Ramon Aurin Bicara Soal Masa Depan Jack Miller di Honda
A
A
A
BARCELONA - Setelah lima tahun bersama Dani Pedrosa, tiga tahun diantaranya sebagai telemetris, dan dua tahun yang terakhir sebagai track engineer. Ramon Aurin bakal meninggalkan garasi tim Repsol Honda pada MotoGP musim 2017. Namun, kepergian Aurin pada musim depan, masih seputar motor Honda pula. Salah satu teknisi paling berpengalaman di MotoGP itu, akan memulai babak baru dengan menangani Jack Miller di tim Marc VDS.
Seperti dilaporkan Motorsport, Aurin merupakan salah satu pelopor dalam penggunaan peralatan elektronik di GP Motor, plus pengambilan data dari Antonio Cobas. Aurin sudah bekerja di lintasan kelas bergengsi bersama para pembalap ternama. Sebut saja Alex Criville, Carlos Checa, Alberto Puig, Sito Pons, Jorge Martinez ‘Aspar’, Loris Capirossi, Max Biaggi, Troy Bayliss, Nicky Hayden, Andrea Dovizioso, serta Dani Pedrosa.
Banyak pengamat di paddock MotoGP, mengatakan kalau Jack Miller merupakan permata milik tim Honda. Di masa depan, dia nantinya bakal bersaing dengan Maverick Vinales yang pada musim 2017 bakal memacu motor tim Yamaha. Seperti diketahui, Miller merupakan pembalap seangkatan dengan Vinales di Kejuaraan Dunia Balap GP Motor. Keduanya mulai bersaing ketat pada musim 2014, dimana Miller finis di urutan kedua klasemen akhir Moto3, sedang Vinales berada tepat dibawahnya. Hanya saja, semusim sebelumnya Vinales sudah lebih dulu merebut gelar juara dunia Moto3. Tapi, pada 2016 mereka sama-sama mencatat kemenangan seri perdananya di kelas bergengsi.
Kemungkinan besar, Miller bakal dipersiapkan oleh Honda sebagai pesaing Vinales di masa depan, sekaligus sebagai penerus Marc Marquez. Walaupun usia Marquez saat ini, 23 tahun, hanya berbeda dua tahun lebih tua dari Miller dan Vinales. Program jangka panjang buat Miller itulah, yang membuat Honda Racing Corporation (HRC), memilih Ramon Aurin untuk menanganinya di tim satelit Marc VDS. Itu sudah dimulai sejak tes akhir musim 2016 di Valencia, pertengahan November silam.
Miller juga jadi pembalap yang bertugas mengembangkan RC213V untuk 2017 di tes akhir musim Jerez, yang mana tidak dihadiri dua pembalap tim pabrikan Honda. Lantas apa pandangan Aurin atas perubahan ini? “Jack sudah mencoba mesin baru dan baginya, itu adalah kesempatan untuk menjadi pembalap yang bagian kerjanya mendekati kerja dari pembalap pabrikan. Sejujurnya, saya tidak berpikir dia jadi pembalap patokan (Honda), tapi dia masih butuh satu opini tambahan lagi,” tutur Aurin.
“Pembalap utama tim pabrikan, memiliki banyak hal untuk dicoba (menguji motor) selama setahun. Itulah sebabnya, mereka tidak ingin melewatkan jatah lima hari tes yang diperbolehkan. Jadi, sisa pekerjaan mereka, tersebar di antara beberapa tim satelit. Biasanya, pekerjaan ini (di Honda) diberikan kepada (Cal) Crutchlow. Sekarang, Miller juga telah memasuki perlombaan ini,” jelas Aurin, yang musim depan akan mengambil alih posisi yang ditinggalkan Cristian Gabbarini yang kembali ke Ducati untuk mendampingi Jorge Lorenzo.
Lebih lanjut, Aurin juga mengungkapkan perbedaan antara bekerja dengan pembalap yang berpengalaman, dengan pembalap yang usianya jauh lebih muda di MotoGP. “Target Miller berbeda. Ini adalah tantangan baru, dia masih muda, terbuka untuk banyak hal. Sedang pembalap yang punya banyak pengalaman, mengetahui apa yang sedang terjadi dengan baik, tapi terkadang enggan untuk mencoba hal-hal baru, karena mereka tidak tahu bagaimana mereka akan menjalankannya. Jack, meskipun dia percaya bahwa sesuatu tidak bisa berjalan dengan baik. Tetap terbuka untuk bereksperimen dengan cara yang berbeda, dan itu juga baik untuk tim di Jepang,” kata Aurin memaparkan.
Aurin lalu meneruskan diagnosa lengkapnya tentang pembalap kelahiran Queensland, Australia, tersebut. “Bagi pembalap muda, yang memiliki lebih banyak semangat ketimbang pengalaman, sekecil apapun bentuk peningkatannya, merupakan sebuah tambahan yang bagus. Jack membutuhkan sedikit motivasi, karena ada sesuatu yang tidak berjalan baik buatnya di MotoGP. Pada musim debut, dia menggunakan motor yang kurang oke. Lalu tahun ini, dia terlalu banyak terjatuh dan hampir tidak pernah sepenuhnya pulih secara fisik. Dia mendapat cedera di kaki, lalu kemudian di tangan, lantas di punggung, ini menyebabkan dia kehlangan terlalu banyak kilometer di lintasan.”
Oleh karena itu, Aurin berharap kedatangannya di tim Marc VDS, bakal jadi sebuah dorongan tambahan bagi Miller. “Dia (Miller) menjadi lebih termotivasi, meskipun faktanya bahwa kita belum menjalankan musim (2017) dan memenangkan apapun. Namun, dia mengambil langkah-langkah maju. Kami mengembangkan motor ke arah yang berbeda, dan kami berharap itu akan berjalan dengan baik.”
Seperti dilaporkan Motorsport, Aurin merupakan salah satu pelopor dalam penggunaan peralatan elektronik di GP Motor, plus pengambilan data dari Antonio Cobas. Aurin sudah bekerja di lintasan kelas bergengsi bersama para pembalap ternama. Sebut saja Alex Criville, Carlos Checa, Alberto Puig, Sito Pons, Jorge Martinez ‘Aspar’, Loris Capirossi, Max Biaggi, Troy Bayliss, Nicky Hayden, Andrea Dovizioso, serta Dani Pedrosa.
Banyak pengamat di paddock MotoGP, mengatakan kalau Jack Miller merupakan permata milik tim Honda. Di masa depan, dia nantinya bakal bersaing dengan Maverick Vinales yang pada musim 2017 bakal memacu motor tim Yamaha. Seperti diketahui, Miller merupakan pembalap seangkatan dengan Vinales di Kejuaraan Dunia Balap GP Motor. Keduanya mulai bersaing ketat pada musim 2014, dimana Miller finis di urutan kedua klasemen akhir Moto3, sedang Vinales berada tepat dibawahnya. Hanya saja, semusim sebelumnya Vinales sudah lebih dulu merebut gelar juara dunia Moto3. Tapi, pada 2016 mereka sama-sama mencatat kemenangan seri perdananya di kelas bergengsi.
Kemungkinan besar, Miller bakal dipersiapkan oleh Honda sebagai pesaing Vinales di masa depan, sekaligus sebagai penerus Marc Marquez. Walaupun usia Marquez saat ini, 23 tahun, hanya berbeda dua tahun lebih tua dari Miller dan Vinales. Program jangka panjang buat Miller itulah, yang membuat Honda Racing Corporation (HRC), memilih Ramon Aurin untuk menanganinya di tim satelit Marc VDS. Itu sudah dimulai sejak tes akhir musim 2016 di Valencia, pertengahan November silam.
Miller juga jadi pembalap yang bertugas mengembangkan RC213V untuk 2017 di tes akhir musim Jerez, yang mana tidak dihadiri dua pembalap tim pabrikan Honda. Lantas apa pandangan Aurin atas perubahan ini? “Jack sudah mencoba mesin baru dan baginya, itu adalah kesempatan untuk menjadi pembalap yang bagian kerjanya mendekati kerja dari pembalap pabrikan. Sejujurnya, saya tidak berpikir dia jadi pembalap patokan (Honda), tapi dia masih butuh satu opini tambahan lagi,” tutur Aurin.
“Pembalap utama tim pabrikan, memiliki banyak hal untuk dicoba (menguji motor) selama setahun. Itulah sebabnya, mereka tidak ingin melewatkan jatah lima hari tes yang diperbolehkan. Jadi, sisa pekerjaan mereka, tersebar di antara beberapa tim satelit. Biasanya, pekerjaan ini (di Honda) diberikan kepada (Cal) Crutchlow. Sekarang, Miller juga telah memasuki perlombaan ini,” jelas Aurin, yang musim depan akan mengambil alih posisi yang ditinggalkan Cristian Gabbarini yang kembali ke Ducati untuk mendampingi Jorge Lorenzo.
Lebih lanjut, Aurin juga mengungkapkan perbedaan antara bekerja dengan pembalap yang berpengalaman, dengan pembalap yang usianya jauh lebih muda di MotoGP. “Target Miller berbeda. Ini adalah tantangan baru, dia masih muda, terbuka untuk banyak hal. Sedang pembalap yang punya banyak pengalaman, mengetahui apa yang sedang terjadi dengan baik, tapi terkadang enggan untuk mencoba hal-hal baru, karena mereka tidak tahu bagaimana mereka akan menjalankannya. Jack, meskipun dia percaya bahwa sesuatu tidak bisa berjalan dengan baik. Tetap terbuka untuk bereksperimen dengan cara yang berbeda, dan itu juga baik untuk tim di Jepang,” kata Aurin memaparkan.
Aurin lalu meneruskan diagnosa lengkapnya tentang pembalap kelahiran Queensland, Australia, tersebut. “Bagi pembalap muda, yang memiliki lebih banyak semangat ketimbang pengalaman, sekecil apapun bentuk peningkatannya, merupakan sebuah tambahan yang bagus. Jack membutuhkan sedikit motivasi, karena ada sesuatu yang tidak berjalan baik buatnya di MotoGP. Pada musim debut, dia menggunakan motor yang kurang oke. Lalu tahun ini, dia terlalu banyak terjatuh dan hampir tidak pernah sepenuhnya pulih secara fisik. Dia mendapat cedera di kaki, lalu kemudian di tangan, lantas di punggung, ini menyebabkan dia kehlangan terlalu banyak kilometer di lintasan.”
Oleh karena itu, Aurin berharap kedatangannya di tim Marc VDS, bakal jadi sebuah dorongan tambahan bagi Miller. “Dia (Miller) menjadi lebih termotivasi, meskipun faktanya bahwa kita belum menjalankan musim (2017) dan memenangkan apapun. Namun, dia mengambil langkah-langkah maju. Kami mengembangkan motor ke arah yang berbeda, dan kami berharap itu akan berjalan dengan baik.”
(sbn)