Menjaring Bibit Pebulu Tangkis dari Ajang SIRNAS-MILO School Competition
A
A
A
MANADO - Sebanyak lebih dari 400 peserta akan mengikuti kompetisi pencarian bakat bulu tangkis dari Manado, Sulawesi Utara. Kegiatan yang digelar di GOR Arie Lasut Manado mulai 7-12 November merupakan rangkaian dari SIRNAS-MILO School Competition.
Manado menjadi kota penutup setelah sebelumnya digelar di Pekanbaru, Cirebon, Solo, Banjarmasin dan Surabaya. Business Executive Manager Beverages PT Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo dalam rilisnya yang diterima SINDOnews, Senin (7/11/2016), mengatakan dipilihnya Manado karena kota ini selalu melahirkan bakat pemain nasional.
"Ini merupakan keempat kalinya MILO School Competition hadir di Kota Manado, setelah sebelumnya diadakan di tahun 2005, 2009 dan 2012. Kota Manado merupakan salah satu kota yang diperhitungkan sebagai penyumbang atlet bulu tangkis kelas dunia seperti Lilyana Natsir dan Greysia Polii. Semoga kehadiran MILO School Competition yang sudah menerapkan standar sirkuit nasional ini dapat semakin mendorong munculnya bibit-bibit bulu tangkis dari Manado," ungkap Prawitya.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov PBSI Sulawesi Utara Djenri Keintjem mengatakan bulu tangkis memang salah satu olah raga favorit di Sulawesi Utara khususnya Manado. Terbukti dengan adanya atlet-atlet terbaik Manado yang masuk pelatnas bahkan memiliki prestasi kelas dunia.
"Kami ucapkan terima kasih atas dipilihnya Manado sebagai tuan rumah pada putaran terakhir SIRNAS-MILO School Competition. Kami berharap melalui ajang ini anak-anak mempunyai motivasi untuk semakin mencintai olahraga bulu tangkis dan bisa mewujudkan impian menjadi atlet kebanggaan Indonesia."
SIRNAS-MILO School Competition Manado akan mempertandingkan kategori beregu yang diikuti oleh sekolah-sekolah di Manado dan sekitarnya yang akan memperebutkan Piala MILO. Sedangkan di kategori terbuka akan dibagi berdasarkan kelompok usia U-13 dan U-15 di mana peserta akan mendapatkan poin sesuai dengan kategori kelompok usia yang akan mempengaruhi peringkat peserta di PBSI.
Pada kelompok usia U-13, juara satu mendapatkan 200 poin, juara dua 170 poin dan juara tiga 140 poin. Sedangkan untuk kelompok usia U-15 juara satu akan mendapatkan 300 poin, juara dua 255 poin, serta juara tiga 210 poin. Selain itu, keikutsertaan dalam kompetisi sirkuit nasional juga menjadi salah satu syarat untuk proses seleksi Pelatnas.
"Dengan adanya penerapan standar sirkuit nasional, kami yakin dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi lahirnya bibit-bibit bulu tangkis dari seluruh Indonesia termasuk dari Manado. Saya ucapkan selamat bertanding kepada para peserta SIRNAS-MILO School Competition. Keluarkan kemampuan terbaik kalian dan tetaplah terapkan nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kerja sama tim,"tambah Prawitya.
Pada ajang di Manado ini panitia akan menggandeng legenda bulu tangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Ricky Soebagdja. Ia nantinya akan memberikan coaching clinic di babak final.
Manado menjadi kota penutup setelah sebelumnya digelar di Pekanbaru, Cirebon, Solo, Banjarmasin dan Surabaya. Business Executive Manager Beverages PT Nestle Indonesia, Prawitya Soemadijo dalam rilisnya yang diterima SINDOnews, Senin (7/11/2016), mengatakan dipilihnya Manado karena kota ini selalu melahirkan bakat pemain nasional.
"Ini merupakan keempat kalinya MILO School Competition hadir di Kota Manado, setelah sebelumnya diadakan di tahun 2005, 2009 dan 2012. Kota Manado merupakan salah satu kota yang diperhitungkan sebagai penyumbang atlet bulu tangkis kelas dunia seperti Lilyana Natsir dan Greysia Polii. Semoga kehadiran MILO School Competition yang sudah menerapkan standar sirkuit nasional ini dapat semakin mendorong munculnya bibit-bibit bulu tangkis dari Manado," ungkap Prawitya.
Sementara itu Ketua Umum Pengprov PBSI Sulawesi Utara Djenri Keintjem mengatakan bulu tangkis memang salah satu olah raga favorit di Sulawesi Utara khususnya Manado. Terbukti dengan adanya atlet-atlet terbaik Manado yang masuk pelatnas bahkan memiliki prestasi kelas dunia.
"Kami ucapkan terima kasih atas dipilihnya Manado sebagai tuan rumah pada putaran terakhir SIRNAS-MILO School Competition. Kami berharap melalui ajang ini anak-anak mempunyai motivasi untuk semakin mencintai olahraga bulu tangkis dan bisa mewujudkan impian menjadi atlet kebanggaan Indonesia."
SIRNAS-MILO School Competition Manado akan mempertandingkan kategori beregu yang diikuti oleh sekolah-sekolah di Manado dan sekitarnya yang akan memperebutkan Piala MILO. Sedangkan di kategori terbuka akan dibagi berdasarkan kelompok usia U-13 dan U-15 di mana peserta akan mendapatkan poin sesuai dengan kategori kelompok usia yang akan mempengaruhi peringkat peserta di PBSI.
Pada kelompok usia U-13, juara satu mendapatkan 200 poin, juara dua 170 poin dan juara tiga 140 poin. Sedangkan untuk kelompok usia U-15 juara satu akan mendapatkan 300 poin, juara dua 255 poin, serta juara tiga 210 poin. Selain itu, keikutsertaan dalam kompetisi sirkuit nasional juga menjadi salah satu syarat untuk proses seleksi Pelatnas.
"Dengan adanya penerapan standar sirkuit nasional, kami yakin dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi lahirnya bibit-bibit bulu tangkis dari seluruh Indonesia termasuk dari Manado. Saya ucapkan selamat bertanding kepada para peserta SIRNAS-MILO School Competition. Keluarkan kemampuan terbaik kalian dan tetaplah terapkan nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kerja sama tim,"tambah Prawitya.
Pada ajang di Manado ini panitia akan menggandeng legenda bulu tangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Ricky Soebagdja. Ia nantinya akan memberikan coaching clinic di babak final.
(bbk)