Patrick Menyesal Ludahi Bek Persib
A
A
A
GRESIK - Penyerang Persegres Gresik United Patrick Da Silva mengaku menyesal terpancing provokasi pemain belakang Persib Bandung Diogo Ferreira. Efeknya, Patrick dikartu merah oleh wasit Abdul Rahman Salasa saat bentrok di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, dalam lanjutan Indonesia Soccer Championship (ISC) A, Sabtu (22/10/2016).
Patrick melakukan perbuatan kurang sportif pada menit ke-45. Pastinya, striker yang sudah mengoleksi delapan gol untuk Laskar Jaka Samudera akan menjalani skorsing ketika timnya melakoni laga kandang melawan Persiba Balikpapan di Stadion Tri Dharma, Gresik, Sabtu (29/10/2016).
Pemain asal Brasil kelahiran 26 Maret 1985, itu berjanji tidak akan berbuat itu lagi karena akan merugikan tim ke depannya. "Bagaimana pun saya harus menanggung perbuatan saya di pertandingan lawan Persib. Walau saya memiliki alasan atas sikap tersebut, tetapi sudah merugikan tim karena absen di pertandingan selanjutnya. Saya berjanji itu tak akan terjadi lagi," ujar Patrick.
Memang, dikartumerahkannya Patrick, bagi Persegres ibarat jatuh tertimpa tangga pula. Persegres mengalami kerugian ganda setelah kalah dari Persib Bandung 0-2, dan harus kehilangan Patrick pada laga berikutnya.
Itu sebuah kerugian besar karena Patrick adalah pemain tersubur dan sering menjadi penentu poin bagi Persegres. Pelatih Eduard 'Edu' Tjong pun tengah memilah siapa yang memiliki kemampuan sebagai centre forward, terutama dengan ketajaman memadai.
"Saya sudah mulai memikirkan pemain yang akan mengganti peran Patrick Da Silva. Ada beberapa pilihan, bisa saja memainkan Gustavo Giron atau memasang pemain yang bukan striker. Semua akan saya pantau dalam sepekan ke depan," ujar Edu.
Gustavo Giron merupakan pilihan paling sederhana karena dia adalah striker murni. Sayangnya sejak bergabung dengan Persegres pada awal putaran kedua lalu, dia belum menunjukkan performa impresif dan sering menjadi pemain pengganti.
Opsi lain adalah memainkan pemain lain yang bukan striker, misalnya Inkyun Oh atau Yusuf Efendi. Jika opsi ini ditempuh, maka Persegres akan menerapkan taktik 'false nine' atau tidak memasang satu striker pun.
"Bagaimana pun semua tim harus siap dengan kemungkinan terburuk, termasuk kehilangan satu atau lebih pemain utama. Kehilangan Patrick sudah jelss rugi, tetapi kami harus secepatnya memberikan solusi atas masalah itu," demikian Eduard Tjong.
Patrick melakukan perbuatan kurang sportif pada menit ke-45. Pastinya, striker yang sudah mengoleksi delapan gol untuk Laskar Jaka Samudera akan menjalani skorsing ketika timnya melakoni laga kandang melawan Persiba Balikpapan di Stadion Tri Dharma, Gresik, Sabtu (29/10/2016).
Pemain asal Brasil kelahiran 26 Maret 1985, itu berjanji tidak akan berbuat itu lagi karena akan merugikan tim ke depannya. "Bagaimana pun saya harus menanggung perbuatan saya di pertandingan lawan Persib. Walau saya memiliki alasan atas sikap tersebut, tetapi sudah merugikan tim karena absen di pertandingan selanjutnya. Saya berjanji itu tak akan terjadi lagi," ujar Patrick.
Memang, dikartumerahkannya Patrick, bagi Persegres ibarat jatuh tertimpa tangga pula. Persegres mengalami kerugian ganda setelah kalah dari Persib Bandung 0-2, dan harus kehilangan Patrick pada laga berikutnya.
Itu sebuah kerugian besar karena Patrick adalah pemain tersubur dan sering menjadi penentu poin bagi Persegres. Pelatih Eduard 'Edu' Tjong pun tengah memilah siapa yang memiliki kemampuan sebagai centre forward, terutama dengan ketajaman memadai.
"Saya sudah mulai memikirkan pemain yang akan mengganti peran Patrick Da Silva. Ada beberapa pilihan, bisa saja memainkan Gustavo Giron atau memasang pemain yang bukan striker. Semua akan saya pantau dalam sepekan ke depan," ujar Edu.
Gustavo Giron merupakan pilihan paling sederhana karena dia adalah striker murni. Sayangnya sejak bergabung dengan Persegres pada awal putaran kedua lalu, dia belum menunjukkan performa impresif dan sering menjadi pemain pengganti.
Opsi lain adalah memainkan pemain lain yang bukan striker, misalnya Inkyun Oh atau Yusuf Efendi. Jika opsi ini ditempuh, maka Persegres akan menerapkan taktik 'false nine' atau tidak memasang satu striker pun.
"Bagaimana pun semua tim harus siap dengan kemungkinan terburuk, termasuk kehilangan satu atau lebih pemain utama. Kehilangan Patrick sudah jelss rugi, tetapi kami harus secepatnya memberikan solusi atas masalah itu," demikian Eduard Tjong.
(sha)