Wagub DIY Resmi Lepas Kontingen DIY
A
A
A
YOGYAKARTA - Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka KGPAA Paku Alam X secara resmi mengukuhkan sekaligus melepas 150 atlet yang tergabung dalam kontingen DIY yang akan bertanding di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 Jawa Barat pada 12-25 Oktober 2016. Acara seremonial ini dilaksanakan di Bangsal Kepatihan, Selasa (11/10/2016).
"Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas rahmat-Nya, hari ini Selasa 11 Oktober 2016 saya Wakil Gubernur DIY dengan resmi mengukuhkan saudara sebagai kontingen Peparnas XV tahun 2016 DIY. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 214/KEP/2016 tanggal 10 Oktober 2016, saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya seusai dengan kedudukan dan fungsi masing-masing, serta berupaya menampilkan kemampuannya secara maksimal demi kejayaan olah raga DIY," ujar Paku Alam X.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub yang turut membacakan sambutan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyadari bahwa budaya olah raga tak lepas dari bagian proses pembangunan berbangsa dan bernegara. Hal ini sejajar dengan sektor pembangunan lainnya terutama dalam meningkatkan kebugaran dan kesejahteraan nasional. Dalam pembangunan olah raga ini, juga melingkupi olah raga prestasi secara proporsional, sistematik, dan berjenjang untuk pembibitan, peningkatan prestasi, hingga menuju puncak prestasi sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolah ragaan Nasional.
"Sistem di daerah harus diatur dengan semangat kebijakan pimpinan daerah. Penting guna wujudkan kepentingan daerah yang mandiri dalam kembangkan keolah ragaan kita. Penanganan Keolah ragaan enggak bisa ditangani secara sekadarnya dan harus secara profesional," jelasnya.
Dalam hal ini, para atlet, ofisial maupun tim pendukung dari DIY diharapkan untuk mempersiapkan diri seoptimal mungkin. Dengan menjaga kebugaran, menanamkan semangat tinggi dan pantang menyerah guna membela nama daerah di kancah nasional. Sekaligus senantiasa untuk memperbaiki peringkat supaya lebih baik lagi. Dan sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam olahraga, untuk selalu menjunjung sportifitas dan berusaha maksimal dalam meraih prestasi terbaik.
"Jangan sampai tercoreng perbuatan menyimpang dari unsur sportivitas. Peparnas bisa jadi ajang puncak prestasi atlet karena ajang tersebut menjadi barometer keberhasilan daerah dalam pertandingkan olahraga di tingkat nasional," katanya.
Sementara itu Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) DIY Hariyanto menambahkan, 150 orang yang tergabung dalam kontingen DIY ini terdiri dari 100 atlet dengan empat klasifikasi atau disabilitas. Mereka terdiri dari 61 atlet tunadaksa, 15 atlet tunarungu wicara, 4 atlet tunagrahita, dan 20 atlet tunanetra.
Sedangkan 50 sisanya merupakan ofisial yang terdiri dari pelatih, asisten pelatih, pendamping cabang olahraga (cabor), dan pendamping kontingen. "Dari 13 cabor yang akan dipertandingkan, kontingen DIY akan mengikuti 10 cabor, yakni angkat berat, atletik, bulu tangkis, catur, goalball putra dan putri, panahan, renang, tenis meja, tenis lapangan, dan voli duduk putra maupun putri. Cabor yang tidak diikuti judo tunanetra, sepak bola celebral palsy, dan ten bowling," imbuh Hariyanto.
"Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan atas rahmat-Nya, hari ini Selasa 11 Oktober 2016 saya Wakil Gubernur DIY dengan resmi mengukuhkan saudara sebagai kontingen Peparnas XV tahun 2016 DIY. Berdasarkan Keputusan Gubernur DIY Nomor 214/KEP/2016 tanggal 10 Oktober 2016, saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya seusai dengan kedudukan dan fungsi masing-masing, serta berupaya menampilkan kemampuannya secara maksimal demi kejayaan olah raga DIY," ujar Paku Alam X.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub yang turut membacakan sambutan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menyadari bahwa budaya olah raga tak lepas dari bagian proses pembangunan berbangsa dan bernegara. Hal ini sejajar dengan sektor pembangunan lainnya terutama dalam meningkatkan kebugaran dan kesejahteraan nasional. Dalam pembangunan olah raga ini, juga melingkupi olah raga prestasi secara proporsional, sistematik, dan berjenjang untuk pembibitan, peningkatan prestasi, hingga menuju puncak prestasi sesuai dengan UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolah ragaan Nasional.
"Sistem di daerah harus diatur dengan semangat kebijakan pimpinan daerah. Penting guna wujudkan kepentingan daerah yang mandiri dalam kembangkan keolah ragaan kita. Penanganan Keolah ragaan enggak bisa ditangani secara sekadarnya dan harus secara profesional," jelasnya.
Dalam hal ini, para atlet, ofisial maupun tim pendukung dari DIY diharapkan untuk mempersiapkan diri seoptimal mungkin. Dengan menjaga kebugaran, menanamkan semangat tinggi dan pantang menyerah guna membela nama daerah di kancah nasional. Sekaligus senantiasa untuk memperbaiki peringkat supaya lebih baik lagi. Dan sesuai dengan jiwa yang terkandung dalam olahraga, untuk selalu menjunjung sportifitas dan berusaha maksimal dalam meraih prestasi terbaik.
"Jangan sampai tercoreng perbuatan menyimpang dari unsur sportivitas. Peparnas bisa jadi ajang puncak prestasi atlet karena ajang tersebut menjadi barometer keberhasilan daerah dalam pertandingkan olahraga di tingkat nasional," katanya.
Sementara itu Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) DIY Hariyanto menambahkan, 150 orang yang tergabung dalam kontingen DIY ini terdiri dari 100 atlet dengan empat klasifikasi atau disabilitas. Mereka terdiri dari 61 atlet tunadaksa, 15 atlet tunarungu wicara, 4 atlet tunagrahita, dan 20 atlet tunanetra.
Sedangkan 50 sisanya merupakan ofisial yang terdiri dari pelatih, asisten pelatih, pendamping cabang olahraga (cabor), dan pendamping kontingen. "Dari 13 cabor yang akan dipertandingkan, kontingen DIY akan mengikuti 10 cabor, yakni angkat berat, atletik, bulu tangkis, catur, goalball putra dan putri, panahan, renang, tenis meja, tenis lapangan, dan voli duduk putra maupun putri. Cabor yang tidak diikuti judo tunanetra, sepak bola celebral palsy, dan ten bowling," imbuh Hariyanto.
(bbk)