 kemenangan beruntun di berbagai kompetisi, yang mana diperoleh dari sambungan dua musim.
Rinciannya, 5 kemenangan beruntun didapat pada awal musim terakhir Manuel ‘El Ingeniero’ Pellegrini. Sedang 6 kemenangan beruntun sebelumnya diraih pada akhir musim 2014/15.
Tapi saat sejumlah pengamat sudah siap menyerahkan gelar liga ke City pada September 2015, kampanye mereka di kompetisi domestik malah merosot. Tiga kekalahan diderita dari empat pertandingan setelah rekor itu tercipta.
Dan pada akhir musim lalu, City besutan Pellegrini hampir saja gagal lolos ke babak play-off Liga Champions. Karena mereka masih dinaungi keberuntungan kala finis di urutan keempat klasemen, walau nilai mereka (66) sama dengan yang dimiliki oleh rival sekota, Manchester United (City unggul selisih gol, +30 banding +14).
Nah, tanda-tanda Deja Vu itu seakan terulang kembali musim ini sepertinya sudah dimulai ketika salah satu bintang City di awal musim 2016/17, Kevin de Bruyne, terkena cedera di markas Swansea City akhir pekan lalu.
“Musim lalu kami memulai dengan sangat baik, dan kami harus mengingat yang terjadi saat itu. Kami memulai dengan lima kemenangan (beruntun), tidak kebobolan dan pada akhirnya mengakhiri musim di posisi keempat (liga),” sembur Bacary Sagna.
“Kami harus mengingat itu dan terus bekerja keras sebagai sebuah tim. Di lapangan saat ini, ada spirit hebat dari setiap pemain (City). Kami semua melakukan pressing ke bidang permainan lawan dan memberi kemampuan maksimal, serta selama kami melakukan itu, kami akan mendapat hasil bagus,” imbuh pemain yang telah menghasilkan satu assist di EPL 2016/17 itu.
Fullback berusia 31 tahun itu lalu menambahkan: “Sebagai seorang pemain, Anda ingin memenangkan setiap pertandingan yang dijalani. Tentu akan sulit buat melanjutkan tren itu, terus memenangkan laga, tapi ini adalah tantangan. Dan sebagai seorang pemain Anda menginginkan tantangan. Tentu saja itu tidak akan mudah seperti ini, tapi kami mau mempertahkankan penampilan kami sekarang.”
Lalu bagaimana tanggapan Guardiola sendiri? “Kami masih yakin bisa meraih kemenangan demi kemenangan. Kevin hanya akan tak bermain di kandang Celtic (Rabu, 28/9),” kata Guardiola berkoar.
Ya, Bacary Sagna mengungkap kepada situs Manchester Evening News (MEN) pada Senin (26/9). Fullback Timnas Prancis di Piala Eropa 2016 tersebut senang-senang saja akan raihan sempurna Manchester City sejauh ini.
Akan tetapi, rapor 100 persen menang dari 10 laga awal The Citizens musim 2016/17 malah justru membuatnya khawatir. Karena dia seperti sedang menjalani pengalaman pahit musim lalu (2015/16) alias Deja Vu.
Pasalnya, musim lalu Man City malah kolaps pada pengujung jalan usai sempat mencetak rekor terbaik klub. Tim Manchester Biru meraup 11 kemenangan beruntun di berbagai kompetisi, yang mana diperoleh dari sambungan dua musim.
Rinciannya, 5 kemenangan beruntun didapat pada awal musim terakhir Manuel ‘El Ingeniero’ Pellegrini. Sedang 6 kemenangan beruntun sebelumnya diraih pada akhir musim 2014/15.
Tapi saat sejumlah pengamat sudah siap menyerahkan gelar liga ke City pada September 2015, kampanye mereka di kompetisi domestik malah merosot. Tiga kekalahan diderita dari empat pertandingan setelah rekor itu tercipta.
Dan pada akhir musim lalu, City besutan Pellegrini hampir saja gagal lolos ke babak play-off Liga Champions. Karena mereka masih dinaungi keberuntungan kala finis di urutan keempat klasemen, walau nilai mereka (66) sama dengan yang dimiliki oleh rival sekota, Manchester United (City unggul selisih gol, +30 banding +14).
Nah, tanda-tanda Deja Vu itu seakan terulang kembali musim ini sepertinya sudah dimulai ketika salah satu bintang City di awal musim 2016/17, Kevin de Bruyne, terkena cedera di markas Swansea City akhir pekan lalu.
“Musim lalu kami memulai dengan sangat baik, dan kami harus mengingat yang terjadi saat itu. Kami memulai dengan lima kemenangan (beruntun), tidak kebobolan dan pada akhirnya mengakhiri musim di posisi keempat (liga),” sembur Bacary Sagna.
“Kami harus mengingat itu dan terus bekerja keras sebagai sebuah tim. Di lapangan saat ini, ada spirit hebat dari setiap pemain (City). Kami semua melakukan pressing ke bidang permainan lawan dan memberi kemampuan maksimal, serta selama kami melakukan itu, kami akan mendapat hasil bagus,” imbuh pemain yang telah menghasilkan satu assist di EPL 2016/17 itu.
Fullback berusia 31 tahun itu lalu menambahkan: “Sebagai seorang pemain, Anda ingin memenangkan setiap pertandingan yang dijalani. Tentu akan sulit buat melanjutkan tren itu, terus memenangkan laga, tapi ini adalah tantangan. Dan sebagai seorang pemain Anda menginginkan tantangan. Tentu saja itu tidak akan mudah seperti ini, tapi kami mau mempertahkankan penampilan kami sekarang.”
Lalu bagaimana tanggapan Guardiola sendiri? “Kami masih yakin bisa meraih kemenangan demi kemenangan. Kevin hanya akan tak bermain di kandang Celtic (Rabu, 28/9),” kata Guardiola berkoar.
(sbn)