Rossi: Yamaha Ngeri dengan Pasangan Ducati-Lorenzo
A
A
A
MOTEGI - Pasca mengikuti sesi jumpa pers resmi MotoGP Jepang 2016 di Tokyo pada Kamis (13/10). Valentino Rossi sempat dicegat oleh jurnalis GPOne. Apa yang dikatakan The Doctor dalam sesi wawancara kali ini? Berikut kami mencoba sarikan rangkumannya.
Perubahan zona waktu dan temperatur musim gugur telah membuat kondisi Anda buruk?
“Seharusnya saya saat ini balapan di Misano saja (setengah bercanda). Ya, kemarin (Rabu saat tiba di Tokyo, Jepang), saya terkena demam dan saya melakoni sebuah perjalanan yang mengerikan, oleh karena itu kondisi saya tidak bagus.”
“Kemarin malam (Rabu malam) saya tidak bisa tidur, tapi hari ini (Kamis) berjalan sedikit lebih baik dan saya berharap besok (Jumat ini) kondisi saya akan terus lebih baik lagi.”
Apakah itu semua karena balapan kali ini (MotoGP Jepang 2016 Anda akan menghadapi dua lawan yang mesti dikontrol?
“Saya akan mengawasi Marc Marquez itu pasti, meskipun situasi di klasemen sementara seakan sedikit putus asa. Saya juga harus bertarung melawan Jorge Lorenzo yang akan berpikir cara bagaimana memangkas keunggulan 14 poin yang saya miliki atas dia saat ini.”
Anda akan keluar menyerang total guna merebut kemenangan di Motegi?
“Itu mungkin bukanlah sebuah strategi yang smart, akan berisiko tinggi untuk terus berada di depan Marquez. Dan karena saya juga harus mencoba buat mengalahkan Lorenzo. Saya harus mencoba seperti balapan musim lalu, di mana kami kuat di dua kondisi, baik itu basah maupun ketika kering. Namun pertama Anda harus mencari tahu bagaimana motor dan lawan bisa beradaptasi sejauh mana dengan ban Michelin.”
Tapi Motegi biasanya merupakan sirkuit favorit baik buat Anda maupun Ducati?
“Ya, saya telah meraih banyak podium di sini tapi saya hanya mampu menang dua kali. Akan menjadi penting untuk bisa berjuang dan tetap dekat dengan Lorenzo dan Marquez.”
Pada musim ini Anda benar-benar telah melakoni pekerjaan hebat. Tapi apakah terasa sedikit kalau melihat jumlah kemenangan Anda yang cuma dua kali?
“Saya rasa, saya berhak mendapatkan kemenangan lagi. Tapi Anda tidak memberikan alasan untuk itu (sambil tertawa).”
“Seharusnya saya bisa menang di Mugello (MotoGP Italia), di mana mesin motor saya meledak. Juga di Assen (MotoGP Belanda), yang mana saya melakukan kesalahan. Atau di Misano (MotoGP San Marino), di mana Pedrosa telah mengejutkan. Tentunya meraih kemenangan adalah salah satu target objektif dalam balapan berikut (tiga seri beruntun, Jepang-Australia-Malaysia), yang mana ketiga sirkuit ini benar-benar indah.”
Berpikir tentang tahun depan, Honda dan Ducati sudah mencoba motor baru mereka. Tapi Yamaha belum. Apakah Anda khawatir dengan fakta ini?
“Secara teori, kami seharusnya juga sudah mencoba M1 baru setelah MotoGP San Marino dan Aragon. Tapi kami agak sedikit tertinggal di belakang rival dan kami hanya akan bisa menampilkan M1 baru usai MotoGP Valencia.”
“Mungkin itu terkesan seperti berita buruk, tapi kabar ini memiliki poin bagus tersendiri. Karena usai beberapa tahun belakangan bentuk M1 tampak serupa, kali ini M1 akan mengalami banyak perubahan. Pada akhirnya saya senang dengan keterlambatan (tes motor 2017), karena kami justru akan lebih kuat di Valencia.”
Apakah para teknisi Jepang Yamaha sudah mengungkapkan sesuatu soal M1 terbaru?
“Ketika saya menanyakan informasi kepada mereka soal itu (M1 baru), mereka hanya tertawa dan terus tersenyum. Tapi biasanya ini merupakan sinyal yang bagus, tapi kami masih tetap harus mengujinya lagi.”
Soal tes pra-musim 2017, Yamaha telah menolak Lorenzo menaiki Ducati setelah tes pasca musim Valencia 2016. Apakah Anda terkejut dengan keputusan ini?
“Ketika saya mendengarnya, saya merasa aneh. Tapi sulit untuk mengatakan itu keputusan yang benar atau salah. Pastinya, kami harus takut dengan pasangan Ducati dan Lorenzo.”
“Namun saya tidak berpikir kalau tes itu akan mengubah keseimbangan dan kekuatan (Ducati), apakah berkurang atau bertambah. Yamaha tentunya memiliki alasan mereka sendiri untuk mengambil keputusan ini.”
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat situasi yang berbeda. Seperti ketika saya meninggalkan Honda, saya tidak bisa memacu Yamaha hingga tahun berikutnya (tes pra-musim depan). Pun ketika saya meninggalkan Yamaha ke Ducati.”
Perubahan zona waktu dan temperatur musim gugur telah membuat kondisi Anda buruk?
“Seharusnya saya saat ini balapan di Misano saja (setengah bercanda). Ya, kemarin (Rabu saat tiba di Tokyo, Jepang), saya terkena demam dan saya melakoni sebuah perjalanan yang mengerikan, oleh karena itu kondisi saya tidak bagus.”
“Kemarin malam (Rabu malam) saya tidak bisa tidur, tapi hari ini (Kamis) berjalan sedikit lebih baik dan saya berharap besok (Jumat ini) kondisi saya akan terus lebih baik lagi.”
Apakah itu semua karena balapan kali ini (MotoGP Jepang 2016 Anda akan menghadapi dua lawan yang mesti dikontrol?
“Saya akan mengawasi Marc Marquez itu pasti, meskipun situasi di klasemen sementara seakan sedikit putus asa. Saya juga harus bertarung melawan Jorge Lorenzo yang akan berpikir cara bagaimana memangkas keunggulan 14 poin yang saya miliki atas dia saat ini.”
Anda akan keluar menyerang total guna merebut kemenangan di Motegi?
“Itu mungkin bukanlah sebuah strategi yang smart, akan berisiko tinggi untuk terus berada di depan Marquez. Dan karena saya juga harus mencoba buat mengalahkan Lorenzo. Saya harus mencoba seperti balapan musim lalu, di mana kami kuat di dua kondisi, baik itu basah maupun ketika kering. Namun pertama Anda harus mencari tahu bagaimana motor dan lawan bisa beradaptasi sejauh mana dengan ban Michelin.”
Tapi Motegi biasanya merupakan sirkuit favorit baik buat Anda maupun Ducati?
“Ya, saya telah meraih banyak podium di sini tapi saya hanya mampu menang dua kali. Akan menjadi penting untuk bisa berjuang dan tetap dekat dengan Lorenzo dan Marquez.”
Pada musim ini Anda benar-benar telah melakoni pekerjaan hebat. Tapi apakah terasa sedikit kalau melihat jumlah kemenangan Anda yang cuma dua kali?
“Saya rasa, saya berhak mendapatkan kemenangan lagi. Tapi Anda tidak memberikan alasan untuk itu (sambil tertawa).”
“Seharusnya saya bisa menang di Mugello (MotoGP Italia), di mana mesin motor saya meledak. Juga di Assen (MotoGP Belanda), yang mana saya melakukan kesalahan. Atau di Misano (MotoGP San Marino), di mana Pedrosa telah mengejutkan. Tentunya meraih kemenangan adalah salah satu target objektif dalam balapan berikut (tiga seri beruntun, Jepang-Australia-Malaysia), yang mana ketiga sirkuit ini benar-benar indah.”
Berpikir tentang tahun depan, Honda dan Ducati sudah mencoba motor baru mereka. Tapi Yamaha belum. Apakah Anda khawatir dengan fakta ini?
“Secara teori, kami seharusnya juga sudah mencoba M1 baru setelah MotoGP San Marino dan Aragon. Tapi kami agak sedikit tertinggal di belakang rival dan kami hanya akan bisa menampilkan M1 baru usai MotoGP Valencia.”
“Mungkin itu terkesan seperti berita buruk, tapi kabar ini memiliki poin bagus tersendiri. Karena usai beberapa tahun belakangan bentuk M1 tampak serupa, kali ini M1 akan mengalami banyak perubahan. Pada akhirnya saya senang dengan keterlambatan (tes motor 2017), karena kami justru akan lebih kuat di Valencia.”
Apakah para teknisi Jepang Yamaha sudah mengungkapkan sesuatu soal M1 terbaru?
“Ketika saya menanyakan informasi kepada mereka soal itu (M1 baru), mereka hanya tertawa dan terus tersenyum. Tapi biasanya ini merupakan sinyal yang bagus, tapi kami masih tetap harus mengujinya lagi.”
Soal tes pra-musim 2017, Yamaha telah menolak Lorenzo menaiki Ducati setelah tes pasca musim Valencia 2016. Apakah Anda terkejut dengan keputusan ini?
“Ketika saya mendengarnya, saya merasa aneh. Tapi sulit untuk mengatakan itu keputusan yang benar atau salah. Pastinya, kami harus takut dengan pasangan Ducati dan Lorenzo.”
“Namun saya tidak berpikir kalau tes itu akan mengubah keseimbangan dan kekuatan (Ducati), apakah berkurang atau bertambah. Yamaha tentunya memiliki alasan mereka sendiri untuk mengambil keputusan ini.”
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat situasi yang berbeda. Seperti ketika saya meninggalkan Honda, saya tidak bisa memacu Yamaha hingga tahun berikutnya (tes pra-musim depan). Pun ketika saya meninggalkan Yamaha ke Ducati.”
(sbn)