Persegres Menderita Penyakit Serius di Lini Belakang
A
A
A
GRESIK - Racikan pelatih anyar Eduard Tjong belum membawa dampak signifikan bagi penampilan Persegres Gresik United. Kekalahan 0-2 di markas PS TNI Stadion Pakansari, Minggu (2/10/2016) malam, membuktikan belum terjadi perubahan di Laskar Jaka Samudera.
Eduard Tjong sejatinya belum benar-benar terlibat di laga tersebut, karena secara teknis masih ditangani asisten pelatih Sasi Kirono. Walau begitu, pria yang akrab disapa Edu itu sudah angkat bicara soal kondisi tim pascakekalahan di Bogor, terutama terkait masalah di timnya.
Edu mengatakan Persegres perlu pembedahan secara serius, terutama untuk mengobati kelemahan-kelemahan di timnya. Eks pelatih Timnas U-19 ini mengatakan ada beberapa aspek yang sangat krusial untuk diperbaiki dalam pekan ini, di antaranya pertahanan, organisasi tim, dan finishing.
Dia mencatat Persegres terlalu mudah kecolongan alias lemah dalam antisipasi serangan lawan. "Pertahanan membutuhkan penanganan paling serius karena terlalu mudah kecolongan. Proses gol PS TNI memperlihatkan bagaimana titik lemah Persegres di lini belakang," terang dia.
Selain pertahanan, organisasi tim yang menjadi modal dasar kreativitas juga masih rendah. Akibatnya tidak banyak serangan efektif yang dilancarkan Laskar Jaka Samudera. Sudah begitu, finishing atau penyelesaian akhir belum bisa banyak diharapkan.
"Minimal kami perbaiki dulu setiap kelemahan di tubuh tim. Soal hasilnya bagaimana, kita lihat bersama ke depannya. Jangan lupa bahwa Persegres akan menghadapi pekan-pekan berat ke depannya karena menghadapi lawan berbobot," tukas Eduard Tjong.
Benar saja, Persegres dalam tiga laga ke depan bakal menghadapi tim dengan kualitas yang jauh lebih baik. Menghadapi Arema Cronus di Stadion Petrokimia akhir pekan ini, dilanjut laga away kontra Sriwijaya FC, dan kemudian menjamu Pusamania Borneo FC.
Dengan modal kekalahan di kandang PS TNI, cukup berat bagi tim kuning untuk bangkit dengan lawan sekaliber itu. Kecuali ada perubahan besar dilakukan Eduard Tjong yang bisa menutupi lemahnya mental dan kepercayaan diri pemain.
Eduard Tjong sejatinya belum benar-benar terlibat di laga tersebut, karena secara teknis masih ditangani asisten pelatih Sasi Kirono. Walau begitu, pria yang akrab disapa Edu itu sudah angkat bicara soal kondisi tim pascakekalahan di Bogor, terutama terkait masalah di timnya.
Edu mengatakan Persegres perlu pembedahan secara serius, terutama untuk mengobati kelemahan-kelemahan di timnya. Eks pelatih Timnas U-19 ini mengatakan ada beberapa aspek yang sangat krusial untuk diperbaiki dalam pekan ini, di antaranya pertahanan, organisasi tim, dan finishing.
Dia mencatat Persegres terlalu mudah kecolongan alias lemah dalam antisipasi serangan lawan. "Pertahanan membutuhkan penanganan paling serius karena terlalu mudah kecolongan. Proses gol PS TNI memperlihatkan bagaimana titik lemah Persegres di lini belakang," terang dia.
Selain pertahanan, organisasi tim yang menjadi modal dasar kreativitas juga masih rendah. Akibatnya tidak banyak serangan efektif yang dilancarkan Laskar Jaka Samudera. Sudah begitu, finishing atau penyelesaian akhir belum bisa banyak diharapkan.
"Minimal kami perbaiki dulu setiap kelemahan di tubuh tim. Soal hasilnya bagaimana, kita lihat bersama ke depannya. Jangan lupa bahwa Persegres akan menghadapi pekan-pekan berat ke depannya karena menghadapi lawan berbobot," tukas Eduard Tjong.
Benar saja, Persegres dalam tiga laga ke depan bakal menghadapi tim dengan kualitas yang jauh lebih baik. Menghadapi Arema Cronus di Stadion Petrokimia akhir pekan ini, dilanjut laga away kontra Sriwijaya FC, dan kemudian menjamu Pusamania Borneo FC.
Dengan modal kekalahan di kandang PS TNI, cukup berat bagi tim kuning untuk bangkit dengan lawan sekaliber itu. Kecuali ada perubahan besar dilakukan Eduard Tjong yang bisa menutupi lemahnya mental dan kepercayaan diri pemain.
(sha)