Ribut Mulut 2 Pemain Bintang, Nodai Kemenangan Spurs atas City
A
A
A
LONDON - Tottenham Hotspur bermain brilian kala menumbangkan Manchester City 2-0 pada lanjutan pekan ke-7 Liga Primer Inggris (EPL) 2016/17, Minggu (2/10) malam WIB. Sayangnya, kemenangan tuan rumah di Stadion White Hart Lane diwarnai insiden adu mulut dua pemain kuncinya.
Ya, banyak fans yang menonton pertandingan ini mengatakan bahwa tuan rumah layak meraih kemenangan 3-0. Seperti diketahui, gol bunuh diri Aleksandar Kolarov yang salah mengantisipasi crossing Danny Rose saat laga baru berjalan 9 menit mengantar Spurs memimpin 1-0.
Kemudian pada menit ke-30, Dele Alli sukses mengkonversi sodoran Son Heung Min guna mengelabui kiper City, Claudio Bravo, sekaligus menambah keunggulan The Lilywhites menjadi 2-0.
Pada babak kedua tidak ada lagi gol yang tercipta. Meski begitu, harusnya anak asuh coach Mauricio Pochettino harusnya bisa menambah satu gol lagi via titik putih.
Pasalnya, pada menit ke-65 tuan rumah mendapat hadiah penalti dari wasit Andre Marriner. Kejadiannya berawal dari kerjasama Alli, Rose dan Kyle Walker yang mencapai kotak penalti City. Kolarov menyapu bola dari kaki Walker, tapi bola memantul ke arah Alli yang kini posisinya menjadi on goal, sehingga memaksa Fernandinho melanggarnya dari belakang.
Setelah wasit menunjuk titik putih, insiden memalukan bagi tuan rumah terjadi kala Son Heung Min berusaha merebut bola dari Erik Lamela yang akan mengambil penalti. Keduanya sempat terlibat adu mulut dengan pada akhirnya Lamela juga yang bertugas mengeksekusinya.
Namun apa lacur, Claudio Bravo mampu membaca arah tendangan Lamela dan menepisnya. Spurs pun gagal menambah keunggulan mereka hingga akhir pertandingan.
The Guardian menulis, harusnya Son tidak mengganggu Lamela yang sudah memegang bola akan segera mengambil penalti. Karena kegagalan penalti ini, bisa jadi salah satunya gara-gara perdebatan antara Son dengan Lamela tadi.
Mengapa dibilang begitu? Karena dari bukti foto bisa dilihat kalau tangan kanan Lamela berusaha menyentuh tangan kanan Son seraya berusaha menjauhkan pemain internasional Korea Selatan itu darinya yang ingin mengeksekusi penalti.
Lucunya, kedua pemain itu pada musim ini belum pernah mengambil jatah eksekusi penalti ke gawang lawan. Walau Son saat ini berstatus top skorer klub, 5 gol dari 5 laga di berbagai ajang. Sedang Lamela menyumbang dua gol dari 8 laga.
Adapun dari penalti ini merupakan penalti kedua dari 10 laga awal Spurs musim 2016/17. Lantas kapan penalti pertama mereka musim ini dan sukseskah?
Jawabannya: sukses! Penalti pertama Spurs 2016/17 terjadi ketika mereka mendepak Gillingham pada Piala Liga Inggris 21 September silam. Waktu itu Tottenham menang 5-0, dengan salah satu gol mereka cetak via titik putih yang diambil oleh Vincent Janssen pada menit ke-51.
Ya, banyak fans yang menonton pertandingan ini mengatakan bahwa tuan rumah layak meraih kemenangan 3-0. Seperti diketahui, gol bunuh diri Aleksandar Kolarov yang salah mengantisipasi crossing Danny Rose saat laga baru berjalan 9 menit mengantar Spurs memimpin 1-0.
Kemudian pada menit ke-30, Dele Alli sukses mengkonversi sodoran Son Heung Min guna mengelabui kiper City, Claudio Bravo, sekaligus menambah keunggulan The Lilywhites menjadi 2-0.
Pada babak kedua tidak ada lagi gol yang tercipta. Meski begitu, harusnya anak asuh coach Mauricio Pochettino harusnya bisa menambah satu gol lagi via titik putih.
Pasalnya, pada menit ke-65 tuan rumah mendapat hadiah penalti dari wasit Andre Marriner. Kejadiannya berawal dari kerjasama Alli, Rose dan Kyle Walker yang mencapai kotak penalti City. Kolarov menyapu bola dari kaki Walker, tapi bola memantul ke arah Alli yang kini posisinya menjadi on goal, sehingga memaksa Fernandinho melanggarnya dari belakang.
Setelah wasit menunjuk titik putih, insiden memalukan bagi tuan rumah terjadi kala Son Heung Min berusaha merebut bola dari Erik Lamela yang akan mengambil penalti. Keduanya sempat terlibat adu mulut dengan pada akhirnya Lamela juga yang bertugas mengeksekusinya.
Namun apa lacur, Claudio Bravo mampu membaca arah tendangan Lamela dan menepisnya. Spurs pun gagal menambah keunggulan mereka hingga akhir pertandingan.
The Guardian menulis, harusnya Son tidak mengganggu Lamela yang sudah memegang bola akan segera mengambil penalti. Karena kegagalan penalti ini, bisa jadi salah satunya gara-gara perdebatan antara Son dengan Lamela tadi.
Mengapa dibilang begitu? Karena dari bukti foto bisa dilihat kalau tangan kanan Lamela berusaha menyentuh tangan kanan Son seraya berusaha menjauhkan pemain internasional Korea Selatan itu darinya yang ingin mengeksekusi penalti.
Lucunya, kedua pemain itu pada musim ini belum pernah mengambil jatah eksekusi penalti ke gawang lawan. Walau Son saat ini berstatus top skorer klub, 5 gol dari 5 laga di berbagai ajang. Sedang Lamela menyumbang dua gol dari 8 laga.
Adapun dari penalti ini merupakan penalti kedua dari 10 laga awal Spurs musim 2016/17. Lantas kapan penalti pertama mereka musim ini dan sukseskah?
Jawabannya: sukses! Penalti pertama Spurs 2016/17 terjadi ketika mereka mendepak Gillingham pada Piala Liga Inggris 21 September silam. Waktu itu Tottenham menang 5-0, dengan salah satu gol mereka cetak via titik putih yang diambil oleh Vincent Janssen pada menit ke-51.
(sbn)