Pernat: Lorenzo Mau Tutup Tahun dengan Kepuasan Kalahkan Rossi
A
A
A
ARAGON - Bagi yang sering mendengar kata-kata ‘match point’ atau ‘game set’ di sebuah pertandingan olah raga. Mungkin istilah itulah yang bisa jadi gambaran persaingan antar pembalap di klasemen sementara Kejuaraan Dunia GP Motor 2016.
Ya, sebuah pekan yang tak bisa dilupakan oleh Marc Marquez terjadi di lomba GP Aragon 2016. Berkat kemenangannya pada balapan Minggu (25/9), makin mendekatkannya dengan gelar juara dunia musim ini atau yang ketiga kali buatnya di kelas bergengsi.
Tengok saja, dengan keunggulan lebih dari 50 poin yang dimiliki si ‘Bayi Alien’ di puncak klasemen sementara. Membuat tugas Valentino Rossi bakal makin sulit untuk memangkasnya. Pun dengan rekan setimnya di Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo, walau kansnya mempertahankan gelar adalah yang terkecil di antara ketiganya.
Duo Aprilia tampil bersinar di Aragon 2016 dengan finis di depan para pembalap Ducati. Itulah setidaknya yang jadi gambaran sekaligus kesimpulan dari seorang pengamat MotoGP senior, Carlo Pernat.
Lalu apa penjelasan lainnya dari manajer Andrea Iannone tersebut soal empat seri tersisa musim ini? Berikut kami sarikan kutipan wawancaranya kepada GPOne.
Apa yang bisa kita dapatkan dari hasil balapan akhir pekan lalu (GP Aragon 2016)?
“Kita bisa menyimpulkan dari tiga hal: Menyegel, kebangkitan dan penyerahan.”
Apakah Marquez sudah mengambil langkah yang menentukan menuju gelar juara dunia musim ini?
“Sebuah segel dari Marc (dia telah menguncinya). Dalam balapan sebelumnya (GP San Marino) dia harus terus berhitung saat berpacu, karena motornya bukan yang terbaik (masih kalah dari Yamaha).
“Setelah melewati masalah elektronik (ECU standar di GP San Marino), Honda sekali lagi telah menunjukkan motor mereka kini menjadi motor yang harus dikalahkan semua tim.”
“Dia telah memenangkan juara dunia musim ini kemarin (akhir pekan lalu), yang mana merupakan jaminan dirinya akan memenangkan gelar juara dunia lagi di masa depan. Tapi dia akan menghadapi persaingan dari Jorge (Lorenzo) dan Maverick (Vinales). Namun saat ini, dia adalah Marc yang sebenarnya, yang semua kita pernah tahu dan yang paham bagaimana memenangkan balapan.”
Lorenzo telah menebus finis podium ketiga di San Marino dengan finis kedua di Aragon?
“Ini adalah balapan dari sebuah kebangkitan buat Jorge. Setelah menjalani akhir pekan yang sulit dan sempat jatuh di sesi pemanasan. Sebuah cahaya telah datang kepadanya, yang kini membuatnya memiliki tujuan untuk setidaknya mengakhiri musim ini di posisi runner-up. Karena sekarang dia punya motivasi: ‘Saya ingin meninggalkan Yamaha dengan kepuasan, yakni setelah mengalahkan Valentino Rossi pada musim terakhir saya bersama Yamaha’.”
Bagi The Doctor, ini (GP Aragon 2016) adalah balapan yang telah mematikan harapannya (memangkas keunggulan poin Marquez) di kejuaraan dunia?
“Untuk Vale ini adalah sebuah balapan yang membuatnya harus menyerahkan gelar juara dunia ke Marc. Ada perbedaan 14 tahun antara dia dengan Marquez. Sudah jelas dan sangat disayangkan kemarin Rossi tidak lebih baik ketimbang Jorge dan Marc.”
“Tapi saya berpikir bahwa salah satu dari Marc, Vale dan Jorge bakal membuat menarik kita dan olah raga ini pada akhir musim dengan memenangkan beberapa balapan. Karena mereka hanya tinggal memiliki satu perhatian (fokus) saja sekarang.”
Yang manakan itu menurut Anda?
“Motor 2017. Khusus buat Marquez yang telah membawa motor baru Honda ke lintasan dan tampaknya kompetitif. Mungkin ini adalah ketakutan terbesarnya.”
Aprilia tampil hebat di Aragon?
“Well Aprilia, mereka telah mengambil langkah besar buat maju ke depan setelah finis di depan Ducati. Sayangnya Ducati masih terus menderita karena masalah ban.”
Ya, sebuah pekan yang tak bisa dilupakan oleh Marc Marquez terjadi di lomba GP Aragon 2016. Berkat kemenangannya pada balapan Minggu (25/9), makin mendekatkannya dengan gelar juara dunia musim ini atau yang ketiga kali buatnya di kelas bergengsi.
Tengok saja, dengan keunggulan lebih dari 50 poin yang dimiliki si ‘Bayi Alien’ di puncak klasemen sementara. Membuat tugas Valentino Rossi bakal makin sulit untuk memangkasnya. Pun dengan rekan setimnya di Yamaha Movistar, Jorge Lorenzo, walau kansnya mempertahankan gelar adalah yang terkecil di antara ketiganya.
Duo Aprilia tampil bersinar di Aragon 2016 dengan finis di depan para pembalap Ducati. Itulah setidaknya yang jadi gambaran sekaligus kesimpulan dari seorang pengamat MotoGP senior, Carlo Pernat.
Lalu apa penjelasan lainnya dari manajer Andrea Iannone tersebut soal empat seri tersisa musim ini? Berikut kami sarikan kutipan wawancaranya kepada GPOne.
Apa yang bisa kita dapatkan dari hasil balapan akhir pekan lalu (GP Aragon 2016)?
“Kita bisa menyimpulkan dari tiga hal: Menyegel, kebangkitan dan penyerahan.”
Apakah Marquez sudah mengambil langkah yang menentukan menuju gelar juara dunia musim ini?
“Sebuah segel dari Marc (dia telah menguncinya). Dalam balapan sebelumnya (GP San Marino) dia harus terus berhitung saat berpacu, karena motornya bukan yang terbaik (masih kalah dari Yamaha).
“Setelah melewati masalah elektronik (ECU standar di GP San Marino), Honda sekali lagi telah menunjukkan motor mereka kini menjadi motor yang harus dikalahkan semua tim.”
“Dia telah memenangkan juara dunia musim ini kemarin (akhir pekan lalu), yang mana merupakan jaminan dirinya akan memenangkan gelar juara dunia lagi di masa depan. Tapi dia akan menghadapi persaingan dari Jorge (Lorenzo) dan Maverick (Vinales). Namun saat ini, dia adalah Marc yang sebenarnya, yang semua kita pernah tahu dan yang paham bagaimana memenangkan balapan.”
Lorenzo telah menebus finis podium ketiga di San Marino dengan finis kedua di Aragon?
“Ini adalah balapan dari sebuah kebangkitan buat Jorge. Setelah menjalani akhir pekan yang sulit dan sempat jatuh di sesi pemanasan. Sebuah cahaya telah datang kepadanya, yang kini membuatnya memiliki tujuan untuk setidaknya mengakhiri musim ini di posisi runner-up. Karena sekarang dia punya motivasi: ‘Saya ingin meninggalkan Yamaha dengan kepuasan, yakni setelah mengalahkan Valentino Rossi pada musim terakhir saya bersama Yamaha’.”
Bagi The Doctor, ini (GP Aragon 2016) adalah balapan yang telah mematikan harapannya (memangkas keunggulan poin Marquez) di kejuaraan dunia?
“Untuk Vale ini adalah sebuah balapan yang membuatnya harus menyerahkan gelar juara dunia ke Marc. Ada perbedaan 14 tahun antara dia dengan Marquez. Sudah jelas dan sangat disayangkan kemarin Rossi tidak lebih baik ketimbang Jorge dan Marc.”
“Tapi saya berpikir bahwa salah satu dari Marc, Vale dan Jorge bakal membuat menarik kita dan olah raga ini pada akhir musim dengan memenangkan beberapa balapan. Karena mereka hanya tinggal memiliki satu perhatian (fokus) saja sekarang.”
Yang manakan itu menurut Anda?
“Motor 2017. Khusus buat Marquez yang telah membawa motor baru Honda ke lintasan dan tampaknya kompetitif. Mungkin ini adalah ketakutan terbesarnya.”
Aprilia tampil hebat di Aragon?
“Well Aprilia, mereka telah mengambil langkah besar buat maju ke depan setelah finis di depan Ducati. Sayangnya Ducati masih terus menderita karena masalah ban.”
(sbn)