Malaysia Perbarui Kontrak MotoGP, Indonesia Kapan?
A
A
A
SEPANG - Dorna Sport SL tampaknya puas dengan popularitas MotoGP di Malaysia. Sebab, Sirkuit Internasional Sepang baru saja menandatangani kontrak baru berdurasi lima tahun.
CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta mengatakan, keputusan perpanjangan kontrak didasari tingkat kepuasan dari perhelatan Grand Prix. Malaysia yang sudah sejak 1999 menggelar balapan, dianggap terus memenuhi harapan.
"Kami berada di sini sejak 1999 dan itu jadi waktu yang lama untuk bersama. Kami sangat bangga degan GP Malaysia yang terus meningkatkan jumlah penonton dan selalu memberikan tontonan yang menark. Kami pun senang bisa memperpanjang kontrak lima tahun lagi," tegasnya kepada Crash, Sabtu (29/10/2016).
Kesepakatan itu tercapai sehari sebelum bergulirnya seri balap Malaysia yang berlangsung Minggu (30/10/2016). Kepastian itu membuat Malaysia bakal menggelar balapan MotoGP hingga 2021 mendatang.
"Tidak terlalu sulit meyakinkan pemerintah Malaysia untuk menggelar Grand Prix sebab kami selalu memecahkan rekor penonton setiap tahunnnya," ucap CEO Sirkuit Sepang Razlan Razali yang juga pemilik tim Moto3 SIC Racing Team.
"MotoGP tak butuh waktu lama untuk jadi hiburan di Malaysia. Sekarang, hal itu jadi landasan pemuda Malaysia untuk bersaing di rumah sendiri dalam ajang kejuaraan dunia," tambahnya.
Malaysia sendiri sudah menggelar balap motor sejak 1991. Namun Sirkuit Internasional Sepang baru jadi lokasi balap sejak 1999, yang mana hingga saat ini jadi satu-satunya kalender balap di kawasan Asia Tenggara.
Selain MotoGP, Sepang juga masih aktif menggelar Formula 1 dan Superbike. Jika Superbike tahun depan dipastikan berhenti balapan di sana, Formula 1 masih abu-abu setelah perpanjangan kontraknya dikabarkan menemui hambatan karena masalah popularitas.
Di kawasan Asia Tenggara sendiri yang kemungkinan menyusul Malaysia menggelar MotoGP adalah Thailand dan Indonesia. Thailand sudah menyiapkan Sirkuit Buriram untuk menggelar balapan Valentino Rossi cs tahun 2018, sementara Indonesia belum punya jawaban atas peluang tersebut kendati Rossi, Maverick Vinales, dan Marc Marquez mengaku sudah tidak sabar balapan di sini.
Indonesia masih sibuk menentukan lokasi balap. Setelah Sirkuit Sentul di Jawa Barat akhirnya ditolak karena tak memenuhi syarat, Dorna Sport selaku promotor MotoGP meminta pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secepatnya mengirim masterplan sirkuit yang rencananya dibangun di Palembang, Sumatera Selatan.
Konsekuensinya, Kemenpora mengubah rencana dengan menarget Indonesia jadi tuan rumah pada musim 2018. Di musim tersebut, satu slot tambahan sudah resmi jadi milik Finlandia yang mengutus Sirkuit KimyRing jadi tempat hajatan balap motor.
Nah, Pemerintah Indonesia pun langsung bergerak cepat membangun sirkuit di Palembang. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan hal tersebut. (Baca Juga: HT Tinjau Lokasi Pembangunan Sirkuit MotoGP dan F1 di Palembang)
CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta mengatakan, keputusan perpanjangan kontrak didasari tingkat kepuasan dari perhelatan Grand Prix. Malaysia yang sudah sejak 1999 menggelar balapan, dianggap terus memenuhi harapan.
"Kami berada di sini sejak 1999 dan itu jadi waktu yang lama untuk bersama. Kami sangat bangga degan GP Malaysia yang terus meningkatkan jumlah penonton dan selalu memberikan tontonan yang menark. Kami pun senang bisa memperpanjang kontrak lima tahun lagi," tegasnya kepada Crash, Sabtu (29/10/2016).
Kesepakatan itu tercapai sehari sebelum bergulirnya seri balap Malaysia yang berlangsung Minggu (30/10/2016). Kepastian itu membuat Malaysia bakal menggelar balapan MotoGP hingga 2021 mendatang.
"Tidak terlalu sulit meyakinkan pemerintah Malaysia untuk menggelar Grand Prix sebab kami selalu memecahkan rekor penonton setiap tahunnnya," ucap CEO Sirkuit Sepang Razlan Razali yang juga pemilik tim Moto3 SIC Racing Team.
"MotoGP tak butuh waktu lama untuk jadi hiburan di Malaysia. Sekarang, hal itu jadi landasan pemuda Malaysia untuk bersaing di rumah sendiri dalam ajang kejuaraan dunia," tambahnya.
Malaysia sendiri sudah menggelar balap motor sejak 1991. Namun Sirkuit Internasional Sepang baru jadi lokasi balap sejak 1999, yang mana hingga saat ini jadi satu-satunya kalender balap di kawasan Asia Tenggara.
Selain MotoGP, Sepang juga masih aktif menggelar Formula 1 dan Superbike. Jika Superbike tahun depan dipastikan berhenti balapan di sana, Formula 1 masih abu-abu setelah perpanjangan kontraknya dikabarkan menemui hambatan karena masalah popularitas.
Di kawasan Asia Tenggara sendiri yang kemungkinan menyusul Malaysia menggelar MotoGP adalah Thailand dan Indonesia. Thailand sudah menyiapkan Sirkuit Buriram untuk menggelar balapan Valentino Rossi cs tahun 2018, sementara Indonesia belum punya jawaban atas peluang tersebut kendati Rossi, Maverick Vinales, dan Marc Marquez mengaku sudah tidak sabar balapan di sini.
Indonesia masih sibuk menentukan lokasi balap. Setelah Sirkuit Sentul di Jawa Barat akhirnya ditolak karena tak memenuhi syarat, Dorna Sport selaku promotor MotoGP meminta pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secepatnya mengirim masterplan sirkuit yang rencananya dibangun di Palembang, Sumatera Selatan.
Konsekuensinya, Kemenpora mengubah rencana dengan menarget Indonesia jadi tuan rumah pada musim 2018. Di musim tersebut, satu slot tambahan sudah resmi jadi milik Finlandia yang mengutus Sirkuit KimyRing jadi tempat hajatan balap motor.
Nah, Pemerintah Indonesia pun langsung bergerak cepat membangun sirkuit di Palembang. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo beberapa waktu lalu ditunjuk langsung Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan hal tersebut. (Baca Juga: HT Tinjau Lokasi Pembangunan Sirkuit MotoGP dan F1 di Palembang)
(sha)