Wawancara Eksklusif: Lorenzo Puji Kepindahannya dari Yamaha ke Ducati
A
A
A
MOTEGI - Dalam sebuah acara yang digagas oleh panitia pelaksana MotoGP Jepang 2016. Jorge Lorenzo tampil bersama dua pembalap tim Tech3 Yamaha, Pol Espargaro-Bradley Smith serta rider tim Moto3 Idemitsu Honda, Taaki Nakagami di jalanan Tokyo pada Rabu (12/10).
Nah di sela-sela acara tersebut, jurnalis media ternama dari Barcelona, Sport, menyempatkan diri mewancarai Jorge Lorenzo secara eksklusif. Berikut kami sarikan hasil wawancaranya.
Melihat situasi di klasemen sementara, Bagaimana kans Anda mempertahankan gelar juara dunia MotoGP?
“Secara matematis, peluang itu masih ada dan bukannya tidak mungkin untuk menjadi juara dunia, akan tetapi bakal sangat rumit mengingat keunggulan poin yang dimiliki oleh Marc Marquez.”
Lalu lomba di Sirkuit Motegi akhir pekan ini, di mana Anda sudah pernah menjuarainya sebagai tiga kali bersama Yamaha (2009, 2013 dan 2014)?
“Saya menyukai lintasan ini, atmosfer penontonnya dan juga sangat penting bagi Yamaha sebagai pabrikan otomotif asal Jepang.”
Apa yang sudah Anda analisis jelang lomba GP Jepang 2016?
“Saya berharap ban (Michelin) dan motor (Yamaha YZR-M1) akan bekerja dengan baik untuk berjuang merebut kemenangan lagi.”
Hal apa yang menurut Anda jadi kekuatan Anda dalam lomba di Sirkuit Motegi sebelum ini?
“Salah satu kekuatan saya adalah selalu berkonsentrasi penuh dan fokus sepanjang waktu di atas motor, serta selalu memberi semaksimal mungkin.”
Adakah tantangan dari penyelenggaraan tiga lomba beruntun di Asia dan Australia kali ini?
“Kami memulai dari bagian paling berbeda pada musim ini dan mungkin yang paling menarik karena tiga balapan beruntun ini tiba saat Anda jauh dari rumah (Eropa) dan merupakan yang sangat menuntut secara fisik dan mental."
Lantas apa target Anda di balapan Motegi akhir pekan ini, adakah target objektif dari Yamaha yang pada tujuh lomba terakhir tak pernah naik podium teratas?
“Akhir kejuaraan musim ini masih cukup jauh (4 seri lagi), tapi kami harus mencoba untuk mengakhirinya dengan menjadi tim yang paling kompetitif dan memenangkan lomba lagi.”
Bolehkah Anda berbicara sedikit soal kepindahan dari Ducati ke Yamaha. Apakah nantinya Anda akan mengalami tekanan tersendiri (yang tidak semestinya) dengan kepindahan ini?
“Saya merupakan orang yang sangat beruntung, karena saya selalu bisa memenuhi impian saya, bahkan dari yang saya perkirakan, karena saat ini saya sudah meraih lima gelar juara dunia (2 di kelas 250cc dan 3 di kelas MotoGP). Jika saya bisa memenangkannya lagi (kejuaraan dunia MotoGP bersama Ducati), maka kali ini saya tidak hanya akan sangat bahagia, tetapi juga bakal menjadi sebuah sukses besar dalam karier saya.”
Pandangan Anda tentang pengganti Anda di tim Yamaha, Maverick Vinales?
“Dia memiliki talenta hebat, ambisi dan agresivitas yang levelnya sama dengan Valentino Rossi, tapi Vinales masih berusia jauh lebih muda. Meskipun sejauh ini dia baru sekali memenangkan lomba (seri MotoGP), tapi dia akan menunjukkan itu lebih banyak lagi di masa depan.”
Nah di sela-sela acara tersebut, jurnalis media ternama dari Barcelona, Sport, menyempatkan diri mewancarai Jorge Lorenzo secara eksklusif. Berikut kami sarikan hasil wawancaranya.
Melihat situasi di klasemen sementara, Bagaimana kans Anda mempertahankan gelar juara dunia MotoGP?
“Secara matematis, peluang itu masih ada dan bukannya tidak mungkin untuk menjadi juara dunia, akan tetapi bakal sangat rumit mengingat keunggulan poin yang dimiliki oleh Marc Marquez.”
Lalu lomba di Sirkuit Motegi akhir pekan ini, di mana Anda sudah pernah menjuarainya sebagai tiga kali bersama Yamaha (2009, 2013 dan 2014)?
“Saya menyukai lintasan ini, atmosfer penontonnya dan juga sangat penting bagi Yamaha sebagai pabrikan otomotif asal Jepang.”
Apa yang sudah Anda analisis jelang lomba GP Jepang 2016?
“Saya berharap ban (Michelin) dan motor (Yamaha YZR-M1) akan bekerja dengan baik untuk berjuang merebut kemenangan lagi.”
Hal apa yang menurut Anda jadi kekuatan Anda dalam lomba di Sirkuit Motegi sebelum ini?
“Salah satu kekuatan saya adalah selalu berkonsentrasi penuh dan fokus sepanjang waktu di atas motor, serta selalu memberi semaksimal mungkin.”
Adakah tantangan dari penyelenggaraan tiga lomba beruntun di Asia dan Australia kali ini?
“Kami memulai dari bagian paling berbeda pada musim ini dan mungkin yang paling menarik karena tiga balapan beruntun ini tiba saat Anda jauh dari rumah (Eropa) dan merupakan yang sangat menuntut secara fisik dan mental."
Lantas apa target Anda di balapan Motegi akhir pekan ini, adakah target objektif dari Yamaha yang pada tujuh lomba terakhir tak pernah naik podium teratas?
“Akhir kejuaraan musim ini masih cukup jauh (4 seri lagi), tapi kami harus mencoba untuk mengakhirinya dengan menjadi tim yang paling kompetitif dan memenangkan lomba lagi.”
Bolehkah Anda berbicara sedikit soal kepindahan dari Ducati ke Yamaha. Apakah nantinya Anda akan mengalami tekanan tersendiri (yang tidak semestinya) dengan kepindahan ini?
“Saya merupakan orang yang sangat beruntung, karena saya selalu bisa memenuhi impian saya, bahkan dari yang saya perkirakan, karena saat ini saya sudah meraih lima gelar juara dunia (2 di kelas 250cc dan 3 di kelas MotoGP). Jika saya bisa memenangkannya lagi (kejuaraan dunia MotoGP bersama Ducati), maka kali ini saya tidak hanya akan sangat bahagia, tetapi juga bakal menjadi sebuah sukses besar dalam karier saya.”
Pandangan Anda tentang pengganti Anda di tim Yamaha, Maverick Vinales?
“Dia memiliki talenta hebat, ambisi dan agresivitas yang levelnya sama dengan Valentino Rossi, tapi Vinales masih berusia jauh lebih muda. Meskipun sejauh ini dia baru sekali memenangkan lomba (seri MotoGP), tapi dia akan menunjukkan itu lebih banyak lagi di masa depan.”
(sbn)