Ditahan Persiraja, Peluang PSIM Lolos 8 Besar ISC B 2016 Kian Berat
A
A
A
YOGYAKARTA - PSIM Yogyakarta membuang peluang saat menjamu tim juru kunci Persiraja Banda Aceh di Stadion Gemilang, Kabupaten Magelang, Sabtu (5/11/2016). Pasukan Erwan Hendarwanto hanya menambah satu angka setelah bermain imbang 1-1.
Tentu saja hasil itu menipiskan peluang Laskar Mataram untuk lolos ke babak delapan besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. PSIM tercecer di peringkat 3 klasemen Grup A babak 16 besar dengan raihan 7 poin dari empat laga.
Perssu Super Madura memimpin klasemen dengan 10 angka dari empat laga, di bawahnya PSCS Cilacap dengan delapan angka, dan Persiraja di posisi buncit dengan dua angka. PSIM akan dijamu PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma, 12 November. Sedangkan Persiraja menjamu Perssu Super Madura.
Tidak ada pilihan selain menang atas PSCS, jika PSIM ingin lolos. "Amannya memang harus mengumpulkan 12 poin (untuk bisa lolos ke babak delapan besar ISC B). Mau tidak mau harus target poin penuh di laga sisa," ujar Pelatih Erwan Hendarwanto.
Melihat performa anak asuhnya itu, mantan Arsitek Tunas Jogja ini pun berencana membenahi permainan mereka di semua lini. Tidak dipungkiri, vakumnya mereka selama sekitar satu bulan memengaruhi performa permainan.
Di sisi lain, Sunni Hizbullah dkk sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk memetik poin di dua laga sisa yang belum dilakoni. Selain laga tandang kontra PSCS Cilacap, juga laga kandang tunda kontra Perssu Super Madura yang hingga Minggu (6/11/2016) belum ada informasi terkait dengan keputusan dari Komisi Disiplin (Komdis) ISC B.
Laga kontra Perssu Super Madura sejatinya digelar 29 Oktober lalu, namun batal dihelat Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Yogyakarta karena tidak mendapatkan izin penyelenggaraan pertandingan dari Polres Bantul maupun Polres Sleman.
Praktis, kini skuat Laskar Mataram tinggal menggantungkan harapan pada partai tandang terakhir. Mengingat ada kemungkinan PSIM mendapatkan sanksi kalah WO akibat tidak sanggup menyelenggarakan pertandingan di laga kontra Perssu Super Madura. Di sisi lain, tim ini juga akan melihat performa tim lain yang bisa saja terpeleset dalam pertandingannya.
Terkait dengan laga kontra Perssu tersebut, hingga saat ini Manajemen PSIM Yogyakarta belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator liga ISC B meskipun di laman resmi PT GTS, PSIM Yogyakarta telah dinyatakan kalah WO atas Perssu Madura.
"Sampai sekarang kami belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari PT GTS tentang itu (sanksi kalah WO)," kata Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa.
Dalam laga kandang kontra Persiraja Banda Aceh pada Sabtu (5/11/2016), PSIM bermain imbang 1-1. Unggul lebih dahulu melalui sepakan Hendika Arga Permana pada menit ke-40, namun kemudian kedudukan disamakan tim lawan melalui tendangan penalti Fahrizal Dillah, setelah sebelumnya pemain PSIM melakukan pelanggaran hansdball di kotak penalti.
Sementara PSIM yang mendapatkan kado penalti di babak kedua akhir karena hal yang sama justru gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Rangga Muslim. Tendangan penalti yang dilesatkan berhasil dihalau oleh kiper lawan Aulia Rachma Fachri.
Tentu saja hasil itu menipiskan peluang Laskar Mataram untuk lolos ke babak delapan besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. PSIM tercecer di peringkat 3 klasemen Grup A babak 16 besar dengan raihan 7 poin dari empat laga.
Perssu Super Madura memimpin klasemen dengan 10 angka dari empat laga, di bawahnya PSCS Cilacap dengan delapan angka, dan Persiraja di posisi buncit dengan dua angka. PSIM akan dijamu PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma, 12 November. Sedangkan Persiraja menjamu Perssu Super Madura.
Tidak ada pilihan selain menang atas PSCS, jika PSIM ingin lolos. "Amannya memang harus mengumpulkan 12 poin (untuk bisa lolos ke babak delapan besar ISC B). Mau tidak mau harus target poin penuh di laga sisa," ujar Pelatih Erwan Hendarwanto.
Melihat performa anak asuhnya itu, mantan Arsitek Tunas Jogja ini pun berencana membenahi permainan mereka di semua lini. Tidak dipungkiri, vakumnya mereka selama sekitar satu bulan memengaruhi performa permainan.
Di sisi lain, Sunni Hizbullah dkk sebenarnya masih memiliki kesempatan untuk memetik poin di dua laga sisa yang belum dilakoni. Selain laga tandang kontra PSCS Cilacap, juga laga kandang tunda kontra Perssu Super Madura yang hingga Minggu (6/11/2016) belum ada informasi terkait dengan keputusan dari Komisi Disiplin (Komdis) ISC B.
Laga kontra Perssu Super Madura sejatinya digelar 29 Oktober lalu, namun batal dihelat Panitia Pelaksana (Panpel) PSIM Yogyakarta karena tidak mendapatkan izin penyelenggaraan pertandingan dari Polres Bantul maupun Polres Sleman.
Praktis, kini skuat Laskar Mataram tinggal menggantungkan harapan pada partai tandang terakhir. Mengingat ada kemungkinan PSIM mendapatkan sanksi kalah WO akibat tidak sanggup menyelenggarakan pertandingan di laga kontra Perssu Super Madura. Di sisi lain, tim ini juga akan melihat performa tim lain yang bisa saja terpeleset dalam pertandingannya.
Terkait dengan laga kontra Perssu tersebut, hingga saat ini Manajemen PSIM Yogyakarta belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator liga ISC B meskipun di laman resmi PT GTS, PSIM Yogyakarta telah dinyatakan kalah WO atas Perssu Madura.
"Sampai sekarang kami belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari PT GTS tentang itu (sanksi kalah WO)," kata Sekretaris PSIM Jarot Sri Kastawa.
Dalam laga kandang kontra Persiraja Banda Aceh pada Sabtu (5/11/2016), PSIM bermain imbang 1-1. Unggul lebih dahulu melalui sepakan Hendika Arga Permana pada menit ke-40, namun kemudian kedudukan disamakan tim lawan melalui tendangan penalti Fahrizal Dillah, setelah sebelumnya pemain PSIM melakukan pelanggaran hansdball di kotak penalti.
Sementara PSIM yang mendapatkan kado penalti di babak kedua akhir karena hal yang sama justru gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Rangga Muslim. Tendangan penalti yang dilesatkan berhasil dihalau oleh kiper lawan Aulia Rachma Fachri.
(sha)