Menpora: Peparnas XV/2016 Modal Menuju Terbaik di ASEAN dan Asia
A
A
A
BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menaruh harapan besar terhadap perhelatan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016. Imam berharap event empat tahunan yang digelar di Bandung, Jawa Barat 15-24 Oktober, itu menjadi ajang mendapatkan atlet potensial yang akan berlaga di tingkat internasional.
Peparnas XV/2016 resmi dibuka di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (15/2016). Peparnas edisi kali ini mempertandingkan 13 cabang olahraga dengan 605 nomor. Sebanyak 1983 atlet memperebutkan 605 medali emas, 605 medali perak, dan 935 perunggu di 13 venue di Kota Bandung. (Baca juga: Resmi Digelar, Peparnas XV/2016 Usung Semangat Kesetaraan).
"Keterbatasan bukan penghalang untuk menghasilkan prestasi. Keterbatasan adalah semangat dan motivasi untuk berdiri bersama, memberikan kehormatan dan kebanggaan yang sama kepada Indonesia yang kita cintai," kata Imam.
Dia juga berharap Peparnas jadi awal yang baik untuk bekal Indonesia mengarungi ASEAN Para Games 2017 dan Asian Para Games 2018. "Jadikan (Peparnas) ini sebagai semangat bahwa kita harus jadi yang terbaik di kawasan ASEAN dan Asia. Pemerintah tidak akan mengecilkan, bahkan sebaliknya, pemerintah akan terus mendorong dan mendukung (para atlet difabel)," jelasnya.
Sebagai contoh, NPCI kini sudah tidak lagi menjadi bagian KONI. NPCI bisa berdiri sendiri dan diharapkan akan lebih fokus dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. Contoh lain, pemerintah selama ini memberikan perhatian para atlet yang berprestasi, termasuk difabel. Mereka diberi fasilitas hingga penyambutan yang sama dengan atlet lain ketika berhasil menuai prestasi.
Dia berharap para kepala daerah juga memberi perhatian kepada atlet paralimpik. Sebab mereka kelak akan mengharumkan bangsa dan negara. "Kepada para gubernur, bupati, wali kota, tolong berikanlah perhatian pada mereka seperti halnya memperhatikan atlet yang lain," pinta Imam.
Sementara terkait Peparnas XV, dia bersyukur panitia melakukan persiapan sebaik mungkin. Bahkan seluruh fasilitas dinilai sangat layak dan ramah untuk para difabel, terutama atlet. "Banyak fasilitas, sarana pendukung yang betul-betul memberi porsi manusiawi dan terhormat kepada para atlet difabel kita. Ini sejarah luar biasa," ucapnya.
"Ini seiring harapan Presiden Joko Widodo bahwa tidak boleh sedikitpun kita memandang sebelah mata atlet difabel karena mereka juga berjuang sama-sama, memberi prestasi sama-sama untuk Indonesia," pungkas Imam.
Peparnas XV/2016 resmi dibuka di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (15/2016). Peparnas edisi kali ini mempertandingkan 13 cabang olahraga dengan 605 nomor. Sebanyak 1983 atlet memperebutkan 605 medali emas, 605 medali perak, dan 935 perunggu di 13 venue di Kota Bandung. (Baca juga: Resmi Digelar, Peparnas XV/2016 Usung Semangat Kesetaraan).
"Keterbatasan bukan penghalang untuk menghasilkan prestasi. Keterbatasan adalah semangat dan motivasi untuk berdiri bersama, memberikan kehormatan dan kebanggaan yang sama kepada Indonesia yang kita cintai," kata Imam.
Dia juga berharap Peparnas jadi awal yang baik untuk bekal Indonesia mengarungi ASEAN Para Games 2017 dan Asian Para Games 2018. "Jadikan (Peparnas) ini sebagai semangat bahwa kita harus jadi yang terbaik di kawasan ASEAN dan Asia. Pemerintah tidak akan mengecilkan, bahkan sebaliknya, pemerintah akan terus mendorong dan mendukung (para atlet difabel)," jelasnya.
Sebagai contoh, NPCI kini sudah tidak lagi menjadi bagian KONI. NPCI bisa berdiri sendiri dan diharapkan akan lebih fokus dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. Contoh lain, pemerintah selama ini memberikan perhatian para atlet yang berprestasi, termasuk difabel. Mereka diberi fasilitas hingga penyambutan yang sama dengan atlet lain ketika berhasil menuai prestasi.
Dia berharap para kepala daerah juga memberi perhatian kepada atlet paralimpik. Sebab mereka kelak akan mengharumkan bangsa dan negara. "Kepada para gubernur, bupati, wali kota, tolong berikanlah perhatian pada mereka seperti halnya memperhatikan atlet yang lain," pinta Imam.
Sementara terkait Peparnas XV, dia bersyukur panitia melakukan persiapan sebaik mungkin. Bahkan seluruh fasilitas dinilai sangat layak dan ramah untuk para difabel, terutama atlet. "Banyak fasilitas, sarana pendukung yang betul-betul memberi porsi manusiawi dan terhormat kepada para atlet difabel kita. Ini sejarah luar biasa," ucapnya.
"Ini seiring harapan Presiden Joko Widodo bahwa tidak boleh sedikitpun kita memandang sebelah mata atlet difabel karena mereka juga berjuang sama-sama, memberi prestasi sama-sama untuk Indonesia," pungkas Imam.
(sha)