Laskar Wong Kito Belum Beranjak dari Mimpi Buruk
A
A
A
PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya FC (SFC) Widodo C Putro mengatakan penyebab kekalahan timnya di kandang Mitra Kukar lantaran anak asuhnya kehilangan sentuhan permainan terbaiknya. Faktor itu dampak dari belum beranjaknya SFC dari mimpi buruk kekalahan memalukan 0-4 versus Bhayangkara FC pada pekan ke-21 Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016 di Jakabaring.
SFC menyerah 0-1 di Stadion Aji Imbut, Minggu (9/10/2016). Gol tunggal Mitra Kukar dicetak Marlon da Silva de Moura pada menit ke-55. "Laga yang tidak menarik karena para pemain seperti kurang sentuhan. Saya tidak tau apa penyebabnya. Apa karena kekalahan kita kemarin,"kata Widodo usai pertandingan. (Baca juga: Ditekuk Mitra Kukar, Sriwijaya FC Telan Dua Kekalahan Beruntun di ISC A)
Kendati demikian Widodo tidak mau kekalahan itu ditumpahkan seluruhnya kepada anak asuhnya. Menurutnya, walaupun tidak bermain pada performa terbaik, namun para pemain sudah berusaha maksimal. "Bagi saya mereka sudah berusaha secara maksimal," katanya.
Pelatih berlisensi A AFC ini menilai ada keganjalan yang terjadi pada saat penalti. Setelah bola bisa dijinakkan kiper Teja Paku Alam dari tendangan keras eksekutor, namun Widodo menilai Marlon Da Silva melakukan pelanggaran lebih dulu dengan mendorong Supardi sebelum menendang bola rebound tepisan Teja Paku Alam yang menjadi gol.
"Kami sudah protes tapi tidak digubris. Mau bagaimana lagi, kami terpaksa menuruti keputusan wasit," keluhnya.
Pada laga selanjutnya atau pekan ke-23 ISC A 2016, SFC kembali ke kandang melakoni laga home melawan Persegres Gresik United, Kamis (13/10/2016).
Sementara itu, Manajer SFC Nasrun Umar menyatakan kekalahan tim seharusnya tetap di apresiasi. Nasrun menjelaskan, bermain bola tidak hanya mengandalkan skill, fisik, dan mental juga harus kokoh khususnya dukungan para suporter menjadi pondasinya.
"Tidak apa apa karena laga masih panjang. Terpenting dukungan masyarakat jangan berhenti agar para pemain tetap fokus dan semangat," pungkasnya.
SFC menyerah 0-1 di Stadion Aji Imbut, Minggu (9/10/2016). Gol tunggal Mitra Kukar dicetak Marlon da Silva de Moura pada menit ke-55. "Laga yang tidak menarik karena para pemain seperti kurang sentuhan. Saya tidak tau apa penyebabnya. Apa karena kekalahan kita kemarin,"kata Widodo usai pertandingan. (Baca juga: Ditekuk Mitra Kukar, Sriwijaya FC Telan Dua Kekalahan Beruntun di ISC A)
Kendati demikian Widodo tidak mau kekalahan itu ditumpahkan seluruhnya kepada anak asuhnya. Menurutnya, walaupun tidak bermain pada performa terbaik, namun para pemain sudah berusaha maksimal. "Bagi saya mereka sudah berusaha secara maksimal," katanya.
Pelatih berlisensi A AFC ini menilai ada keganjalan yang terjadi pada saat penalti. Setelah bola bisa dijinakkan kiper Teja Paku Alam dari tendangan keras eksekutor, namun Widodo menilai Marlon Da Silva melakukan pelanggaran lebih dulu dengan mendorong Supardi sebelum menendang bola rebound tepisan Teja Paku Alam yang menjadi gol.
"Kami sudah protes tapi tidak digubris. Mau bagaimana lagi, kami terpaksa menuruti keputusan wasit," keluhnya.
Pada laga selanjutnya atau pekan ke-23 ISC A 2016, SFC kembali ke kandang melakoni laga home melawan Persegres Gresik United, Kamis (13/10/2016).
Sementara itu, Manajer SFC Nasrun Umar menyatakan kekalahan tim seharusnya tetap di apresiasi. Nasrun menjelaskan, bermain bola tidak hanya mengandalkan skill, fisik, dan mental juga harus kokoh khususnya dukungan para suporter menjadi pondasinya.
"Tidak apa apa karena laga masih panjang. Terpenting dukungan masyarakat jangan berhenti agar para pemain tetap fokus dan semangat," pungkasnya.
(sha)