Tanpa Chiellini, Italia Khawatir Hadapi Spanyol Wajah Baru
A
A
A
TURIN - Commisarrio Technico (pelatih) Timnas Italia, Giampiero Ventura, berbicara awal soal calon lawan mereka pada matchday II Grup G Babak Kualifikasi Piala Dunia (KPD) 2018 Zona Eropa, Kamis (6/10) malam waktu setempat atau Jumat (7/10) dini hari WIB.
Menurut Ventura, yang mengambil alih jabatan dari Antonio Conte pasca Euro 2016. Timnas Spanyol saat ini seakan telah mendapat suntikan dari sisi adrenalin dan keyakinan dari entrenador anyar mereka, Julen Lopetegui.
Ya, Spanyol dan Italia telah mengalami perubahan manajerial setelah era Antonio Conte dan Vicente del Bosque berakhir selepas Piala Eropa 2016. Seperti dilaporkan Diario As, tapi La Furia Roja (julukan Timnas Spanyol) datang ke Juventus Stadium pada Kamis malam dengan kondisi lebih baik ketimbang tuan rumah.
Mengapa Ventura mengatakan Lopetegui telah memberi dorongan moril hebat bagi skuat Matador? Tengok saja dari kebangkitan Spanyol era baru pasca disingkirkan Italia 2-0 pada Babak 16 Besar Piala Eropa 2016 di Stade de France, Saint-Dennis.
Karena usai mimpi buruk di Euro Prancis 2016, Spanyol sudah mengantungi dua kemenangan beruntun. Yang pertama ketika menumbangkan Belgia dalam friendly match di Brussels, 1 September silam. Dan yang kedua kala mengawali KPD 2018 Zona Eropa, dengan menggunduli Liechtenstein 8-0 di Estadio Reino de Leon, pada 5 September.
Lopetegui dinilai Ventura seakan telah mengembalikan kembali performa hebat Timnas Spanyol era del Bosque. Tim Matador terlihat lapar gelar via dua kemenangan masing-masing atas Belgia dan Liechtenstein tadi.
Kelaparan Spanyol tampak lewat David Silva yang golnya ke gawang Lichtenstein pada menit ke-89 dianulir oleh wasit akibat offside. Tapi sejurus kemudian, dia menjebol gawang tim tamu untuk menggenapkan kemenangan tuan rumah menjadi 8-0.
Pun dari keputusan politik yang berani dari Lopetegui kala tidak menyertakan mantan kapten Timnas Spanyol, Iker Casillas, lalu dua andalan eks Barcelona, Pedro Rodriguez dan Cesc Fabregas untuk menghadapi matchday II dan III Grup G KPD 2018 Zona Eropa.
“Pelatih ini (Lopetegui), yang mana sangat saya kagumi, telah memberi mereka (Timnas Spanyol) adrenalin, keyakinan dan membuat mereka menjadi tim yang sama sekali berbeda. Ini berbeda dengan Spanyol masa lalu,” sembur Ventura.
Adapun Ventura, yang mana selama 35 tahun menjadi pelatih tidak pernah memenangkan trofi kompetisi besar, malah kesulitan untuk memberi dampak instan ke skuat La Nazionale (julukan Timnas Italia).
Sebut saja kekalahan 3-1 atas Prancis dalam friendly match di Stadio San Nicola, Bari, awal September lalu. Meskipun pada laga debut sesungguhnya empat hari berselang, yakni matchday I Grup G KPD 2018 Zona Eropa, Gli Azzurri mempermalukan tuan rumah Israel 3-1 di Sammy Ofer Stadium.
Untung saja pada laga itu Italia meraih kemenangan, karena pada menit ke-55, mereka harus bermain dengan 10 pemain pasca akumulasi kartu kuning yang didapat Giorgio Chiellini. Karenanya pula, bek tengah Juventus itu tak bisa tampil mengenakan seragam ‘Biru’ di hadapan publik sendiri kali ini.
Nah, apakah Spanyol bisa memanfaatkan absensi Chiellini yang membuat kekhawatiran Ventura di lini pertahanan Italia pada Kamis nanti?
Menurut Ventura, yang mengambil alih jabatan dari Antonio Conte pasca Euro 2016. Timnas Spanyol saat ini seakan telah mendapat suntikan dari sisi adrenalin dan keyakinan dari entrenador anyar mereka, Julen Lopetegui.
Ya, Spanyol dan Italia telah mengalami perubahan manajerial setelah era Antonio Conte dan Vicente del Bosque berakhir selepas Piala Eropa 2016. Seperti dilaporkan Diario As, tapi La Furia Roja (julukan Timnas Spanyol) datang ke Juventus Stadium pada Kamis malam dengan kondisi lebih baik ketimbang tuan rumah.
Mengapa Ventura mengatakan Lopetegui telah memberi dorongan moril hebat bagi skuat Matador? Tengok saja dari kebangkitan Spanyol era baru pasca disingkirkan Italia 2-0 pada Babak 16 Besar Piala Eropa 2016 di Stade de France, Saint-Dennis.
Karena usai mimpi buruk di Euro Prancis 2016, Spanyol sudah mengantungi dua kemenangan beruntun. Yang pertama ketika menumbangkan Belgia dalam friendly match di Brussels, 1 September silam. Dan yang kedua kala mengawali KPD 2018 Zona Eropa, dengan menggunduli Liechtenstein 8-0 di Estadio Reino de Leon, pada 5 September.
Lopetegui dinilai Ventura seakan telah mengembalikan kembali performa hebat Timnas Spanyol era del Bosque. Tim Matador terlihat lapar gelar via dua kemenangan masing-masing atas Belgia dan Liechtenstein tadi.
Kelaparan Spanyol tampak lewat David Silva yang golnya ke gawang Lichtenstein pada menit ke-89 dianulir oleh wasit akibat offside. Tapi sejurus kemudian, dia menjebol gawang tim tamu untuk menggenapkan kemenangan tuan rumah menjadi 8-0.
Pun dari keputusan politik yang berani dari Lopetegui kala tidak menyertakan mantan kapten Timnas Spanyol, Iker Casillas, lalu dua andalan eks Barcelona, Pedro Rodriguez dan Cesc Fabregas untuk menghadapi matchday II dan III Grup G KPD 2018 Zona Eropa.
“Pelatih ini (Lopetegui), yang mana sangat saya kagumi, telah memberi mereka (Timnas Spanyol) adrenalin, keyakinan dan membuat mereka menjadi tim yang sama sekali berbeda. Ini berbeda dengan Spanyol masa lalu,” sembur Ventura.
Adapun Ventura, yang mana selama 35 tahun menjadi pelatih tidak pernah memenangkan trofi kompetisi besar, malah kesulitan untuk memberi dampak instan ke skuat La Nazionale (julukan Timnas Italia).
Sebut saja kekalahan 3-1 atas Prancis dalam friendly match di Stadio San Nicola, Bari, awal September lalu. Meskipun pada laga debut sesungguhnya empat hari berselang, yakni matchday I Grup G KPD 2018 Zona Eropa, Gli Azzurri mempermalukan tuan rumah Israel 3-1 di Sammy Ofer Stadium.
Untung saja pada laga itu Italia meraih kemenangan, karena pada menit ke-55, mereka harus bermain dengan 10 pemain pasca akumulasi kartu kuning yang didapat Giorgio Chiellini. Karenanya pula, bek tengah Juventus itu tak bisa tampil mengenakan seragam ‘Biru’ di hadapan publik sendiri kali ini.
Nah, apakah Spanyol bisa memanfaatkan absensi Chiellini yang membuat kekhawatiran Ventura di lini pertahanan Italia pada Kamis nanti?
(sbn)