Absen di MotoGP Australia, Doohan Larang Putranya Balapan Motor
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Bagi para pemirsa yang menonton siaran langsung lomba Seri 16 Kejuaraan Dunia Balap GP Motor 2016 di Sirkuit Phillip Island, Minggu (23/10) siang WIB. Selain Wayne Gardner yang masih ditahan di Kepolisian Motegi. Pastinya Anda tidak melihat satu legenda hidup balap motor Negeri Kangguru lainnya, ya dia adalah Michael ‘Mick’ Doohan.
Ya, ternyata Mick memilih tidak hadir di garasi pit Repsol Honda –tim yang pernah dia beri lima gelar juara dunia pembalap kelas 500cc musim 1994-1998– pada edisi MotoGP Australia 2016 kali ini. Agak mengejutkan memang, karena lomba ini berlangsung di negerinya sendiri.
Namun menurut laporan dari GPOne dan southgardakarting.it, ternyata absensi pria yang pada 4 Juni lalu berulang tahun ke-51 itu punya alasan yang kuat. Walau sehari sebelum lomba MotoGP Australia 2016 (Sabtu, 22/10) dia malah justru ada di Lonato del Garda. Dimanakah itu?
Lonato del Garda adalah nama sebuah kota dan komunitas yang masuk kawasan provinsi Brescia, di region Lombardy, Italia. Lokasinya di antara Milan dan Venezia, atau hanya 5 km dari Danau Garda, danau terbesar di Italia yang jadi salah satu kawasan pariwisata favorit di sana.
Ternyata Mick sedang menemani putranya yang bernama Jack dalam kejuaraan balap junior karting bertajuk International Finals Rok Kart 2016. Lho kok juara dunia balap motor kelas bergengsi malah mendukung anaknya di balap karting, bukannya meneruskan karier gemilangnya?
“Untuk sementara, saya berusaha menjauhkan Jack dari olah raga motor. Karena balap karting tentunya jauh lebih aman ketimbang balap motor,” sembur Mick Doohan.
“Olah raga merupakan hal yang penting bagi seorang laki-laki, apapun jenis olah raganya. Karena itu akan mengajarkan Anda untuk mengkontrol emosi dari jalannya kehidupan yang kadang naik dan ada kalanya turun,” imbuhnya.
“Namun sudah jelas, usia Jack kini 13 tahun. Dan mimpinya adalah berlomba di Kejuaraan Dunia Formula Satu (F1). Mungkin dalam beberapa tahun dia juga mau bermain bola basket, yang mana itu akan jauh lebih murah (ketimbang F1),” tutur Mick setengah berkelakar.
Perlu diketahui, rupanya Mick bukan satu-satunya mantan pembalap yang mengantar anaknya berkompetisi di International Finals Rok Kart 2016 yang kali ini memecahkan rekor dunia jumlah peserta sebuah seri balapan Vortex dengan mencapai 413 pembalap (170 pembalap di kelas Mini Rok, 86 di Junior Rok, 59 di Senior Rok, 36 di Super Rok dan 64 di Shifter Rok).
Mantan pembalap tim F1 Ferrari dan Williams, Rubens Barrichello, selain ikut di kelas Shifter Rok dia juga mendukung perjuangan serta karier balap dua putranya, Fernando (kelas Mini Rok) dan Edoardo (Junior Rok).
Selain itu ada mantan pembalap tim F1 McLaren dan Williams, Juan Pablo Montoya, yang mendukung putranya Sebastian.
Lalu hadir pula mantan pembalap tim F1 Jordan, Renault dan Toyota, Jarno Trulli, mensuport putranya yang bernama Enzo. Tak ketinggalan juara dunia F1 1972 dan 1974 asal Brasil, Emerson Fittipaldi yang mendukung perjuangan putranya Emmo.
Adapun Indonesia juga mengirim sejumlah pembalap muda ke ajang yang telah mendunia ini. Diantaranya Gezha Sudirman dari tim BirelArt di kelas Junior Rok, M Sergio Noor (Morsicani Racing SAS) dan Wimylie Makaio di kelas Mini Rok.
Ya, ternyata Mick memilih tidak hadir di garasi pit Repsol Honda –tim yang pernah dia beri lima gelar juara dunia pembalap kelas 500cc musim 1994-1998– pada edisi MotoGP Australia 2016 kali ini. Agak mengejutkan memang, karena lomba ini berlangsung di negerinya sendiri.
Namun menurut laporan dari GPOne dan southgardakarting.it, ternyata absensi pria yang pada 4 Juni lalu berulang tahun ke-51 itu punya alasan yang kuat. Walau sehari sebelum lomba MotoGP Australia 2016 (Sabtu, 22/10) dia malah justru ada di Lonato del Garda. Dimanakah itu?
Lonato del Garda adalah nama sebuah kota dan komunitas yang masuk kawasan provinsi Brescia, di region Lombardy, Italia. Lokasinya di antara Milan dan Venezia, atau hanya 5 km dari Danau Garda, danau terbesar di Italia yang jadi salah satu kawasan pariwisata favorit di sana.
Ternyata Mick sedang menemani putranya yang bernama Jack dalam kejuaraan balap junior karting bertajuk International Finals Rok Kart 2016. Lho kok juara dunia balap motor kelas bergengsi malah mendukung anaknya di balap karting, bukannya meneruskan karier gemilangnya?
“Untuk sementara, saya berusaha menjauhkan Jack dari olah raga motor. Karena balap karting tentunya jauh lebih aman ketimbang balap motor,” sembur Mick Doohan.
“Olah raga merupakan hal yang penting bagi seorang laki-laki, apapun jenis olah raganya. Karena itu akan mengajarkan Anda untuk mengkontrol emosi dari jalannya kehidupan yang kadang naik dan ada kalanya turun,” imbuhnya.
“Namun sudah jelas, usia Jack kini 13 tahun. Dan mimpinya adalah berlomba di Kejuaraan Dunia Formula Satu (F1). Mungkin dalam beberapa tahun dia juga mau bermain bola basket, yang mana itu akan jauh lebih murah (ketimbang F1),” tutur Mick setengah berkelakar.
Perlu diketahui, rupanya Mick bukan satu-satunya mantan pembalap yang mengantar anaknya berkompetisi di International Finals Rok Kart 2016 yang kali ini memecahkan rekor dunia jumlah peserta sebuah seri balapan Vortex dengan mencapai 413 pembalap (170 pembalap di kelas Mini Rok, 86 di Junior Rok, 59 di Senior Rok, 36 di Super Rok dan 64 di Shifter Rok).
Mantan pembalap tim F1 Ferrari dan Williams, Rubens Barrichello, selain ikut di kelas Shifter Rok dia juga mendukung perjuangan serta karier balap dua putranya, Fernando (kelas Mini Rok) dan Edoardo (Junior Rok).
Selain itu ada mantan pembalap tim F1 McLaren dan Williams, Juan Pablo Montoya, yang mendukung putranya Sebastian.
Lalu hadir pula mantan pembalap tim F1 Jordan, Renault dan Toyota, Jarno Trulli, mensuport putranya yang bernama Enzo. Tak ketinggalan juara dunia F1 1972 dan 1974 asal Brasil, Emerson Fittipaldi yang mendukung perjuangan putranya Emmo.
Adapun Indonesia juga mengirim sejumlah pembalap muda ke ajang yang telah mendunia ini. Diantaranya Gezha Sudirman dari tim BirelArt di kelas Junior Rok, M Sergio Noor (Morsicani Racing SAS) dan Wimylie Makaio di kelas Mini Rok.
(sbn)