Batalkan PON Remaja, KONI Sesalkan Sikap Kemenpora
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Tono Suratman menyesalkan sikap Kemenpora yang membatalkan Pekan Olah raga Nasional (PON) Remaja. Sedianya event ini akan digelar di Jawa Tengah pada 2017 mendatang.
Jika memang dibatalkan, menurut Tono ini merupakan kerugian yang sangat besar. Sebab, dampak ajang itu justru sangat bermanfaat karena menjadi kesempatan dalam menyaring bibit-bibit atlet berbakat untuk Indonesia.
Menurut dia, PON Remaja merupakan salah satu media untuk melakukan regenerasi atlet Indonesia sebelum turun pada PON maupun kejuaraan yang levelnya lebih tinggi. Kejuaraan multievent khusus atlet berusia di bawah 17 tahun diharapkan menjadi pengumpan untuk ke jenjang senior.
Selain itu, para atlet yang memiliki prestasi di ajang ini memiliki prospek bagus untuk mewakili Indonesia di Asian Youth Games 2017. "Ini memprihatinkan sekali. Kami pun kaget saat mendengarnya pertama kali. Padahal ini adalah event yang sangat potensial dalam mencari dan menyiapkan atlet-atlet muda kita, " kata Tono saat merayakan HUT KONI ke 78 di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Tono menambahkan, hingga saat ini pihak Kemenpora juga belum mengomunikasikan hal tersebut dengan KONI Pusat. Menurutnya, hal seperti ini semestinya jangan diputuskan secara sepihak setelah Kemenpora hendak melakukan penghematan anggaran, dalam hal ini adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Harusnya duduk bersama dulu. Bicarakan bersama. Siapa tahu ada solusi supaya acara ini bisa berjalan. Bagaimanapun, misi kami sendiri adalah terus mencari atlet muda berbakat. Kalau batalnya karena persoalan biaya, saya pikir sangat tidak relevan, " ungkapnya.
Meski begitu, surat pembatalan PON Remaja 2017 oleh Kemenpora sudah dikirimkan ke Gubernur Jawa Tengah per 14 Oktober. Dengan demikian KONI akan melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Gedung Serbaguna Senayan, 20 Oktober. Kegiatan ini dijadikan sebagai media untuk meminta penjelasan.
"Kita akan membicarakannya bersama Ketua Umum KONI Pengprov di Rakornis nanti. Bagaimana kejelasan dari PON Remaja ini. Bahkan, kita juga akan berusaha mengundang Gatot S Dewabroto (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora) yang mengeluarkan wacana pembatalan PON Remaja ini," ujar Wakil Ketua Umum Koni Pusat Suwarno.
Jika memang dibatalkan, menurut Tono ini merupakan kerugian yang sangat besar. Sebab, dampak ajang itu justru sangat bermanfaat karena menjadi kesempatan dalam menyaring bibit-bibit atlet berbakat untuk Indonesia.
Menurut dia, PON Remaja merupakan salah satu media untuk melakukan regenerasi atlet Indonesia sebelum turun pada PON maupun kejuaraan yang levelnya lebih tinggi. Kejuaraan multievent khusus atlet berusia di bawah 17 tahun diharapkan menjadi pengumpan untuk ke jenjang senior.
Selain itu, para atlet yang memiliki prestasi di ajang ini memiliki prospek bagus untuk mewakili Indonesia di Asian Youth Games 2017. "Ini memprihatinkan sekali. Kami pun kaget saat mendengarnya pertama kali. Padahal ini adalah event yang sangat potensial dalam mencari dan menyiapkan atlet-atlet muda kita, " kata Tono saat merayakan HUT KONI ke 78 di Gedung Serbaguna Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Tono menambahkan, hingga saat ini pihak Kemenpora juga belum mengomunikasikan hal tersebut dengan KONI Pusat. Menurutnya, hal seperti ini semestinya jangan diputuskan secara sepihak setelah Kemenpora hendak melakukan penghematan anggaran, dalam hal ini adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Harusnya duduk bersama dulu. Bicarakan bersama. Siapa tahu ada solusi supaya acara ini bisa berjalan. Bagaimanapun, misi kami sendiri adalah terus mencari atlet muda berbakat. Kalau batalnya karena persoalan biaya, saya pikir sangat tidak relevan, " ungkapnya.
Meski begitu, surat pembatalan PON Remaja 2017 oleh Kemenpora sudah dikirimkan ke Gubernur Jawa Tengah per 14 Oktober. Dengan demikian KONI akan melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) di Gedung Serbaguna Senayan, 20 Oktober. Kegiatan ini dijadikan sebagai media untuk meminta penjelasan.
"Kita akan membicarakannya bersama Ketua Umum KONI Pengprov di Rakornis nanti. Bagaimana kejelasan dari PON Remaja ini. Bahkan, kita juga akan berusaha mengundang Gatot S Dewabroto (Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora) yang mengeluarkan wacana pembatalan PON Remaja ini," ujar Wakil Ketua Umum Koni Pusat Suwarno.
(bbk)