Pindah Cabang, Target Emas Bulutangkis DIY Berkurang
A
A
A
YOGYAKARTA - Berpindahnya atlet andalan cabang bulu tangkis National Paralympic Committee Daerah Istimewa Yogyakarta (NPC DIY) Ndaru Padmasuri ke tenis lapangan mempengaruhi target perolehan medali Kontingen DIY di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 Jawa Barat. Dari target tiga emas, kini DIY hanya menargetkan dua emas.
Ajang Peparnas akan digelar di Jawa Barat pada 17-22 Oktober 2016 mendatang. Sementara bidikan emas yang berkurang ada di nomor wheel chair atau kursi roda tunggal dan ganda putri, maupun ganda campuran.
"Awalnya kami targetkan tiga emas di cabor bulutangkis. Namun dengan berkurangnya atlet wheel chair ke tenis lapangan, mengubah target jadi dua emas dua perak dua perunggu," ujar Pelatih Tim Bulutangkis NPC DIY Tri Hadi Karyono, Senin (10/10/2016).
Meski sangat disayangkan, pihaknya mau tidak mau harus legawa terhadap keputusan sang atlet maupun DIY. Apalagi di Peparnas XIV 2012 Riau sebelumnya Ndaru memang sudah memperkuat tenis lapangan.
Untuk mengisi kekosongan yang ada, pihaknya pun menarik atlet voli duduk Suminah untuk turut bermain di bulu tangkis nomor wheel chair tunggal, ganda putri, dan ganda campuran, bersama tiga atlet lainnya, Yulianto, Sumardiana, dan Sudarti. Hal itu juga sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam Peparnas bahwa satu atlet setidaknya harus mengikuti dua nomor.
"Ya walau emas berkurang, setidaknya bisa bidik perunggu di wheel chair putri. Target emas dan perak lebih kepada (tingkat kecacatan) tuna daksa atas dan tuna rungu/wicara. Sedangkan perunggu di tuna rungu/wicara dan wheel chair," jelasnya.
Untuk diketahui, ada sepuluh atlet NPC DIY yang akan diturunkan dalam ajang multievent nasional tersebut. Mereka adalah Imam Kunantoro dan Arya Sadewa dengan klasifikasi tuna daksa atas, Aditya Hermawan, Wahyu Tri Wibowo, Rifky Usuwandi, dan Suryanto dengan klasifikasi tuna rungu/wicara, dan Yulianto, Sumardiana, Sudarti, serta Suminah dengan klasifikasi wheel chair.
Masing-masing klasifikasi nantinya akan turun di nomor tunggal putra/putri, ganda putra/putri, serta ganda campuran. "Dari puluhan yang kita seleksi, ada 14 atlet yang ikut puslatda. Tapi dalam promosi degradasi empat atlet tidak masuk karena tidak berpeluang (meraih medali)," jelas Tri.
Ajang Peparnas akan digelar di Jawa Barat pada 17-22 Oktober 2016 mendatang. Sementara bidikan emas yang berkurang ada di nomor wheel chair atau kursi roda tunggal dan ganda putri, maupun ganda campuran.
"Awalnya kami targetkan tiga emas di cabor bulutangkis. Namun dengan berkurangnya atlet wheel chair ke tenis lapangan, mengubah target jadi dua emas dua perak dua perunggu," ujar Pelatih Tim Bulutangkis NPC DIY Tri Hadi Karyono, Senin (10/10/2016).
Meski sangat disayangkan, pihaknya mau tidak mau harus legawa terhadap keputusan sang atlet maupun DIY. Apalagi di Peparnas XIV 2012 Riau sebelumnya Ndaru memang sudah memperkuat tenis lapangan.
Untuk mengisi kekosongan yang ada, pihaknya pun menarik atlet voli duduk Suminah untuk turut bermain di bulu tangkis nomor wheel chair tunggal, ganda putri, dan ganda campuran, bersama tiga atlet lainnya, Yulianto, Sumardiana, dan Sudarti. Hal itu juga sesuai dengan peraturan yang terdapat dalam Peparnas bahwa satu atlet setidaknya harus mengikuti dua nomor.
"Ya walau emas berkurang, setidaknya bisa bidik perunggu di wheel chair putri. Target emas dan perak lebih kepada (tingkat kecacatan) tuna daksa atas dan tuna rungu/wicara. Sedangkan perunggu di tuna rungu/wicara dan wheel chair," jelasnya.
Untuk diketahui, ada sepuluh atlet NPC DIY yang akan diturunkan dalam ajang multievent nasional tersebut. Mereka adalah Imam Kunantoro dan Arya Sadewa dengan klasifikasi tuna daksa atas, Aditya Hermawan, Wahyu Tri Wibowo, Rifky Usuwandi, dan Suryanto dengan klasifikasi tuna rungu/wicara, dan Yulianto, Sumardiana, Sudarti, serta Suminah dengan klasifikasi wheel chair.
Masing-masing klasifikasi nantinya akan turun di nomor tunggal putra/putri, ganda putra/putri, serta ganda campuran. "Dari puluhan yang kita seleksi, ada 14 atlet yang ikut puslatda. Tapi dalam promosi degradasi empat atlet tidak masuk karena tidak berpeluang (meraih medali)," jelas Tri.
(bbk)